Kuota untuk Siswa Kurang Mampu Wajib ada
Di RSBI
INFOKU, BLORA- Rintisan sekolah bertaraf
internasional (RSBI) diwajibkan menyediakan
kuota untuk siswa kurang mampu namun pintar.
‘’Kuota
minimal 20 persen dari total peserta didik RSBI. Kuota tersebut untuk siswa
kurang mampu,’’ ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora),
Adi Purwanto, Sabtu (26/5).
Selama ini
RSBI terkesan sebagai sekolahnya para siswa kaya karena biaya yang mahal.
Menurut Adi Purwanto pemberian kuota tersebut guna memberikan kesempatan kepada
warga kurang mampu menikmati pendidikan berkualitas.
Dia meminta
pihak sekolah menyosialisasikan adanya kuota tersebut kepada khalayak, sehingga
masyarakat luar mengetahuinya.
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) nomer 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan serta
Permendiknas nomor 78/2009 tetang Penyelenggaraan RSBI antara lain disebutkan
bahwa sekolah (RSBI) harus membebaskan semua biaya pendidikan bagi siswa tidak
mampu.
Karena itu,
Adi Purwanto yang juga mantan kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)
menekankan agar sekolah penyelenggara RSBI tidak menyembunyikan aturan itu.
‘’Kami akan awasi pelaksanaan aturan tersebut. Penyelenggara RSBI harus
melaksanakan aturan itu,’’ tegasnya.
Lebih lanjut
Adi Purwanto menjelaskan kuota 20 persen dari jumlah peserta didik untuk siswa
kurang mampu di RSBI adalah untuk memberikan kesempatan yang sama pada semua
masyarakat.
Karena itu,
jika ada masyarakat kurang mampu namun dari sisi akademis layak masuk RSBI,
maka sekolah tidak boleh menolaknya. ‘’Aturannya sudah sangat jelas. Aturan
tersebut harus dilaksanakan,’’ tegasnya.
Berdasarkan
data yang dihimpun, setidaknya ada enam sekolah penyelenggara RSBI di Blora.
Yakni SMAN 1 Blora, SMKN 1 Blora dan SMK Migas Cepu, SMPN 1 Blora dan SMPN 2
Blora serta SMPN 3 Cepu.(Endah/AM)
Lanud Ngloram Segera Difungsikan
INFOKU, CEPU- Kalau ke Cepu melalui Juanda (Surabaya) ternyata
cukup jauh dan melelahkan. Melalui Semarang (Ahmad Yani) atau Solo (Adi
Sumarmo) jalannya jelek dan melelahkan juga.
Sebenarnya paling enak jika bisa langsung turun di
Cepu (di Lanud Ngloram), sayang sekali lanud ini belum bisa digunakan. Demikian
antara lain dikatakan Sekjen Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)
Waryono Karno, Kamis (7/6) saat melalukan wisuda 309 mahasiswa PTK Akamigas
Tahun Akademik 2011/2012, di aula Turibang Cepu.
Hal ini sesuai dengan KMK 96 tahun
2007 bahwa pejabat negara harus mengoptimalkan sarana negara, bila tidak maka
bisa diambil alih Menteri Keuangan. Menurut ketentuan ini bila pejabat tidak
memfungsikan secara optimal aset tersebut akan diambil alih negara.
Seusai melantik para mahasiswa PTK
Akamigas, rombongan Waryono Karno yang mewakili Jero Wacik (Menteri ESDM)
karena berhalangan hadir ini, meluncur menuju ke lokasi Lanud Ngloram yang
terletak di Cepu sebelah selatan.
"Membiarkan
aset terbengkalai itu dosa. Suka tidak suka mari kita bangun kembali lapter
Ngloram," ujarnya saat menghadiri wisuda mahasiswa PTK Agamigas Cepu,
Kamis (7/6).
Lahan di lapter Ngloram adalah
milik Kementerian ESDM. Lapter yang dibangun 1980 itu sejak 1984 sudah tidak
aktif lagi.
Pemkab Blora menghendaki
pemerintah pusat mengaktifkan kembali lapter Ngloram seiring berproduksinya
minyak dan gas di Blok Cepu. "Aset itu akan kami serahkan ke Kementerian
Keuangan," tandas Waryono.
Pembahasan pengaktifan kembali
lapter Ngloram sempat dilakukan beberapa kali di Jakarta. Itu terjadi setelah
Pemkab Bojonegoro Jawa Timur menghendaki di daerahnya dibangun lapter. Padahal
jarak lapter Ngloram dengan Bojonegoro hanya sekitar 15 kilometer.
Hanya saja tampaknya pemerintah
pusat lebih menghendaki lapter Ngloram diaktifkan guna mendukung mobilitas
perminyakan di wilayah Blok Cepu. "Saya ingin mendarat di Ngloram, bukan
di Djuanda, Ahmad Yani maupun Adi Soemarmo," kata Waryono menjawab harapan
Bupati Blora, Djoko Nugroho.
Sementara
itu Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya selain menyinggung masalah
Lanud Ngloram agar segera digunakan juga berterimakasih karena PNS khususnya
dari Pemda mendapat kesempatan menimba ilmu di PTK Akamigas.
“Kesempatan mendapa ilmu dari Akamigas ini akan sangat
berguna untuk mengelola minyak dan gas bumi di Blora,” ujarnya.
Bupati Blora juga mengikuti
rombongan dari Jakarta untuk meninjau Lanud Ngloram, setelah sebelumnya diminta
untuk sering ke Jakarta sehingga masalah pelaksanaan Lanud Ngloram dapat segera
terealisasi. Jika telah difungsikan banyak sekali keuntungan yang diperoleh
Blora, khususnya Cepu karena akses transportasi ke Cepu dan sebaliknya akan
lebih lancar. (Agustina/Endah)
Foto : Bupati Blora Djoko Nugroho saat
mendampingi rombongan dari Kementrian ESDM di Akamigas
klik gambar>>baca model TABLOID