Senin, 02 Juli 2012

GAGASAN REDAKSI - INFOKU 32


Bangkit Bersama Melawan Korupsi
Tanggal 20 Mei 1908 merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dan peristiwa tersebut menjadi salah satu embrio paling penting dalam sejarah lahirnya Indonesia.
Bermula dari pertemuan sebuah gagasan-gagasan besar nan cerdas dari dua anak bangsa yang terpelajar, yakni dr. Wahidin Sudirohusodho dan Dr. Soetomo, lalu berdirilah Boedi Oetomo.
Embrio inilah yang kemudian melahirkan semangat nasionalisme Indonesia dan menjadi awal era kebangkitan nasionalisme Indonesia. Dan semangat tersebut beresonansi cukup panjang panjang sampai tahun 1928.
Dan berlanjut pada lahirnya Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam rangkaian sejarah itulah, lahir anak-anak negeri yang cerdas atau terdidik hasil dari celupan "Boedi Oetomo".
Generasi muda Indonesia yang cerdas, tangguh, pantang menyerah ketika menghadapi setiap tantangan zaman imperialism asing.
Kini usia kebangkitan nasional bangsa ini telah memasuki usia 104 tahun. Sebuah usia yang sudah penuh dengan kematangan.
Dan di hari Kebangkitan Nasional di tahun 2012 ini, diharapkan semua anak bangsa ini melakukan refleksi dan revitalisasi semangat nasionalisme dan kebangkitan baru menuju bangsa yang lebih beradab dan mandiri.
Bangkit Bersama Membangun Negeri, adalah satu tema penting yang perlu dimunculkan dan dikampanyekan, mengingat negeri ini sedang dilanda berbagai krisis multidimensional yang tak kunjung surut.
Hari kebangkitan nasional ini merupakan hari yang sangat monumental sekali bagi berjalannya bangsa ini sampai sekarang.
Nilai-nilai dan semangat keberagaman dan kebinekaan mampu diintegraskan dalam ketunggalan yakni indonesia. Meskinpun berlatar budaya dan sosial yang berbeda-beda, ada Jong Sumatera, Jong Java, dan yang lainnya.
Namun semua itu mampu menyatukan rakyat Indonesia untuk bersatu, berjuang dan bangkit untuk melawan penjajahan.
Pada 104 tahun Kebangkitan Nasional ini merupakan mementum yang sangat pas bagi anak bangsa ini, terutama para elit negeri ini untuk berintrospeksi, refleksi dan bangkit dari berbagai keterpurukan.
Saat ini negeri yang sudah 65 tahun merdeka, masih dihadapkan pada berbagai persoalan serius. Salah satu diantaranya adalah masalah korupsi.
Dalam memperingati 104 tahun Kebangkitan Nasional ini, kita membutuhkan spirit kebersamaan dan kebangkitan semua elemen bangsa ini, terutama para pemimpin negeri ini untuk berjuang secara konsisten melawan "penyakit bangsa ini" yakni  korupsi.
Masalah ini yang saat ini menjadi ancaman serius yang dihadapi bangsa ini. Korupsi ini yang menjadikan rakyat dan negeri ini loyo, miskin, dan tak berdaya dan bahkan telah menggerogoti sendi-sendi kehidupan masyarakat dan negeri ini.
Korupsi sudah seperti tumor ganas, bukan lagi seperti bisul yang masih bisa ditutup-tutupi.
Di tengah kehidupan bangsa indonesia yang karut-marut ini, kita membutuhkan orang-orang bersih dan jujur yang mampu memberantas penyakit kronis bangsa tersebut.
Kita butuh dan mendambakan hadirnya seseorang atau kelompok orang yang berjuang secara konsisten dan lebih dari itu orang-orang yang memiliki komitmen tinggi dan konsisten untuk melakukan sesuatu dengan gagasan dan aksi konkrit untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara.
Penyakit KronisTingkat korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan menjadi penyakit kronis.
Data Lembaga Transparancy Internasional menyebutkan tahun 2011 Indonesia memiliki indeks persepsi korupsi 2,8, dengan skala 0 hingga 10, Indonesia dipersepsikan sangat korup. Indeks itu tidak berubah dari indeks tahun 2009 dan 2010. Dari 178 negara  yang disurvei, Indonesia berada di peringkat 110.
Sedangkan di Asia, Indonesia menempati peringkat ke-empat negera terkorup. Seretetan kasus-kasus Kasus semakin menegaskan menjamurnya mentalitas korup di negeri ini.
Semakin hari wajah negeri ini sepertinya tidak bisa dikenali lagi jati dirinya. Berbagai skandal, kongkalingkong, konspirasi, dan persengkongkolan jahat telah menjadi bagian dari perilaku elit negeri ini dan perilaku tersebut menjadi tontonan yang memuakkan.
Moralitas bangsa ini sedang berada pada titik nadir. Sehingga menjadikan sendi-sendiri kehidupan negeri ini mengalami kerapuhan yang begitu masif dan sistemik. Bangsa ini sulit bangkit dan maju karena korupsi yang begitu parah.
Apakah negeri ini akan mengalami ajalnya?
Bangsa dan negeri ini memilii modal dan potensi yang sangat besar, baik dari segi SDM maupun SDA.
Dengan kedua modal dan potensi besar itu, kita yakin negeri ini bisa bangkit dan maju setara dengan bangsa-bangsa lain.
Dan kebangkitan bangsa ini dari keterpurukan tak bisa dibebankan pada individu atau kelompk tertentu.
Semua elemen bangsa ini, baik di pemerintah, elit politik di DPR, maupun ormas dan NGO memiliki tanggung jawab yang sama sebagai bentuk kebersamaan kita dalam melakukan perubahan dan perbaikan.
Singkat kata, panjajahan yang paling bahaya dan membahayakan negeri ini adalah pejajahan aset negara dan rakyat oleh para koruptor.
Penjajahan ini jauh lebih dahsyat dampaknya daripada penjajahan secara fisik.
Karena itu, perjuangan di era kebangkitan ini adalah bagaimana bangkit dan berjuang melawan korupsi.
Bangkitlah negeriku, harapan itu masih ada!.
(Penulis: Drs Ec. Agung Budi Rustanto – Pimpinan Redaksi Tabloid INFOKU)
 klik gambar>>> baca model TABLOID