Bangkit
Bersama Melawan Korupsi
Tanggal 20 Mei 1908 merupakan salah
satu peristiwa paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Dan peristiwa tersebut menjadi salah satu embrio paling penting dalam sejarah
lahirnya Indonesia.
Bermula
dari pertemuan sebuah gagasan-gagasan besar nan cerdas dari dua anak
bangsa yang
terpelajar, yakni dr. Wahidin Sudirohusodho dan Dr. Soetomo, lalu berdirilah
Boedi Oetomo.
Embrio
inilah yang kemudian melahirkan semangat nasionalisme Indonesia dan menjadi
awal era kebangkitan nasionalisme Indonesia. Dan semangat tersebut beresonansi
cukup panjang panjang sampai tahun 1928.
Dan
berlanjut pada lahirnya Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam rangkaian
sejarah itulah, lahir anak-anak negeri yang cerdas atau terdidik hasil dari
celupan "Boedi Oetomo".
Generasi
muda Indonesia yang cerdas, tangguh, pantang menyerah ketika menghadapi setiap
tantangan zaman imperialism asing.
Kini
usia kebangkitan nasional bangsa ini telah memasuki usia 104 tahun. Sebuah usia
yang sudah penuh dengan kematangan.
Dan
di hari Kebangkitan Nasional di tahun 2012 ini, diharapkan semua anak bangsa
ini melakukan refleksi dan revitalisasi semangat nasionalisme dan kebangkitan
baru menuju bangsa yang lebih beradab dan mandiri.
Bangkit
Bersama Membangun Negeri, adalah satu tema penting yang perlu dimunculkan dan
dikampanyekan, mengingat negeri ini sedang dilanda berbagai krisis multidimensional
yang tak kunjung surut.
Hari
kebangkitan nasional ini merupakan hari yang sangat monumental sekali bagi
berjalannya bangsa ini sampai sekarang.
Nilai-nilai
dan semangat keberagaman dan kebinekaan mampu diintegraskan dalam ketunggalan
yakni indonesia. Meskinpun berlatar budaya dan sosial yang berbeda-beda, ada
Jong Sumatera, Jong Java, dan yang lainnya.
Namun
semua itu mampu menyatukan rakyat Indonesia untuk bersatu, berjuang dan bangkit
untuk melawan penjajahan.
Pada
104 tahun Kebangkitan Nasional ini merupakan mementum yang sangat pas bagi anak
bangsa ini, terutama para elit negeri ini untuk berintrospeksi, refleksi dan
bangkit dari berbagai keterpurukan.
Saat
ini negeri yang sudah 65 tahun merdeka, masih dihadapkan pada berbagai
persoalan serius. Salah satu diantaranya adalah masalah korupsi.
Dalam
memperingati 104 tahun Kebangkitan Nasional ini, kita membutuhkan spirit
kebersamaan dan kebangkitan semua elemen bangsa ini, terutama para pemimpin
negeri ini untuk berjuang secara konsisten melawan "penyakit bangsa
ini" yakni korupsi.
Masalah
ini yang saat ini menjadi ancaman serius yang dihadapi bangsa ini. Korupsi ini
yang menjadikan rakyat dan negeri ini loyo, miskin, dan tak berdaya dan bahkan
telah menggerogoti sendi-sendi kehidupan masyarakat dan negeri ini.
Korupsi
sudah seperti tumor ganas, bukan lagi seperti bisul yang masih bisa ditutup-tutupi.
Di
tengah kehidupan bangsa indonesia yang karut-marut ini, kita membutuhkan orang-orang
bersih dan jujur yang mampu memberantas penyakit kronis bangsa tersebut.
Kita
butuh dan mendambakan hadirnya seseorang atau kelompok orang yang berjuang
secara konsisten dan lebih dari itu orang-orang yang memiliki komitmen tinggi
dan konsisten untuk melakukan sesuatu dengan gagasan dan aksi konkrit untuk
kemajuan masyarakat, bangsa dan negara.
Penyakit
KronisTingkat korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan menjadi
penyakit kronis.
Data
Lembaga Transparancy Internasional menyebutkan tahun 2011 Indonesia memiliki
indeks persepsi korupsi 2,8, dengan skala 0 hingga 10, Indonesia dipersepsikan
sangat korup. Indeks itu tidak berubah dari indeks tahun 2009 dan 2010. Dari
178 negara yang disurvei, Indonesia berada di peringkat 110.
Sedangkan
di Asia, Indonesia menempati peringkat ke-empat negera terkorup. Seretetan kasus-kasus
Kasus semakin menegaskan menjamurnya mentalitas korup di negeri ini.
Semakin
hari wajah negeri ini sepertinya tidak bisa dikenali lagi jati dirinya.
Berbagai skandal, kongkalingkong, konspirasi, dan persengkongkolan jahat telah
menjadi bagian dari perilaku elit negeri ini dan perilaku tersebut menjadi
tontonan yang memuakkan.
Moralitas
bangsa ini sedang berada pada titik nadir. Sehingga menjadikan sendi-sendiri
kehidupan negeri ini mengalami kerapuhan yang begitu masif dan sistemik. Bangsa
ini sulit bangkit dan maju karena korupsi yang begitu parah.
Apakah negeri ini akan mengalami
ajalnya?
Bangsa dan negeri ini memilii modal dan
potensi yang sangat besar, baik dari segi SDM maupun SDA.
Dengan
kedua modal dan potensi besar itu, kita yakin negeri ini bisa bangkit dan maju
setara dengan bangsa-bangsa lain.
Dan
kebangkitan bangsa ini dari keterpurukan tak bisa dibebankan pada individu atau
kelompk tertentu.
Semua
elemen bangsa ini, baik di pemerintah, elit politik di DPR, maupun ormas dan NGO
memiliki tanggung jawab yang sama sebagai bentuk kebersamaan kita dalam
melakukan perubahan dan perbaikan.
Singkat
kata, panjajahan yang paling bahaya dan membahayakan negeri ini adalah
pejajahan aset negara dan rakyat oleh para koruptor.
Penjajahan
ini jauh lebih dahsyat dampaknya daripada penjajahan secara fisik.
Karena
itu, perjuangan di era kebangkitan ini adalah bagaimana bangkit dan berjuang
melawan korupsi.
Bangkitlah negeriku, harapan itu masih
ada!.