Senin, 30 Juli 2012

Blora - INFOKU 34


Tidak ada Dana Perbaikan Trotoar
INFOKU, BLORA- Pemkab Blora tahun ini tidak menganggarkan dana untuk perbaikan trotoar.
Karena itu, meski telah banyak trotoar yang rusak terutama di kota Blora dan Cepu, trotoar tersebut tak akan diperbaiki tahun ini.
"Dana perbaikan ataupun pembangunan trotoar tidak dianggarkan dalam APBD 2012," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Dewi Tedjowati, Kamis (5/7).
Berdasarkan pemantauan di Kecamatan Cepu telah banyak trotoar yang rusak. Kerusakan itu telah terjadi sejak lima tahun terakhir.
Namun karena Pemkab tidak menganggarkan dana untuk memperbaiki trotoar tersebut, hingga kini pun kerusakan itu tampak jelas di depan mata.
Selain beberapa bagian trotoar ables, juga banyak penutup besi di atas trotoar dicuri orang.
Sementara di Kecamatan Blora, kerusakan trotoar tampak di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Ahmad Yani, Gatot Subroto dan jalan Gunandar. Terbanyak kerusakan berupa lubang-lubang di atas trotoar.
"Mestinya trotoar yang rusak itu segera diperbaiki. Kalau dibiarkan terus, berarti Pemkab mengabaikan hak pejalan kaki," tandas Arif, salah seorang warga Kunden.
Kepala DPU, Dewi Tedjowati, menyatakan perbaikan trotoar saat ini bukan prioritas. Dia mengemukakan sebagai dana tahun ini akan dipakai memperbaiki kerusakan jalan dan jembatan.
 "Untuk memperbaiki kerusakan jalan dibutuhkan dana sekitar Rp 400 miliar. Padahal tahun ini hanya sekitar Rp 150 miliar dana yang dianggarkan untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut," katanya.(Endah)

36 PENGHUNI LOKALISASI KAMPUNG BARU 
DIAMBIL SAMPEL DARAHNYA
INFOKU, JEPON- Sebanyak 36 PSK penghuni lokalisasi kampung baru Kecamatan Jepon, Rabu, 4 Juli pagi diperiksa oleh petugas medis dari dinas kesehatan Kabupaten Blora guna pengecekan dan pendeteksian penyakit HIV/AIDS. 
   
Sutikno petugas dari Dinas Kesehatan Blora mengatakan kegiatan ini selalu dilakukan dilokalisasi setiap tahunnya. Untuk tahun lalu para PSK cukup banyak terserang penyakit tersebut. 

Sedangkan hasil pemeriksaan ini hasilnya juga belum diketahui. “Pengambilan sampel darah ini yaitu untuk mengetahui penghuni lokalisasi tersebut terserang penyakit HIV/AIDS apa tidak, sekaligus untuk penyuluhan”, katanya. (Endah)
 klik gambar>>>baca model TABLOID