Jumat, 13 Juli 2012

CEPU RAYA - infoku 33


MUSIM PANEN MUSIM MANGANAN
INFOKU, CEPU- Masa paceklik di Blora mulai berlalu,saat ini panen di setiap desa atau dukuhan sedang marak di Blora, bahkan sampai dipelosok.  Kecamatan Cepu yang terdiri dari 17 desa dan kelurahan,juga sedang musim panen, pada musim ini hampir setiap hari tertentu diadakan manganan atau sering juga disebut bersih desa.
            Salah satu dukuhan di Kelurahan Tambakromo, Cepu, yakni dukuh Jambe mungkin termasuk dukuh yang sangat erat memegang tradisi manganan ini. Dapat dipastikan setiap habis panen pada hari Jumat Pon, Jambe mengadakan manganan besar-besaran. Manganan di desa ini diikuti seluruh warga desa dan dihadiri warga dari desa-desa lain sehingga suasananya sangat ramai dan meriah. Menurut Sarni (32) salah seorang warga,manganan di desa Jambe sama ramainya dengan Hari Raya Idhul Fitri.
            “Warga yang mengikuti manganan memasak berbagai macam makanan dan jajanan serta memakai baju baru atau baju terbaik yang dimiliki,” ujarnya. Memang tampak pakaian yang dipakai warga yang hadir di Sendang Gede (pusat manganan) berwarna warni . Makanan berlimpah ruah ditata diatas daun jati,berjajar memenuhi tempat manganan. Selain itu setiap manganan di dukuh Jambe selalu dimeriahkan dengan acara wayang kulit.
            Camat Cepu, Purwadi Setiono yang hadir bersama isteri dengan tersenyum memasukkan uang ratusan ribu ketika para pemuda mendekati sambil membawa wadah sedekah. Dalam sambutannya Pung (panggilan akrab Purwadi) tak henti mengingatkan agar warganya agar senantiasa bersyukur atas panen melimpah,kesehatan dan keselamatan yang diterimanya.
            “Sendang Gede ini menghasilkan air yang mampu menghidupi masyarakat Jambe dan sekitarnya sehingga dapat menikmati panen berlimpah, sumber air ini harus dijaga dan dirawat agar dapat dinikmati anak cucu kelak,” pesannya. Dia juga wanti-wanti agar tradisi manganan ini dilestarikan karena selain sebagai ajang silaturahmi juga dapat mempersatukan seluruh warga masyarakat.
            Dukuh lain, Nglebok juga mengadakan manganan pada Jumat Kliwon, seminggu setelah Jambe. Lurah Tambakromo Edy Purnomo yang selalu hadir mendampingi Camat Cepu, mengaku bangga karena rakyatnya masih teguh memegang tradisi ini. “Meskipun jaman sudah modern namun adat tradisional hendaknya tetap dijaga agar tidak punah,” katanya. Lurah yang baru beberapa tahun memimpin Kelurahan Tambakromo ini mengakui daerah yang dipimpinnya sangat minim sumber air namun dia yakin jika Pemda mau membantu pengadaan air, maka rakyatnya tidak akan mengalami kekurangan air jika musim kemarau. (Agustina)
 klik gambar>>>baca model TABLOID