Proyek Fisik Kisaran
24 % dari Pendapatan Daerah
INFOKU, BLORA- Nampaknya kepemimpinan Bupati Blora
Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Blora Abu Nafi harus menelan kenyataan pahit
untuk menyelesaikan Program yang diusungnya pada tahun ini.
Mengingat APBD tahun ini tidak
mencukupi untuk memperbaiki infrastrutur baik Jalan, Jembatan dan gedung yang
rusak.
“Jumlah Pendapatan itu bukan hanya Pendapatan
Asli Daerah (PAD) saja namun banyak elemen pendapatan lainnya yakni DAU, DAK,
Bantuan keuangan Provinsi, dana penyesuaian otonomi khusus dan lainnya,” kata
Komang Kepala DPPKAD Blora.
Lanjutnya, dana proyek phisik atau
belanja modal sekitar Rp. 263 milyar terbagai untuk seluruh SKPD di Blora.
“Baik di DPU, Dipertan, Dindikpora
dan lainya merupakan pembagian dari belanja modal tersebut” jelas Komang.
Dari pantauan Infoku awal bulan
Agustus lalu, pelaksanaan proyek phisik yang sudah dikejakan masih separo dari
proyek keseluruhan.
Banyak permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan proyek tersebut mulai dari lelang ataupun yang lain seperti
Pelaksanaan leleng proyek via internet (LPSE) beberapa waktu lalu ditentang
banyak aktifis LSM.
Bahkan pada rapat paripurna DPRD yang beragendakan
penandatanganan persetujuan penetapan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD 2011, Ketua DPRD H Maulana Kusnanto, mengingatkan Pemkab untuk segera
mengerjakan semua proyek fisik.
Dia mengapresiasi pembentukan tim
percepatan pembangunan yang dilakukan Pemkab. "Hanya saja kami ingatkan
kerja tim percepatan itu harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku," tandas Kusnanto.
Sementara terpisah wakil ketua DPRD
Blora Aminnudi juga mengingatkan mutu pembangunan atau proyek, baik itu
disiplin waktu pelaksaan hingga kualitas proyek harus lebih diperhatikan.
“Mutu Proyek ke depan harus lebih ditingkatkan,'' tandas
Aminudin yang juga Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sedang Seno Margo anggota Komisi A
DPRD Blora dengan tegas mengatakan silpa yang tinggi tahun lalu agar tidak
terulang.
''Silpa yang tinggi itu menunjukan
kinerja Pemkab dalam pembangunan masih rendah,'' tandas Seno Margo Utomo,
anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera.
Dari kalangan LSM seperti Ateng
Sutarno LSM Wong Cilik mengingikan agar dana yang kecil tersebut segera di
alokasikan, sehingga perlahan dan pasti target Visi dan misi Bupati Blora
pembangunan infrastruktur dapat segere dinikmati masyarakat.(Agung)
Dewi Tedjawati (Kepala
DPU Blora)
Butuh
Rp. 400 Milyar Untuk Jalan Blora
INFOKU, BLORA- Dibutuhkan dana sekitar Rp 400
miliar untuk mengubah jalan yang rusak di Blora menjadi bagus.
Dana yang dibutuhkan itu akan lebih
tinggi lagi jika jalan lingkungan di pedesaan juga ikut diperbaiki.
Diperkirakan mencapai tiga perempat dari anggaran belanja dalam APBD 2012 yang
jumlahnya sekitar Rp 1 triliun lebih.
"Tentu Hitungan dana yang
dibutuhkan disesuaikan dengan jenis perbaikan jalan. Misalnya perbaikan hotmix
atau jenis lainnya. Ya, kalau dirata-ratakan butuh sekitar Rp 400 miliar
lebih," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Dewi Tedjowati,
beberapa waktu lalu.
Dewi Tedjowati menjelaskan panjang
jalan kabupaten di Blora pada 2004 mencapai sekitar 360 kilometer.
Namun seiring perubahan regulasi, sejumlah
ruas jalan di kecamatan dan pedesaan juga dimasukan dalam kategori jalan
kabupaten.
Hal itu menjadikan panjang jalan kabupaten
berubah, Yakni mencapai sekitar 700-an kilometer.
Dia mengungkapkan kerusakan jalan
kabupaten di Blora tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 200-an kilometer.
Sementara pada 2012 dana yang
dianggarkan hanya mengcover perbaikan jalan sejauh sekitar 100-an kilometer.
Atau sekitar 50 persen yang dapat dialokasikan pada jalan yang rusak.
Menurut Dewi Tedjowati, sebagian kerusakan
jalan sudah akan diperbaiki akhir Agustus dan paling lambat awal September 2012
seiring dengan selesainya proses lelang dan penandatangan kontrak kerja.
Dia juga menggarisbawahi, sumber
dana untuk perbaikan jalan selain dari APBD kabupaten juga berasal dari bantuan
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Lantaran keterbatasan dana, akhirnya
tidak semua jalan yang rusak bisa diperbaiki tahun ini.(Agung)
RM Hanindyo Andri H
Silpa
Terancam Tinggi
INFOKU, BLORA- DPRD Blora mendesak Pemkab untuk
segera mengerjakan proyek fisik yang dananya telah dianggarkan dalam APBD 2012.
Pasalnya hingga kini sebagian besar proyek fisik belum dilaksanakan. Padahal
sisa tahun anggaran 2012 tinggal sekitar empat bulan lagi.
Dengan waktu pengerjaan proyek yang
cukup singkat, dikhawatirkan akan mempengaruhi mutu pengerjaan proyek. Selain
itu dikhawatirkan pula banyak proyek fisik yang tidak bisa dikerjakan dengan
alasan keterbatasan waktu. Jika itu terjadi, dimungkinkan sisa lebih
perhitungan anggaran (silpa) 2012 akan tinggi.
"Karena itu kami mendesak
kepada Pemkab untuk segera mengerjakan proyek fisik," ujar Ketua Komisi C
DPRD Blora, RM Hanindyo Andri Haskoro, Jumat beberapa waktu lalu.
Menurut RM Hanindyo Andri Haskoro,
tahun 2011 silpa Blora tergolong tinggi, yakni mencapai lebih dari Rp 160
miliar.
Itu terjadi karena banyak proyek
fisik yang tidak dilaksanakan dengan berbagai alasan. Di antaranya lantaran
keterbatasan waktu. "Kami tidak ingin kejadian 2011 terulang lagi tahun
ini," tegasnya.
Menurutnya semua satuan kerja
pemerintah daerah (SKPD) mempunyai proyek fisik. "Tak hanya Dinas
Pekerjaan Umum, semua dinas dan instansi di Pemkab menganggarkan dana untuk
pengerjaan proyek fisik dan itu harus segera dilaksanakan," tegasnya.(Agung)
klik gambar >>> Baca model TABLOID