Jumat, 14 September 2012

TOPIK - infoku 38


Proyek Fisik Kisaran 24 % dari Pendapatan Daerah
INFOKU, BLORA- Nampaknya kepemimpinan Bupati Blora Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Blora Abu Nafi harus menelan kenyataan pahit untuk menyelesaikan Program yang diusungnya pada tahun ini.
Mengingat APBD tahun ini tidak mencukupi untuk memperbaiki infrastrutur baik Jalan, Jembatan dan gedung yang rusak.
Hanya kisaran angka 24 persen dari Pendapatan Daerah yang berjumlah Rp.1,057 trilyun.
“Jumlah Pendapatan itu bukan hanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja namun banyak elemen pendapatan lainnya yakni DAU, DAK, Bantuan keuangan Provinsi, dana penyesuaian otonomi khusus dan lainnya,” kata Komang Kepala DPPKAD Blora.
Lanjutnya, dana proyek phisik atau belanja modal sekitar Rp. 263 milyar terbagai untuk seluruh SKPD di Blora.
“Baik di DPU, Dipertan, Dindikpora dan lainya merupakan pembagian dari belanja modal tersebut” jelas Komang.
Dari pantauan Infoku awal bulan Agustus lalu, pelaksanaan proyek phisik yang sudah dikejakan masih separo dari proyek keseluruhan.
Banyak permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan proyek tersebut mulai dari lelang ataupun yang lain seperti Pelaksanaan leleng proyek via internet (LPSE) beberapa waktu lalu ditentang banyak aktifis LSM.
Bahkan  pada rapat paripurna DPRD yang beragendakan penandatanganan persetujuan penetapan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2011, Ketua DPRD H Maulana Kusnanto, mengingatkan Pemkab untuk segera mengerjakan semua proyek fisik.
Dia mengapresiasi pembentukan tim percepatan pembangunan yang dilakukan Pemkab. "Hanya saja kami ingatkan kerja tim percepatan itu harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," tandas Kusnanto.
Sementara terpisah wakil ketua DPRD Blora Aminnudi juga mengingatkan mutu pembangunan atau proyek, baik itu disiplin waktu pelaksaan hingga kualitas proyek harus lebih diperhatikan.
“Mutu Proyek  ke depan harus lebih ditingkatkan,'' tandas Aminudin yang juga Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sedang Seno Margo anggota Komisi A DPRD Blora dengan tegas mengatakan silpa yang tinggi tahun lalu agar tidak terulang.
''Silpa yang tinggi itu menunjukan kinerja Pemkab dalam pembangunan masih rendah,'' tandas Seno Margo Utomo, anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera.
Dari kalangan LSM seperti Ateng Sutarno LSM Wong Cilik mengingikan agar dana yang kecil tersebut segera di alokasikan, sehingga perlahan dan pasti target Visi dan misi Bupati Blora pembangunan infrastruktur dapat segere dinikmati masyarakat.(Agung)


Dewi Tedjawati (Kepala DPU Blora)
Butuh Rp. 400 Milyar Untuk Jalan Blora
INFOKU, BLORA- Dibutuhkan dana sekitar Rp 400 miliar untuk mengubah jalan yang rusak di Blora menjadi bagus.
Dana yang dibutuhkan itu akan lebih tinggi lagi jika jalan lingkungan di pedesaan juga ikut diperbaiki. Diperkirakan mencapai tiga perempat dari anggaran belanja dalam APBD 2012 yang jumlahnya sekitar Rp 1 triliun lebih.
"Tentu Hitungan dana yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis perbaikan jalan. Misalnya perbaikan hotmix atau jenis lainnya. Ya, kalau dirata-ratakan butuh sekitar Rp 400 miliar lebih," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Dewi Tedjowati, beberapa waktu lalu.
Dewi Tedjowati menjelaskan panjang jalan kabupaten di Blora pada 2004 mencapai sekitar 360 kilometer.
 Namun seiring perubahan regulasi, sejumlah ruas jalan di kecamatan dan pedesaan juga dimasukan dalam kategori jalan kabupaten.
 Hal itu menjadikan panjang jalan kabupaten berubah, Yakni mencapai sekitar 700-an kilometer.
Dia mengungkapkan kerusakan jalan kabupaten di Blora tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 200-an kilometer.
Sementara pada 2012 dana yang dianggarkan hanya mengcover perbaikan jalan sejauh sekitar 100-an kilometer. Atau sekitar 50 persen yang dapat dialokasikan pada jalan yang rusak.
 Menurut Dewi Tedjowati, sebagian kerusakan jalan sudah akan diperbaiki akhir Agustus dan paling lambat awal September 2012 seiring dengan selesainya proses lelang dan penandatangan kontrak kerja.
Dia juga menggarisbawahi, sumber dana untuk perbaikan jalan selain dari APBD kabupaten juga berasal dari bantuan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Lantaran keterbatasan dana, akhirnya tidak semua jalan yang rusak bisa diperbaiki tahun ini.(Agung)


RM Hanindyo Andri H
Silpa Terancam Tinggi
INFOKU, BLORA- DPRD Blora mendesak Pemkab untuk segera mengerjakan proyek fisik yang dananya telah dianggarkan dalam APBD 2012. Pasalnya hingga kini sebagian besar proyek fisik belum dilaksanakan. Padahal sisa tahun anggaran 2012 tinggal sekitar empat bulan lagi.
Dengan waktu pengerjaan proyek yang cukup singkat, dikhawatirkan akan mempengaruhi mutu pengerjaan proyek. Selain itu dikhawatirkan pula banyak proyek fisik yang tidak bisa dikerjakan dengan alasan keterbatasan waktu. Jika itu terjadi, dimungkinkan sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) 2012 akan tinggi.
"Karena itu kami mendesak kepada Pemkab untuk segera mengerjakan proyek fisik," ujar Ketua Komisi C DPRD Blora, RM Hanindyo Andri Haskoro, Jumat beberapa waktu lalu.
Menurut RM Hanindyo Andri Haskoro, tahun 2011 silpa Blora tergolong tinggi, yakni mencapai lebih dari Rp 160 miliar.
Itu terjadi karena banyak proyek fisik yang tidak dilaksanakan dengan berbagai alasan. Di antaranya lantaran keterbatasan waktu. "Kami tidak ingin kejadian 2011 terulang lagi tahun ini," tegasnya.
Menurutnya semua satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) mempunyai proyek fisik. "Tak hanya Dinas Pekerjaan Umum, semua dinas dan instansi di Pemkab menganggarkan dana untuk pengerjaan proyek fisik dan itu harus segera dilaksanakan," tegasnya.(Agung)
 klik gambar >>> Baca model TABLOID