Syarat
Pengaktifan Lapter Ngloram
INFOKU, CEPU-
Realisasi rencana pengaktifan kembali lapangan terbang (lapter) Ngloram di
Kecamatan Cepu, Blora, memang berjalan lambat.
Namun bukan berarti
segala sesuatu yang terkait pengaktifan kembali lapter yang dibangun pada tahun
1980-an itu tidak disiapkan sejak dini.
Berbagai upaya yang
dilakukan pemerintah pusat pun mengarah ke realisasi pengaktifan lapter
Ngloram, bukan pada pembangunan lapter di Bojonegoro.
Sinyal positif itu
patut ditindaklanjuti di tengah keinginan Pemkab Bojonegoro Jawa Timur
membangun lapter di wilayahnya.
Padahal jarak lokasi
pembangunan lapter di Bojonegoro dengan Lapter Ngloram hanya sekitar 35
kilometer.
‘’Tim dari Kementerian
Perhubungan dalam hal ini Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III yang
berkedudukan di Juanda Surabaya belum lama ini melakukan inspeksi dan
monitoring ke Lapter Ngloram. Hasil dari kegiatan tersebut telah kami terima,’’
ujar Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika
(DPPKKI) Blora, Bondan Sukarno, Kamis (16/8).
Menurutnya inspeksi
dan monitoring tersebut bertujuan untuk mendapatkan update data dan informasi
kondisi terkini lapter Ngloram Cepu.
Bondan Sukarno menyatakan tim dari Kementerian
Perhubungan tersebut merekomendasi sejumlah hal jika lapter Ngloram akan
dioperasikan kembali melayani penerbangan umum.
Rekomendasi itu
terkait jaminan keselamatan penerbangan. ‘’Penyelenggara lapter Ngloram diwajibkan
memenuhi persyaratan pengoperasian lapter jika akan diaktifkan lagi,’’ tandas
Bondan sembari menunjukan surat hasil dari inspeksi dan monitoring tim dari
Kementerian Perhubungan.
Persyaratan yang
diwajibkan tersebut ada delapan item. Yakni melakukan perbaikan (overlay)
permukaan runway, taxiway, apron yang loses material; membuat marka-marka
sesuai ketentuan yang berlaku; menyediakan fasilitas peralatan navigasi sesuai
kebutuhan; melakukan pemeliharaan sisi udara; membuat pagar pembatas lahan lapter;
membuat batas daerah lingkungan kerja dan masterplan; mengendalikan benda
tumbuh seperti rumah warga, kandang peternakan dan mengembalikan fungsi
shoulder (bahu) di sekitar lapter yang berpeluang menjadi obstacle (hambatan).
Sedangkan poin terakhir adalah melakukan updating data lapter.
‘’Poin-poin tersebut
akan ditindaklanjuti setelah ada kepastian pengaktifan kembali lapter Ngloram.
Hingga saat ini pemerintah pusat masih membahas rencana pengaktifan tersebut,
terutama terkait anggaran dan pihak pengelola lapter,’’ kata Bondan Sukarno.
(Endah/AM)
Foto dan Caption:
Lapangan terbang Ngloram Cepu sampai saat ini kadang kala digunakan untuk pesawat ringan
klik gambar>>>baca model TABLOID