Sabtu, 01 September 2012

INFOKU, REMBANG & PATI


Tak Cukup Beli Susu, Bayi Kembar Makan Nasi Lodeh 

INFOKU, REMBANG- Semua orang tua tentu berkeinginan membahagiakan buah hatinya berhasil dan berkehidupan layak. Namun tidak semua keinginan orang tua mampu mewujudkannya. Karena terganjal keterbatasan ekonomi. Seperti yang dialami oleh Komiatun (22) warga desa Terjan kecamtan Kragan. Ibu dua putra bayi kembar hasil perkawinan dengan suami tercintanya, Sumardi (36) ini hidup dalam keterbatasan ekonomi yang membawanya tak mampu menjalani hidup dengan layak. Dalam kesehariannya  bocah kembar yang bernama, Nasrukan dan Nasrukin yang baru berusia 16 bulan kondisinya sangat memprihatinkan. Perkembangan berat badannya tak seimbang dan lamban.Badannya kurus karena kurang gizi, tidak seperti kebanyakan bayi tetangganya yang seumuran. Komiatun mengaku untuk saat ini belum menerima bantuan berupa susu serta makanan balita lainnya, semenjak Dia melahirkan belum pernah ia terima. Terpaksa, kedua anaknya diberi makan sayur orang dewasa, berupa nasi sayur lodeh dan sayur. Dia mengaku, belum pernah menerima bantuan berupa dana atau susu maupun makanan bayi lainnya dari manapun. “Terus terang, untuk membelikan susu kedua anak, saya tidak mampu. Karena suami saya hanya seorang buruh harian berpenghasilan rendah, itu saja tidak pasti. Bisa makan setiap hari saja dalam keluarga saya bersyukur. Apalagi suami hanya bekerja sebagai kuli tambang tras,” ucap Komiatun dengan nada sedih. Di rumah sempit kurang dan tak layak huni itu, bersama suaminya, komiatun hidup nebeng serumah dengan mertuannya (belum punya rumah sendiri.red). Karena keterbatasannya membuat tak nyaman kedua putranya. Terlebih ketika malam hari bocah-bocah itu susah tidur. Beruntung, komiatun  dalam merawat kedua buah hatinya itu di bantu mertuanya, Karsi (60) pasca melahirkan hingga sampai saat ini. Komiatun berharap, ada kepedulian dari pemerintah  dan bantuan para dermawan untuk membantu kesulitannya. Dia berharap juga kedua anak kembarnya cukup gizi dan berat badanya bisa normal kembali.

Menurutnya, pemeriksaan kesehatan anaknya sementara ini hanya cukup diposyandu. Disana cukup diberi tetes vitamin dan diukur berat badan, dari petugas kesehatan. Selebihnya, pemerikasaan kesehatan lebih lanjut, jarang sekali dilakukan bahkan nyaris tidak pernah dilakukan, karena ketidakmampuan ekonomi. “Keluarga saya memang tercatat dalam data Jamkesmas, tetapi untuk kebutuhan beli susu anak, saya tidak ada biaya. Saya berharap bantuan para dermawan atau dari pemerintah untuk membantu beban hidup dan anak saya, agar bisa sedikit ringan dan jauh dari beban,” Harapannya. (Sugiarti)

Caption Foto : Tampak Komiatun dan kedua anak kembarnya yang berharap agar mereka cukup gizi dan normal

Klik gambar>>>baca model TABLOID