Krisis
Air Bersih Meluas
INFOKU, RANDUBLATUNG- Kekeringan yang melanda Blora
dengan ditandai sulitnya warga mendapatkan air bersih mulai meluas. Tidak hanya
desa dan kelurahan di kawasan perkotaan dan kecamatan.
Desa yang letaknya di kawasan hutan
jati pun kini juga kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk meringankan beban
warga desa hutan tersebut, Perhutani Randublatung turun tangan. Yakni dengan
memberikan bantuan air bersih sebanyak 68 tangki (@5.000 liter).
"Bantuan kami berikan untuk
warga di delapan desa," ujar Administratur Perhutani KPH Randublatung,
Blora, Herdian Suhartono, Jumat (24/8).
Ditambahkan bahwa untuk pelaksanaan
dropping ini pihaknya setiap hari memberangkatkan empat rit mobil tangki
berkapasitas 5.000 liter air yang diambil dari sumber mata air sekitar
Randublatung.
"Mengingat luasnya wilayah desa
hutan yang mengalami kesulitan air bersih tersebut, pelaksanaan pembagian
dilakukan secara bertahap dan melihat
kondisi seberapa sulit masyarakat untuk mencari air bersih," tandasnya.
Kondisi di lapangan sebenarnya
menunjukkan bahwa masih ada beberapa titik mata air yang ada dan debitnya masih
cukup untuk konsumsi masyarakat.
Namun yang dirasakan saat ini adalah jauhnya
jarak tempuh dari desa masing-masing karena kebanyakan mata air tersebut berada
di dalam kawasan hutan dan butuh waktu serta tenaga dan biaya ekstra untuk
memenuhi kebutuhan air tersebut.
"Saat ini masyarakat di desa
kami hanya mengandalkan sumber mata air yang ada di tengah hutan jati, karena
mata air tersebut masih mampu untuk mencukupi kebutuhan kami, namun jarak tempuh
sangat jauh, sekitar empat hingga lima kilometer," ujar Taryono, warga
Desa Singget.
Dia menyatakan, dengan adanya
pembagian air dari Perhutani warga merasa
tertolong karena pasokan air tersebut bisa dipergunakan untuk tiga hari
ke depan. "Dengan begitu masyarakat bisa memanfaatkan waktunya untuk
bekerja di ladang masing-masing,"
kata Sumi, warga lainnya.(Lukman)
klik gambar>>>baca model TABLOID