Sabtu, 18 Agustus 2012

TOPIK - LOWONGAN GURU BLORA - infoku 35


Lowongan 1006 Guru SD
INFOKU, BLORA- Nampaknya Dindikpora dan BKD Blora harus bekerja keras dalam menyiapkan generasi muda di kabupaten Blora.
Mengingat banyaknya kekosongan tenaga pendidik khususnya Guru SD yang cukup spektakuler.
Angka 1006 orang kekurangan guru Sekolah Dasar (SD), mungkin masuk kategori tinggi ditingkat Tawa Tengah.
Padahal beberapa waktu lalu banyak SD di Blora telah di marger, yang semula 2 SD dijadikan satu sekolah.
Sementara Pemkab Blora tidak diperbolehkan mengangkat Guru CPNS lagi, karena dibatasi oleh Surat Menpan tentang Moratorium CPNS.
“Pada moratorium tersebut tertulis sampai dengan akhir 2012,” kata Pramono Asisten III Setda Blora.
Dari pantau Infoku di Lapangan jumlah kekurangan guru SD tersebut sebagian diisi para Guru Tidak Tetap (GTT).
Mereka para GTT SD saat ini dibiayai dari BOS, walau kadang honor yang mereka terima tidak cukup untuk penjalanan selama dirinya mengajar.
“Sebagai GTT saya syukuri saja, bisa mengamalkan ilmu yang telah saya dapat dan ikut mensukseskan program pemerintah wajib belajar. Sambil mengabdi sebagai guru e . e . e . e . e , sewaktu-waktu ada pengangkatan bisa katut diangkat CPNS (Ikut diangkat CPNS-red) mas,” kata seorang GTT di Ngawen yang enggan disebut namanya.
Memang dari data didapat infoku dilapangan, sebagaian besar GTT yang mengabdi berharap agar dalam pengangkatan CPNS nantinya, diprioritaskan pengabdian terlama dan pertimbangan lokasi tempat mengabdi sebagai yang utama.
Sementara Kadisdikpora Blora Adi Purwanto ketika dikonfirmasi terhadap kekosongan guru SD ini mengatakan akan memaksimalkan guruy yang ada.
“Pengangkan CPNS Guru SD terkendala aturan maka kami akan memaksimalkan potensi Guru PNS yang telah ada,” Kata Adi.
Ketika ditanya apakah Pemkab Blora dalam hal ini Dindikpora sudah mengusulkan penambahan Guru CPNS ke Pusat, dirinya mengatakan sesuai prosedur setiap tahunnya melaporkannya.
“Sesuai mekanisme setiap tahunya kami melaporkan ke pusat semua kegiatan pendidikan di Blora, termasuk juga kekurangan CPNS Guru,” kata Adi yang juga mantan Asisten I Setda Blora.
125 Kepala Sekolah
Permasalahan lain yang saat ini dihadapi Dinas Pendidikan Blora, juga masih banyaknya Kepala sekolah yang belum diisi walau tahun ajaran baru sudah mulai.
“Padahal sekolah ibarat sebuah kapal tanpa nahkoda, hanya dikemudikan pembantu nahkoda dan kapal sudah meninggalkan pantai,” Kata Ateng Mantan Guru SMP 5 Blora yang saat ini sebagai Pimpinan LSM Wong Cilik.
Artinya lanjut Ateng, Walau sekolah telah dirangkap kepala sekolah lain maka pengambilan keputasan tidak maksimal.
Secara logika tentunya mereka lebih mengutamakan sekolah yang dia ditetapkan secara difinitif sebagai kepala sekolah.
“Ya tadi saya bilang Bagaimana mungkin 1 Nahkoda menjalankan 2 Kapal bisa maksimal, walau mungkin di jaman ini, 1 kapalnya dijalankan pakai remote,” ucap ateng dengan sindirannya.
Untuk itulah mengisi formasi ratusan Kasek yang masih kosong maka dia menyarankan agar Pemkab Blora bekerjasama dengan lembaga yang berkompenten menangani tentang pendidikan khususnya guru.
Sementara beberapa Anggota DPRD Blora member saran kepada Bupati agar segera mengisi kekosongan semua jabatan yang kosong, baik di bidang Pemerintahan maupun Pendidikan.
Segera Diisi
Banyaknya kekosongan kepala sekolah dari SD sampai SMP yang kurang lebih 132 Sekolah di kabupaten Blora, ternyata mendfapat perhatian yang serius oleh Bupati Blora Djoko Nugroho.
Kepedulian Bupati Blora ke 27 ini terungkap saat ditemui Infoku beberapa waktu lalu dipendopo rumah dinasnya.
“Baik kepala sekolah SD maupun SMP yang masih kosong akan segera diisi,” katanya.
Menurut bupati dalam pengisian kepala sekolah yang kosong tersebut, melalui seleksi yang akan dilakukan oleh lembaga yang berkompeten.
Saat ditanya kapan pelaksanaan tes tersebut, Kokok (panggilan akrab bupati blora-red)  mengatakan secara diplomatis.
“Insyaallah dalam waktu dekat,” ungkapnya.(Agung)
 


Sugeng Hariyanto (Anggota DPRD Blora)
GTT Terlebih Dulu
INFOKU, BLORA- Kepedulian para GTT juga ditunjukan salah seorang Anggota DPRD Blora dari Komisi C yakni Sugeng Hariyanto.
Kepada Infoku dia mengatakan sebaiknya Pemkab Blora menprioritaskan Para GTT yang telah mengabdi terlebih dahulu, bila nantinya ada pengangkatan CPNS.
“Diutamakan GTT yang mengabdi dulu, kalau tidak mencukupi baru diadakan seleksi umum,” katanya.
Menurut dia pengangkatan para GTT nantinya harus melalui pertimbangan kriteria tertentu yang memenuhi asas keadailan.
“GTT yang telah mengabdi lama tentunya lebih diutamakan dari pada GTT yang baru mengabdi,” tandas Sugeng. (Agung)


Iffah Hermawatri (Anggota DPRD Blora)
Penyerapan Anggaran Rendah Karena Jabatan Kosong
INFOKU, BLORA,- Sampai tengah tahun ini Bupati sudah mengisi banyak jabatan kosong di SKPD, mulai eselon IV hingga eselon II namun tetap belum Optimal.
Hal ini dikarenakan jabatan yang kosong saat ini sudah mencapai lebih dari 30 formasi disemua SKPDdan Rutasan Kepala Sekolah yang masih belum diisi.
Dengan alasan itulah anggota DPRD dari fraksi Demokrat Iffah Hermawatri mengganggap kekosongan jabatan penyebab rendahnya penyerapan anggaran 2012 ini.
“Kekosongan jabatan sebaiknya segera diisi semua , sehingga kinerja eksekutif dapat maksimal,” katanya.
Menurut Iffah penyerapan anggaran pada akhir triwulan kedua yang sangat rendah dapat menyebabkan pekerjaan fisik tahun 2012 akan tertunda.
Hal inilah yang nantinya akan berpengaruh pada pelaksanaan visi dan misi Bupati Blora sulit tercapai.
“Optimal dan tidaknya kinerja eksekutif, salah satunya barometernya dapat dilihat  dari Penyerapan anggarantahun berjalan,” tandas Iffah anggota Dewan yang berasal dari Cepu ini. (Agung)

 
Dwi Astutik (Anggota DPRD Blora
GTT Honornya Minim
INFOKU, BLORA- Pemkab Blora disarankan mengangkat Para GTT terlebih dahulu bila ada pengangkatan CPNS, karena selama ini membantu program Pemerintah.
Ini terungkap saat Infoku menemui Dwi Astutik ketua Komisi B DPRD Blora diruang kerjanya Selasa (24/7).
“Mereka khususnya GTT SD merupakan salah satu bagian dari ujung tombak pemerintah dalam mecerdaskan anak Bangsa, Selayaknya diprioritaskan terlebih dahulu bila adan Pengangkatan CPNS,” katanya.
Menurut Dwi Astutik, Walau dengan honor yang minim mereka (para GTT) rela mengajar sekalipun ditempat yang terpencil.
“Inilah yang harusnya menjadi prioritas Pemerintah,” tegasnya (Agung)