Pertanian Kunci
Keberhasilan Masyarakat Blora
INFOKU, BLORA-
Jika ingin jumlah warga miskin di Blora menurun drastis, pembangunan di sektor
pertanian dan bidang kaitannya harus digarap serius.
Wakil Bupati (Wabup) Blora, H Abu
Nafi, Kamis (19/7), mengemukakan sebagian besar warga Blora menggantungkan
hidupnya dengan berprofesi sebagai petani.
Karena itu jika pembangunan bidang
pertanian dan bidang lain yang terkait pertanian digarap dengan baik, niscaya
kesejahteraan warga Blora akan meningkat.
Menurutnya pembangunan pabrik gula
di Desa Tinapan Kecamatan Todanan dinyakini bakal berdampak besar bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat Blora.
Pasalnya pabrik gula tersebut bakal
menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak. Penyerapan tenaga kerja itu,
menurut wabup, tak hanya yang bekerja di pabrik melainkan juga di sektor
pertanian tanaman tebu yang menjadi bahan baku pabrik gula.
"Pendapatan petani akan
meningkat. Dengan demikian kesejahteraan petani akan lebih baik sehingga angka
kemiskinan di Blora bakal turun," ujarnya.
Tak hanya pabrik gula. Menurut Abu
Nafi yang juga mantan ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Blora,
keberadaan pabrik lain terutama pengolah hasil pertanian seperti ubi yang
menurut rencana akan dibangun di Blora juga bakal menyerap ribuan tenaga kerja.
Dia menuturkan sebagian besar lahan
pertanian di Blora adalah lahan irigasi nonteknis bahkan cenderung kurang air.
Dengan kondisi seperti itu, kata Abu
Nafi, petani harus mengembangkan usaha budidaya pertanian yang cocok dengan
lahan.
"Tebu dan ubi cocok ditanam di
lahan tersebut," katanya.
Dia menuturkan saat gubernur Jateng
H Bibit Waluyo datang Kecamatan Bogorejo belum lama ini, gubernur mempersilakan
investor membangun pabrik tepung ubi di Blora.
Ketika itu salah seorang investor
kelahiran Blora menyatakan niatnya membangun pabrik tepung ubi kepada gubernur.
Menurut Abu Nafi dengan pemanfaatan
lahan nonproduktif (kering) secara optimal serta tersedianya sarana atau pabrik
yang menampung panen pertanian warga, diharapkan roda perekonomian Blora akan
berputar dinamis.
"Pembangunan di sektor
pertanian ini diiringi pula pembangunan sektor lain yang diprogramkan Pemkab
dalam hal ini Bupati Djoko Nugroho.
Dengan begitu kami yakin angka
kemiskinan di Blora akan turun signifikan setiap tahun," tandasnya.(Endah/AM)
Ketahanan
Pangan Blora Aman
INFOKU, BLORA, - Ketahanan pangan di
Blora menjelang dan saat puasa dipastikan aman. Kepala Kantor Ketahanan
Pangan (KKP) Blora, Gundala Wejasena, mengemukakan pihaknya melakukan
pemantauan kondisi pangan di desa maupun penjualan komoditas barang kebutuhan
pokok di sejumlah pasar.
Dari hasil pemantauan
itu dia pihaknya berkesimpulan cadangan pangan di masyarakat lebih dari cukup.
"Justru yang
menjadi kendala saat ini adalah bertepatan dengan musim kemarau. Sehingga
dipastikan akan ada banyak warga desa yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk cadangan pangan sendiri cukup aman," ujarnya, Kamis (19/7).
Gundala mengatakan
pada saat ini polokependem (palawija) mulai bisa dipanen, sehingga dapat
digunakan sebagai sumber karbohidrat dan dapat dibuat camilan saat lebaran.
"Kami sudah
melatih kelompok wanita tani (KWT) untuk membuat kue kering maupun kue basah
dari polokependem seperti singkong, ubi serta dari polokesampar seperti waluh
(labu-red)," tandas Gundala.
Sementara terkait
pemantauan harga di sejumlah pasar, Gundala mengungkapkan saat ini kondisinya
relatif stabil. Hanya saja sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga.
Dia menyebut minyak
curah naik dari Rp 10.200/kg menjadi Rp 10.500/kg. Telur dari Rp
15.000/kg menjadi Rp 19.000/kg.
Daging sapi dari Rp
65.000/kg naik menjadi Rp 70.000/kg. Daging ayam ras dari Rp 25.000/kg menjadi
Rp 26.000/kg, daging ayam lokal dari Rp 46.000 menjadi Rp 47.000.
"Sementara yang
mengalami penurunan di antaranya bawang merah dari Rp 9.000/kg menjadi Rp
8.000," katanya.(Endah/AM)
klik gambar >>> baca model TABLOID