Jumat, 17 Agustus 2012

PEMKAB BLORA - INFOKU 35


 
Pertanian Kunci Keberhasilan Masyarakat Blora
INFOKU, BLORA- Jika ingin jumlah warga miskin di Blora menurun drastis, pembangunan di sektor pertanian dan bidang kaitannya harus digarap serius.
Wakil Bupati (Wabup) Blora, H Abu Nafi, Kamis (19/7), mengemukakan sebagian besar warga Blora menggantungkan hidupnya dengan berprofesi sebagai petani.
Karena itu jika pembangunan bidang pertanian dan bidang lain yang terkait pertanian digarap dengan baik, niscaya kesejahteraan warga Blora akan meningkat.
Menurutnya pembangunan pabrik gula di Desa Tinapan Kecamatan Todanan dinyakini bakal berdampak besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Blora.
Pasalnya pabrik gula tersebut bakal menyerap tenaga kerja dalam jumlah  banyak. Penyerapan tenaga kerja itu, menurut wabup, tak hanya yang bekerja di pabrik melainkan juga di sektor pertanian tanaman tebu yang menjadi bahan baku pabrik gula.
"Pendapatan petani akan meningkat. Dengan demikian kesejahteraan petani akan lebih baik sehingga angka kemiskinan di Blora bakal turun," ujarnya.
Tak hanya pabrik gula. Menurut Abu Nafi yang juga mantan ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Blora, keberadaan pabrik lain terutama pengolah hasil pertanian seperti ubi yang menurut rencana akan dibangun di Blora juga bakal menyerap ribuan tenaga kerja.
Dia menuturkan sebagian besar lahan pertanian di Blora adalah lahan irigasi nonteknis bahkan cenderung kurang air.
Dengan kondisi seperti itu, kata Abu Nafi, petani harus mengembangkan usaha budidaya pertanian yang cocok dengan lahan.
"Tebu dan ubi cocok ditanam di lahan tersebut," katanya.
Dia menuturkan saat gubernur Jateng H Bibit Waluyo datang Kecamatan Bogorejo belum lama ini, gubernur mempersilakan investor membangun pabrik tepung ubi di Blora.
Ketika itu salah seorang investor kelahiran Blora menyatakan niatnya membangun pabrik tepung ubi kepada gubernur.
Menurut Abu Nafi dengan pemanfaatan lahan nonproduktif (kering) secara optimal serta tersedianya sarana atau pabrik yang menampung panen pertanian warga, diharapkan roda perekonomian Blora akan berputar dinamis.
"Pembangunan di sektor pertanian ini diiringi pula pembangunan sektor lain yang diprogramkan Pemkab dalam hal ini Bupati Djoko Nugroho.
Dengan begitu kami yakin angka kemiskinan di Blora akan turun signifikan setiap tahun," tandasnya.(Endah/AM)

Ketahanan Pangan Blora Aman
INFOKU, BLORA, - Ketahanan pangan di Blora menjelang dan saat puasa dipastikan aman.  Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Blora, Gundala Wejasena, mengemukakan pihaknya melakukan pemantauan kondisi pangan di desa maupun penjualan komoditas barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar.
Dari hasil pemantauan itu dia pihaknya berkesimpulan cadangan pangan di masyarakat lebih dari cukup.
"Justru yang menjadi kendala saat ini adalah bertepatan dengan musim kemarau. Sehingga dipastikan akan ada banyak warga desa yang kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk cadangan pangan sendiri cukup aman," ujarnya, Kamis (19/7).
Gundala mengatakan pada saat ini polokependem (palawija) mulai bisa dipanen, sehingga dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat dan dapat dibuat camilan saat lebaran.
"Kami sudah melatih kelompok wanita tani (KWT) untuk membuat kue kering maupun kue basah dari polokependem seperti singkong, ubi serta dari polokesampar seperti waluh (labu-red)," tandas Gundala.
Sementara terkait pemantauan harga di sejumlah pasar, Gundala mengungkapkan saat ini kondisinya relatif stabil. Hanya saja sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga.
Dia menyebut minyak curah naik dari Rp 10.200/kg menjadi Rp 10.500/kg.  Telur dari Rp 15.000/kg menjadi Rp 19.000/kg.
Daging sapi dari Rp 65.000/kg naik menjadi Rp 70.000/kg. Daging ayam ras dari Rp 25.000/kg menjadi Rp 26.000/kg, daging ayam lokal dari Rp 46.000 menjadi Rp 47.000.
"Sementara yang mengalami penurunan di antaranya bawang merah dari Rp 9.000/kg menjadi Rp 8.000," katanya.(Endah/AM)
 klik gambar >>> baca model TABLOID