Rabu, 29 Agustus 2012

REMBANG & PATI - INFOKU 36


Bupati Rembang Ajak Ratusan Anak Yatim Piatu Buka Bersama
INFOKU,REMBANG- Ratusan anak-anak binaan beberapa panti asuhan ngabuburit di tempat rekreasi DABTRPK Rembang. Mereka menikmati aneka wahana permainan yang sengaja digratiskan oleh penyelenggara kegiatan.
Terlihat pemandangan penuh haru manakala anak-anak yang sebagian besar berkondisi yatim piatu terlihat penuh suka cita menikmati aneka wahana permainan di tempat wisata.
Setelah bermain hampir satu setengah jam lamanya, mereka dikumpulkan untuk mendengarkan wejangan dari Bupati Rembang H Moch Salim dan Wakil Bupati H  Abdul Hafidz.
Kepada anak-anak panti, dua pimpinan daerah di Rembang menyampaikan pesan supaya tidak merasa rendah diri terhadap status dan kondisinya, karena derajat manusia hakikatnya sama di depan Allah.
Selanjutnya diberi motivasi untuk meneladani Nabi Muhammad SAW yang juga seorang yatim piatu namun derajatnya ditinggikan oleh Allah menjadi pimpinan agung umat manusia sepanjang zaman.
Sebelum tiba waktu berbuka puasa Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Rembang memberikan tali asih dan bingkisan hadiah lebaran secara simbolis kepada perwakilan anak asuh panti asuhan. Saat waktu berbuka, semua menikmati takjil yang disediakan oleh panitia dilanjutkan sholat maghrib dan kemudian makan bersama.
Charis Kurniawan selaku ketua panitia kegiatan saat ditemui menjelaskan, ngabuburit anak-anak panti asuhan di tempat wisata tahun ini merupakan pelaksanaan kali kedua dan menjadi agenda kegiatan tetap saat bulan ramadhan selama H Moch Salim menjabat Bupati Rembang. Menjadi gawe bareng antara pemkab, pengelola tempat wisata dan maxi communication salah satu event organizer setempat.
Lanjut Charis, untuk kali kedua ini melibatkan 352 anak asal 7 panti asuhan dari panti asuhan yang berada di Kecamatan Rembang dan Lasem. Momen ngabuburit dan buka puasa bersama oleh panitia diberi motto kegiatan indahnya berbagi dan kebersamaan dalam bulan suci.
Maknanya kata Charis, untuk berbagi merupakan kepedulian sosial antara pemkab dan pengelola tempat wisata serta rekan-rekan dari maxi atas anak-anak panti asuhan yang ada di Rembang yang belum tentu sekali dalam setahun dapat berkunjung dan bermain di DABTRPK. Pada Sabtu sore mereka dihadirkan untuk menikmati semua wahana permainan secara gratis.(Sugiarti)
 Caption Foto :
                                              Bupati Rembang Moch SALIM Serahkan Tali Asih



Terpaksa Pasrah Karena Keterbatasan Ekonomi
INFOKU,REMBANG- Kamis pagi,(2/8)ada sebuah pemandangan sangat memilukan saat wartawan melintas dissebuah desa yang ada diujung timur wilayah perbatasan mellihat  aktifitas di salah satu bangunan yang berukuran kurang lebih 80 an meter persegi sudah nampak sibuk dengan berbagai aktifitas.
Hanya saja, terlihat seorang perempuan paruh baya yang sedang  menyapu menggunakan tangan kiri sambil terseok-seok dengan luka yang menyelimuti sebagian wajah dan tangan.
Tak luput dari pandangan, setumpuk jajanan kecil untuk taraf anak sekolah dasar terlihat samar-samar di sudut ruangan. Dengan kerendahan hati dan terasa menahan rasa sakit, perempuan paruh baya yang diketahui bernama Muawanah, 38, wraga Baturno RT 5/RW II kecamatan sarang saat awak media mencoba mendekati wanita dan mencoba mencari tahu apa sebab kepastian yang diderita wanita paruh  baya tersebut mulai angkat bicara.
”Sebenarnya luka ini saya derita semenjak tujuh bulan lalu saat mencoba memasak air untuk merebus jagung sebagai santapan keluarga,” katanya.
Kejadian tepatnya hari jumat tanggal 27 januari 2012 lalu, bermula dari keinginan untuk menyiapkan santapan makanan untuk keluarga. Karena terbentur faktor ekonomi, dirinya yang menggunakan kayu bakar mencoba untuk menghidupkan api.
Setelah api hidup dan mendidihkan air, kata Muawanah, tiba-tiba saja penyakit syaraf yang dideritanya kambuh. Tubuhnya tiba-tiba lemas tak berdaya dan langsung pingsan  saaat mengangkat tungku berisikan air. Bahkan untuk berdiri saja terasa lemas.
”Saat itu, tidak tahu bagaimana tiba-tiba terjatuh. Sebagian badan juga terkena air mendidih dan api yang langsung menyambar,” tandasnya.
Karena tidak bisa berteriak minta tolong, pihaknyapun tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya ketika sudah tersadar dirinya sudah berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Rembang.
”Saat itu, saya tidak bisa menggerakkan bibir saya, untuk bicara saja susah,” ujar ibu tiga anak tersebut.
Tak hanya sampai disitu, sebagian wajah bagian bawah, mulai dari bibir hingga dagu juga menempel erat dengan bagian dada atas. Kulit yang melepuh karena suhu panas membuat dagunya menempek, lengan kanan juga menempel dengan tubuh hingga tak bisa digerakkan.
”Saat itu, dokter menyarankan untuk operasi, setelah operasi dilakukan sudah tidak punya biaya lagi, karena uang tabungan untuk sekolah anak terkuras untuk pengobatan,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, walaupun dirinya memegang jamkesmas, pihaknya tetap terkendala dengan keuangan yang terus menerus dikeluarkan. Terlebih untuk transportasi yang digunakan untuk sampai ke RSUD Rembang.
”Maklum mas suami hanya seorang penjual jajan untuk anak sekolah. Jadi mau tidak mau saya menerima, Apalagi untuk makan saja susah,” tandasnya.
Muawanah menambahkan, seiring berjalannya waktu, luka bakar yang diterimanya kian lama semakin parah. Hal ini diperkuat dengan rasa gatal yang diderita semakin terasa. Namun, untuk tidak membuat beban, dirinya terpaksa menahan rasa sakit dari sang suami dan ketiga anaknya.(Sugiarti)
 klik gambar>>>baca model TABLOID