Edisi terbaru dapatkan segera dikios terdekat
Tampilkan postingan dengan label Andy Novendra Kharisma - Tengah Bulan Agustus 2012. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Andy Novendra Kharisma - Tengah Bulan Agustus 2012. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 18 Agustus 2012
GAGASAN - PUASA & KORUPSI - Infoku 35
Bulan Puasa, Apakah Korupsi Tetap Leluasa ?
Ramadhan
telah tiba. Bulan suci umat Islam di depan mata.
Seperti biasa, bulan penuh berkah
ini selalu disambut dengan suka cita. Kedatangan bulan puasa selalu menjadi
fenomena keberagamaan Indonesia. Di balik berita gembira ini, ada yang aneh
dengan keberagamaan di negeri ini.
Namun karena keanehan sudah menjadi
hal biasa, maka ia tak lagi dilihat aneh. Ala bisa karena biasa. Salah kaprah bener ora lumrah. Karena sudah terbiasa maka menjadi
lumrah adanya, tradisi akhirnya menjadi budaya.
Fenomena
unik, menarik sekaligus menggelitik. Bulan puasa tiba, namun energi korupsi
tetap prima. Lho, kok bisa?
Puasa
dan korupsi, dua hal yang sangat-sangat-sangat kontradiktif, kontraproduktif
dan kontraindikatif! Ternyata bulan puasa tak sanggup menghalangi umat untuk
berkorupsi!
Sepertinya,
belum ada data yang menunjukkan bahwa di bulan puasa angka korupsi menurun
secara signifikan, apalagi menghilang.
Setiap
bulan puasa tiba, energi korupsi masih tetap prima. Di negeri mayoritas muslim,
tentunya para koruptor itu juga muslim, tentunya juga berpuasa jika Ramadhan
tiba.
Tapi
nyatanya, berlapar-lapar dan berdahaga-dahaga belum mampu menahan jiwa-jiwa
korup dari kerakusan, keserakahan yang menjadi ‘unsur hara utama’ kejahatan,
termasuk kejahatan luar biasa, “korupsi.” Uang, jabatan, kekuasaan dan pesona
dunia telah menjadi berhala. Sudah biasa, sudah tradisi dan budaya, apa hendak
dikata?
Ada
yang keliru dalam umat beragama (baca: pelaku agama) di negeri ini menangkap
makna agama.
Sepertinya
kita, para pelaku agama lupa, bahwa agama adalah agem-ageman kang utama,
pakaian yang utama.
Pakaian
setidaknya berfungsi sebagai pelindung badan untuk menjaga kesehatan, sebagai
penutup aurat dan aib untuk membedakan manusia dengan hewan, dan
sebagai penghias penambah keindahan.
Agama
pada hakikatnya adalah pakaian jiwa. Orang beragama mestinya terjaga
kesehatan jiwanya dari sifat dan perilaku merusak, terjaga aibnya,
perilaku binatang yang tak berakal pikiran dan terjaga dari perilaku jahat.
Bila
orang beragama tidak terjaga dari perilaku tersebut, sejatinya ia belum
beragama (atheis), dan lebih ekstrem lagi telah kufur-kafir-kufar alias
ingkar!
Ia sama
saja dengan berjalan di keramaian hanya mengenakan pakaian dalam. Dan pada
titik terendah, bahkan seperti orang telanjang tanpa sehelai benang! Primata
modern yang pintar berbahasa Indonesia.
Ramadhan
adalah bulan khusus “hadiah” Tuhan bagi umat muslim. Setan-setan dibelenggu,
pintu neraka ditutup rapat. Kejahatan dipenjara ketat.
Tapi
hadiah adalah hidayah, pemberian khusus untuk menunjukkan kedermawanan Tuhan Allah Ar-rahman.
Tak ada
hadiah yang gratis di dunia ini. Bahkan Tuhan juga tak begitu bodoh untuk
memberikan hadiah kepada orang yang tak layak menerima hadiah! Ternyata
setan-setan masih bebas berkeliaran. Sebulan kita berpuasa, korupsi masih tetap
menggelora.
Hadiah
hanya diperuntukkan bagi hamba-Nya yang disukainya karena ketaatan total tanpa
menduakan. Hadiah juga diberikan sebagai bentuk dukungan agar si penerima
hadiah berbuat lebih baik di masa mendatang.
Puasa
tahun ini mesti lebih baik dari puasa tahun kemarin, dan puasa tahun depan
mesti lebih baik dari puasa tahun ini. Jika yang terjadi sebaliknya, maka tentu
hadiah akan distop! Lalu bagaimana kita tahu bahwa hadiah itu pasti kita terima
disetiap hari raya, sehingga dengan penuh suka cita merayakannya dengan
berpesta?
“Lebaran
extravaganza, lebaran euforia!” Banyak dari kita tertipu oleh “kepandiran
beragama.” Agama telah kehilangan logika. Manusia tanpa logika, tak lebih baik
dari binatang ternak, mamalia.
Ketika
kesalehan ritual-seremonial berbanding terbalik dengan kesalehan
sosial-komunal, maka umat manusia terperangkap dalam kesalahan massal. Ghurur,
tertipu, keblinger. Blingerisme dan blingerisasi telah
sedemikian parahnya melanda!
Evolusi
terjadi, dulu oelama, kemarin ulama, dan kini ‘ulama.’ Di masa tempo
doeloe ilmu masih terjaga, lalu seiring zaman ilmu mengalami
pembelokan makna, dan kini ilmu mengalami pembalikan makna dengan grafik tapal
kuda. Grafik paradigma menyimpang terlalu jauh dari fitrah agama!
Pinter keblinger.
Berilmu,
tapi tertipu. Semakin berilmu, semakin cenderung menjadi penipu. Ilmu agama dan
ilmu dunia sama kongruen dan sebangun dalam mengalami pembelokan dan pembalikan
makna. Kejahatan di dominasi orang berilmu, ‘ulama’-alim jahat dan intekek-intelek
kualat.
Di
negeri “Koruptor dan agama KTP”, agama
tak lebih dari label formal di atas selembar kartu identitas. ‘Ruh’ agama gagal
menghidupkan jiwa untuk mencegah maraknya kejahatan luar biasa, korupsi.
Korupsi Al Qur’an di Depag
beberapa hari belakangan ini menjadi bukti, bahwa keilmuan seseorang tidak
identik dengan kesalehan sosial, kadang justru menjadi ‘pintu neraka’ kesalahan
massal.
Dalam
sejarahnya, sangat ironis ketika ternyata Depag sebagai simbol lembaga tersuci
dari seluruh lembaga dunia ternyata sudah tak steril dari belitan gurita
korupsi.
Lebih
gila na’udzubillah lagi, Depag menjadi salah
satu lembaga terkorup di NKRI! Tuhan telah terdepak dari Indonesia,
kutukan sejarah menjadi niscaya, dhamma-karma dari
hamba dan bangsa yang ingkar kepada agama dan durhaka kepada Tuhannya.
Maja
jadikanlah puasa kita belum mampu meredam ‘syahwat’ korupsi dari dalam jiwa,
maka surga yang kita impikan, neraka yang bakal Tuhan hidangkan.
Surga
hanya berhak diharapkan oleh jiwa-jiwa tenang, nafs-al-muthmainnah, bukan
jiwa-jiwa ’monster’ koruptor, tikus-tikus kantor yang
berenang di sungai yang kotor.
Bukan
pula jiwa terkontaminasi konspirasi manusia-rayap-setan dengan insting jahat
buas, nggragas tak kenal puas.
Ramadhan telah tiba.
Bisakah kita me-‘revolusi agama’ (Islam) agar kembali pada hakikatnya?
Agar
geriap riak gelombang ritual agama yang begitu indah mempesona berbanding lurus
dengan nilai-nilainya, meng-eja wantah dalam keseharian umat-bangsa.
Andai
saja ramadhan tahun ini umat muslim di Indonesia bisa berpuasa dengan
sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya sesuai ajaran otentik Nabi Muhammad,
niscaya satu bulan menjadi waktu yang lebih dari cukup untuk melepaskan bangsa-negara
ini dari lingkaran setan problema, seberapapun besarnya.
Dengan
spirit kembali kepada fitrah kesucian di hari raya Idul Fitri, berapa banyak
harta negara yang selamat dari kejahatan korupsi. Sebab mayoritas di antara
kita yang terlibat di dalamnya adalah muslim, yang juga tentunya berpuasa,
mendambakan surga.
Berapa
ribu triliun rupiah uang rakyat yang kembali karena para koruptor bertaubat
demi hak surga, sebab para saksi, tersangka dan terpidana akan kooperatif
terhadap KPK. Maka berapa banyak pula kasus-kasus besar misterius terungkap dan
terbuka.
Berapa
banyak energi negeri yang selama ini terkuras dalam perang melawan korupsi
terhemat, sehingga bisa dialihkan kepada kesejahteraan umat.
Berapa
banyak kejahatan tercegah sehingga produktivitas meningkat secara signifikan
oleh terciptanya ketenteraman.
Berapa
banyak ekonomi nasional terbantu dengan terjaganya inflasi, karena puasa
mengajarkan kesederhanaan dan berlapar-lapar sebagai pelatihan melepas
ketergantungan kepada nafsu-syahwat materi-duniawi.
Berapa
banyak berkah dan kebaikan Tuhan curahkan di bumi nusantara, prototip surga di
dunia, zamrud khatulistiwa, merasakan barang sebulan cita rasa gemah
ripah loh jinawi, tata titi tentrem kertaraharja, hanya dengan
spirit berpuasa.
Ramadhan
telah tiba. Untuk sekali saja semoga tahun ini kita dapati bulan suci yang
sedikit meredam energi korupsi di negeri ini. Aamien… ***
(Penulis :Drs.Ec. Agung Budi Rustanto- Pimpinan Redaksi Tabloid INFOKU
- DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER)
klik gambar>>> baca model TABLOID
TOPIK - LOWONGAN GURU BLORA - infoku 35
Lowongan 1006 Guru
SD
INFOKU, BLORA- Nampaknya Dindikpora dan BKD Blora harus
bekerja keras dalam menyiapkan generasi muda di kabupaten Blora.
Mengingat banyaknya kekosongan
tenaga pendidik khususnya Guru SD yang cukup spektakuler.
Angka 1006 orang kekurangan guru Sekolah
Dasar (SD), mungkin masuk kategori tinggi ditingkat Tawa Tengah.
Padahal beberapa waktu lalu banyak
SD di Blora telah di marger, yang semula 2 SD dijadikan satu sekolah.

“Pada moratorium tersebut tertulis
sampai dengan akhir 2012,” kata Pramono Asisten III Setda Blora.
Dari pantau Infoku di Lapangan
jumlah kekurangan guru SD tersebut sebagian diisi para Guru Tidak Tetap (GTT).
Mereka para GTT SD saat ini dibiayai
dari BOS, walau kadang honor yang mereka terima tidak cukup untuk penjalanan
selama dirinya mengajar.
“Sebagai GTT saya syukuri saja, bisa
mengamalkan ilmu yang telah saya dapat dan ikut mensukseskan program pemerintah
wajib belajar. Sambil mengabdi sebagai guru e . e . e . e . e , sewaktu-waktu
ada pengangkatan bisa katut diangkat CPNS (Ikut diangkat CPNS-red) mas,” kata seorang GTT di Ngawen
yang enggan disebut namanya.
Memang dari data didapat infoku
dilapangan, sebagaian besar GTT yang mengabdi berharap agar dalam pengangkatan
CPNS nantinya, diprioritaskan pengabdian terlama dan pertimbangan lokasi tempat
mengabdi sebagai yang utama.
Sementara Kadisdikpora Blora Adi
Purwanto ketika dikonfirmasi terhadap kekosongan guru SD ini mengatakan akan
memaksimalkan guruy yang ada.
“Pengangkan CPNS Guru SD terkendala
aturan maka kami akan memaksimalkan potensi Guru PNS yang telah ada,” Kata Adi.
Ketika ditanya apakah Pemkab Blora
dalam hal ini Dindikpora sudah mengusulkan penambahan Guru CPNS ke Pusat,
dirinya mengatakan sesuai prosedur setiap tahunnya melaporkannya.
“Sesuai mekanisme setiap tahunya
kami melaporkan ke pusat semua kegiatan pendidikan di Blora, termasuk juga
kekurangan CPNS Guru,” kata Adi yang juga mantan Asisten I Setda Blora.
125
Kepala Sekolah
Permasalahan lain yang saat ini dihadapi
Dinas Pendidikan Blora, juga masih banyaknya Kepala sekolah yang belum diisi
walau tahun ajaran baru sudah mulai.
“Padahal sekolah ibarat sebuah kapal
tanpa nahkoda, hanya dikemudikan pembantu nahkoda dan kapal sudah meninggalkan
pantai,” Kata Ateng Mantan Guru SMP 5 Blora yang saat ini sebagai Pimpinan LSM
Wong Cilik.
Artinya lanjut Ateng, Walau sekolah
telah dirangkap kepala sekolah lain maka pengambilan keputasan tidak maksimal.
Secara logika tentunya mereka lebih
mengutamakan sekolah yang dia ditetapkan secara difinitif sebagai kepala
sekolah.
“Ya tadi saya bilang Bagaimana
mungkin 1 Nahkoda menjalankan 2 Kapal bisa maksimal, walau mungkin di jaman
ini, 1 kapalnya dijalankan pakai remote,” ucap ateng dengan sindirannya.
Untuk itulah mengisi formasi ratusan
Kasek yang masih kosong maka dia menyarankan agar Pemkab Blora bekerjasama
dengan lembaga yang berkompenten menangani tentang pendidikan khususnya guru.
Sementara beberapa Anggota DPRD
Blora member saran kepada Bupati agar segera mengisi kekosongan semua jabatan
yang kosong, baik di bidang Pemerintahan maupun Pendidikan.
Segera Diisi
Banyaknya kekosongan kepala sekolah
dari SD sampai SMP yang kurang lebih 132 Sekolah di kabupaten Blora, ternyata
mendfapat perhatian yang serius oleh Bupati Blora Djoko Nugroho.
Kepedulian Bupati Blora ke 27 ini
terungkap saat ditemui Infoku beberapa waktu lalu dipendopo rumah dinasnya.
“Baik kepala sekolah SD maupun SMP
yang masih kosong akan segera diisi,” katanya.
Menurut bupati dalam pengisian
kepala sekolah yang kosong tersebut, melalui seleksi yang akan dilakukan oleh
lembaga yang berkompeten.
Saat ditanya kapan pelaksanaan tes
tersebut, Kokok (panggilan akrab bupati blora-red) mengatakan secara diplomatis.
“Insyaallah
dalam waktu dekat,” ungkapnya.(Agung)
Sugeng Hariyanto (Anggota DPRD Blora)
GTT Terlebih
Dulu
INFOKU, BLORA- Kepedulian para GTT juga ditunjukan
salah seorang Anggota DPRD Blora dari Komisi C yakni Sugeng Hariyanto.
Kepada Infoku dia mengatakan sebaiknya
Pemkab Blora menprioritaskan Para GTT yang telah mengabdi terlebih dahulu, bila
nantinya ada pengangkatan CPNS.
“Diutamakan GTT yang mengabdi dulu,
kalau tidak mencukupi baru diadakan seleksi umum,” katanya.
Menurut dia pengangkatan para GTT
nantinya harus melalui pertimbangan kriteria tertentu yang memenuhi asas
keadailan.
“GTT yang telah mengabdi lama
tentunya lebih diutamakan dari pada GTT yang baru mengabdi,” tandas Sugeng. (Agung)
Iffah
Hermawatri (Anggota DPRD Blora)
Penyerapan Anggaran
Rendah Karena Jabatan Kosong
INFOKU, BLORA,- Sampai tengah tahun ini Bupati
sudah mengisi banyak jabatan kosong di SKPD, mulai eselon IV hingga eselon II namun
tetap belum Optimal.
Hal ini dikarenakan jabatan yang
kosong saat ini sudah mencapai lebih dari 30 formasi disemua SKPDdan Rutasan
Kepala Sekolah yang masih belum diisi.
Dengan alasan itulah anggota DPRD
dari fraksi Demokrat Iffah Hermawatri mengganggap kekosongan jabatan penyebab
rendahnya penyerapan anggaran 2012 ini.
“Kekosongan jabatan sebaiknya segera
diisi semua , sehingga kinerja eksekutif dapat maksimal,” katanya.
Menurut Iffah penyerapan anggaran
pada akhir triwulan kedua yang sangat rendah dapat menyebabkan pekerjaan fisik
tahun 2012 akan tertunda.
Hal inilah yang nantinya akan
berpengaruh pada pelaksanaan visi dan misi Bupati Blora sulit tercapai.
“Optimal dan tidaknya kinerja
eksekutif, salah satunya barometernya dapat dilihat dari Penyerapan anggarantahun berjalan,”
tandas Iffah anggota Dewan yang berasal dari Cepu ini. (Agung)
Dwi
Astutik (Anggota DPRD Blora
GTT
Honornya Minim
INFOKU, BLORA- Pemkab Blora disarankan mengangkat
Para GTT terlebih dahulu bila ada pengangkatan CPNS, karena selama ini membantu
program Pemerintah.
Ini terungkap saat Infoku menemui
Dwi Astutik ketua Komisi B DPRD Blora diruang kerjanya Selasa (24/7).
“Mereka khususnya GTT SD merupakan
salah satu bagian dari ujung tombak pemerintah dalam mecerdaskan anak Bangsa,
Selayaknya diprioritaskan terlebih dahulu bila adan Pengangkatan CPNS,”
katanya.
Menurut Dwi Astutik, Walau dengan
honor yang minim mereka (para GTT) rela mengajar sekalipun ditempat yang
terpencil.
“Inilah yang harusnya menjadi
prioritas Pemerintah,” tegasnya (Agung)
Langganan:
Postingan (Atom)