Rabu, 18 April 2012

INFOKU - BLORA - edisi 28


“Jalan Terbaik Menuju Blora Lewat Langit,” Djoko Nugroho
INFOKU, BLORA- Ada beberapa penyebab mengapa sangat minim investor luar daerah yang menanamkan modalnya di Kabupaten Blora.
Bupati Djoko Nugroho menyebut salah satu penyebabnya adalah jalan menuju Blora rusak cukup parah. Kerusakan itupun telah berlangsung cukup lama.
''Saya mangkel (marah-Red). Kenapa jalan provinsi Jateng yang menuju Blora kondisinya tidak bagus.
Investor jadi malas datang ke Blora,'' ujarnya saat Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Sinergi Program Pengentasan Kemiskinan melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Se-Bakorlin I Jateng di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Selasa (27/3).
Djoko Nugroho menyebut jalan provinsi Jateng dari arah Semarang menuju Blora melalui Grobogan kondisinya cukup memprihatinkan.
Meski perbaikan oleh instansi terkait pernah dilakukan namun tetap saja jalan tersebut tidak lebih baik dibanding jalan provinsi lainnya seperti di Bojonegoro Jatim.
''Coba lihat di Kecamatan Padangan Bojonegoro menuju Surabaya Jatim. Jalan provinsi di sana mulus. Rusak sedikit saja langsung diperbaiki. Saya juga heran kenapa di Jateng tidak seperti itu,'' tandasnya.
Bupati mengungkapkan saat kunjungan kerja Gubernur Jateng H Bibit Waluyo di Blora belum lama ini, pihaknya mengusulkan kepada instansi terkait untuk mengubah status jalan provinsi Jateng di Blora menjadi jalan nasional.
Penyebabnya, anggaran untuk pembangunan ataupun perbaikan jalan provinsi tersebut di APBD Jateng cukup minim.
''Namun dijawab itu tidak bisa. Saya jadi berpikir satu-satunya jalan yang baik menuju Blora adalah lewat langit,'' katanya.
Selain jalan rusak, penyebab lainnya yang menjadikan Blora kurang diminati investor adalah penerimaan sekelompok masyarakat yang kurang bagus ketika calon investor akan datang.
''Belum-belum sudah direwo-rewo. Mestinya disambut dengan baik, diberikan senyuman. Cukuplah hengkangnya Exxon dari Blora menjadi pelajaran berharga. Kita harus wellcome kepada investor.
Pembangunan daerah tanpa investor itu adalah keniscayaan atau sesuatu yang tidak mungkin,'' tandas Bupati kelahiran Cepu tersebut.
Djoko Nugroho yang juga mantan Komandan Kodim Rembang menyatakan kehadiran investor PT Gula Gendhis Manis (GMM) yang mendirikan pabrik di Desa Tinapan Kecamatan Sambong harus didukung penuh.
Menurutnya di Blora hingga kini belum ada pabrik yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.
''Satu-satunya pabrik di Blora hanya ada di Jepon, yakni pabrik mitra cigaret kretek. Meski tidak besar namun pabrik itu bisa menyerap tenaga kerja hingga 1.500 orang,'' tambahnya. (Agung/AM)


Dinkes Blora Rekrut Bidan Baru
INFOKU, BLORA- Sebanyak 231 calon bidan desa mengikuti ujian tertulis penerimaan bidan pegawai tidak tetap (PTT) di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Kamis (29/3).
Ujian tertulis yang berlangsung di GOR Mustika tersebut merupakan salah satu tahapan dari serangkaian seleksi yang telah disiapkan panitia.
Penerimaan bidan PTT tersebut guna memenuhi kebutuhan tenaga bidan di seluruh wilayah Blora.
"Dari serangkaian seleksi itu, nantinya hanya akan diambil 30 bidan PTT," ujar Kepala Dinkes, Henny Indriyanti melalui Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Lilik Hernanto, di lokasi ujian.
Dia mengungkapkan ke-231 peserta yang mengikuti ujian tertulis tersebut sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Sebelumnya saat dibuka pendaftaran, jumlah pendaftar mencapai sebanya 310 orang. Selain  dari Blora, beberapa di antaranya berasal juga dari sejumlah daerah di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Lilik Hernanto menyatakan jika dinyatakan lulus seleksi ujian tertulis, para calon bidan PTT tersebut masih harus menjalani seleksi tahap berikutnya, yakni wawancara.
Para peserta ujian terlihat serius mengerjakan soal yang telah dibagikan panitia. Naskah soal ujian itu sebelumnya tersegel dan baru dibuka di hadapan peserta.(Endah)
 klik gambar==>baca model TABLOID