Selasa, 06 Maret 2012

BLORA - INFOKU 26

 
Sertifkat Pendidik Bagi 553 Guru Kuota 2011
Mumuk Sarankan para Guru Belajar Gunakan Laptop
INFOKU, BLORA – Setelah mengabdikan bertahun-tahun sebagai guru akhirnya Sebanyak 553 orang mulai tingkat dasar hingga menengah di Kabupaten Blora menerima sertifikat pendidik di halaman SMP Negeri 5 Blora.
Penyerahnya tergolong istimewa yakni diserahkan langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho. kepada para guru yang dinyatakan lolos dalam sertifikasi untuk kuota Tahun 2011.
Seperti diketahui sebelumnya ratusan guru itu mengikuti Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) selama 10 hari di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
''Mereka Selama PLPG di UNS kami didampingi dan dididik oleh para dosen dengan baik dan pro-aktif. Tidak sekadar untuk menambah wawasan, mereka juga diajari bagaimana mendidik anak-anak kami dengan baik dari sisi edukatif,'' kata Sugiyono Kabid PTK saat mendampingi  Kadisdikpora, Jumat (24/2).
Sementara salah seorang guru yang ditemui wartawan, Indarjo menceritakan suka dukanya saat PLPG.
Bahkan boleh di bilang cerita yang menarik menurutnya. ''Yang jadi momok saat PLPG adalah saat guru diminta laptop yang menjadi salah satu sarana (alat) ujian. Namun setelah mendapat bimbingan, ternyata ini tidak jadi kendala dan saat ini, sebanyak 553 guru berhasil lulus sertifikasi,'' katanya melanjutkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Slamet Pamuji menegaskan bahwa pencairan dana sertifikasi secepatnya dicairkan. ''Segera akan kami proses agar dana tunjangan sertifikasi ini cepat cair,''katanya.
Terkait banyaknya kegagalan para guru karena mereka sebagian besar belum bisa mengoperasikan Laptop waktu PLPG, Mantan kahumas Blora ini menyarankan mereka segera belajar.
“Jangan buat Blora malu karena banyak gurunya yang belum bisa mengoperasikan Laptop ataupun Komputer,” ungkap Mumuk panggilan akrab Kadisdikpora Blora ini.(Agung)

Batik Blora Tembus Pasar Luar Negeri
INFOKU, BLORA– Perlahan dan pasti kerajinan batik di Blora berkembang cukup pesat.
Dalam jangka waktu hanya setahun saja, kain batik karya pengrajin di Blora telah menembus pasar luar negeri.
Salah seorang pengusaha batik Blora, Hj Hurip Indiani, mengungkapkan pemasaran batik Blora ke luar negeri awalnya hanya melalui sejumlah warga negera Indonesia yang kebetulan pulang.
Sebelum balik ke luar negeri seperti Malaysia, Cina dan Amerika, mereka terlebih dahulu membeli batik Blora. "Ternyata di luar negeri responnya cukup bagus," ujarnya Jumat lalu.
Untuk pasar luar negeri, Hurip Indiani mengungkapkan rata-rata setiap bulan bisa melempas sekitar 100 potong batik berbagai tipe dan harga.
Untuk pasar regional seperti antar kota dia mengaku juga setiap minggu ada permintaan seperti dari Malang, Surabaya atau kota lain di Jawa.
Dengan pasar yang menurut dia semakin terbuka ini, dia berharap didukung oleh pemerintah.
Misalnya soal hak paten desain batik. Sebab saat ini belum ada hak patenatau motif khusus yang dipatenkan sebagai motif khas Blora. "Saat ini setiap pengusaha mempunyai motif yang berbeda," tandasnya.
Anik mengatakan, di galerinya saat ini tersedia lebih dari 20 motif batik khas Blora. Setiap motif ada beberapa variasi yang bisa dipilih konsumen.
Konsumen juga bisa memilih produk batik sesuai selera, ingin batik tulis atau batik cap tentu dengan harga yang berbeda.
Banyaknya pilihan itulah yang menjadikan galeri yang dia buka di rumahnya di jalan Nusantara itu kerap didatangi tamu penting.
Beberapa hari lalu istri menteri Energi dan Sumber Daya Mineal (ESDM) Jero Wacik juga singgah.
Sebelum itu mantan pebulu tangkis terkenal Haryanto Arbi juga memborong batik dari galeri ini. "Agar lebih dikenal hingga ke mancanegara, kami buatkan website internet untuk memasarkan produk batik kami," ungkapnya.
Hal itu dapat dibuktika pada  kenyataan website gallery ini www.mustika-artgalery.co.cc yang terlihat di google visitor ada 6 negara eropa yang aktif mengujungi website ini (Agung/AM)
 klik gambar==>baca model TABLOID