Pengusaha Tambang Perlu Buat Jalur Khusus
INFOKU,REMBANG- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rembang mendesak pengusaha tambang di kawasan Kecamatan Sale dan Kragan untuk secepatnya membuat jalan khusus angkutan tambang.
Kepala ESDM Rembang Agus Supriyanto mengatakan, jalan khusus tambang di Kecamatan Sale telah ada dan jalur itu memanfaatkan jalan hutan milik Perhutani. ”Sudah ada jalur sepanjang 11 km yang bisa dimanfaatkan,” jelasnya, Rabu (12/10).
Disebutkan, jalan tersebut melintasi lokasi milik delapan perusahaan tambang batu putih di Kecamatan Sale, hingga tembus ke Desa Wonokerto. Sejauh ini, kata dia, jalur tersebut dimanfaatkan untuk mengirimkan bahan tambang menuju wilayah Rembang (utara).
Sedangkan mereka yang mengirim bahan tambang ke wilayah Jatirogo atau Blora, kerap memanfaatkan jalan di Desa Tahunan. ”Pada rapat hari ini , pengusaha tambang sepakat mengoperasikan jalur hutan.
Untuk memperlancar pengangkutan, jalur yang sempit akan dilebarkan, yang menanjak tajam akan dilandaikan secepatnya,î jelasnya.
Sementara itu, jalur tambang di wilayah Desa Terjan, Kecamatan Krajan masih terus diupayakan. Dari pantauannya, jalur tambang di bagian selatan sudah ada dan siap digunakan.
Sedang jalan tembus di wilayah utara sejauh ini belum dibuat. ”Jalur tembus di sebelah utara ini lah yang kami pantau terus agar secepatnya pengusaha bisa merealisasikannya,” tegasnya.(Rudi)
Anggota Dewan Kembali Nglencer
INFOKU, PATI- Tanpa pandang peduli Disaat karut-marut kondisi pemerintahan di Kabupaten Pati sebagai dampak dari kegagalan penyelenggaraan pilkada beberapa waktu lalu, lagi-lagi sikap kalangan anggota Dewan mencedarai nurani warga yang diwakili.
Sehari setelah tidak kourum rapat paripurna persetujuan Perubahan APBD Tahun 2011, Selasa (11/10), semua personel Komisi III sudah terbang untuk nglencer ke Batam.
Koordinator Kerakyatan Peduli Pati (KKPP) Danu Prayitno mengemukakan, alasan klise setiap ditanya pihak lain pun selalu menjadi jawaban. Yakni, kunjungan kerja (kunker) ataupun studi banding. Dalam satu tahun ini sudah dilakukan beberapa kali.
Lebih memprihatinkan lagi, lanjutnya, cara-cara yang dilakukan pun selalu mengajak eksekutif khususnya dari jajaran SKPD yang mempunyai hubungan dengan bidang tugas komisi bersangkutan.
Jika yang pergi nglencer itu Komisi III, eksekutif yang biasanya diajak serta antara lain dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dishubkominfo.
Padahal, kritik dia, selama ini dari hasil nglencer tersebut juga jarang disampaikan secara terbuka tentang akses yang didapat dari membuang-buang biaya yang tidak sedikit itu.
Paling tidak, ketika anggota Dewan tersebut mendapat masukan tentang hal baru dari daerah lain yang dikunjungi, seharusnya bisa memengaruhi cara berpikirnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Adji Sudarmadji menyatakan tidak tahu secara pasti agenda Komisi III. ’’Karena itu, kalau pergi ke Batam terkait dengan sasaran kunjungan tersebut, kami juga tidak tahu.’’ jelasnya.(Imam)
klik gambar===>baca model TABLOID