Kementrian BUMN Didesak Kucurkan Dana Revitalisasi Pabrik Gula
INFOKU, SEMARANG- Kabar gembira bagi masyarakat Blora yang sangat menantikan segera dibangun Pabrik Gula di daerahnya.
Setelah Gubernur Jateng Bibit Waluyo mendesak Kemetrian BUMN supaya segera bisa mengucurkan dana revitalisasi pabrik gula di Provinsi Jateng.
Kucuran dana tersebut penting untuk dapat mendukung program swasembada gula tahun 2013, yakni mencapai 400 ribu ton gula/ tahun.
Selama ini, terdapat 13 pabrik gula di Jateng, namun baru lima yang kini telah direvitalisasi dan beroperasi yaitu di Kabupaten Pati, Kendal, Blora, dan Sragen.
Gubernur Jateng mengatakan, dana untuk revitalisasi seperti perbaikan mesin pabrik gula itu ada di pemerintah pusat dengan besarannya sekitar Rp 7 triliun.
Upaya merevitalisasi ini sudah diusulkan ke pemerintah pusat. Di hadapan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, mereka menyatakan sudah siap membantu. Namun, setelah di luar forum, mereka mempersulit dan tak kunjung merealisasikannya.
"Saya tahu, sebetulnya dana revitalisasi pabrik gula ini uangnya sudah ada yaitu Rp 7 triliun tetapi dalam pencairannya tidak mudah," katanya saat memberikan sambutan dalam Rapat Evaluasi Kinerja Pengolahan Pertebuan Tahun 2011 dan Penataan Varietas Tebu 2012 di aula Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jateng, Kamis (22/9).
Guna mewujudkan swasembada gula, pemerintah pusat diharapkan bisa sungguh-sungguh dalam memberikan bantuan revitalisasi pabrik gula, bibit unggul maupun traktor.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jateng Teguh Winarno mengatakan, dana revitalisasi pabrik gula di Kementrian BUMN ini sudah diusulkan tetapi realisasinya belum ada.
Langkah lain untuk mewujudkan swasembada gula itu di antaranya dengan menggelar nota kesepahaman antara pabrik gula dan petani tebu.
Di mana, tujuannya untuk mengamankan tebu petani supaya tidak keluar dari Jateng, selain itu juga penataan varietas unggul tanaman tebu di tahun 2012.(Tanti)
Pusat Jajanan Dan Kerajinan Akan Dibangun
INFOKU, BLORA- Tak lama lagi Pusat jajanan atau makanan dan produk khas Blora akan bertambah lagi. Bupati Djoko Nugroho merencanakan akan menyulap lahan di eks Terminal Blora menjadi tempat berjualan pedagang makanan dan produk kerajinan khas Blora.
Lahan eks terminal sejak beberapa tahun lalu dibiarkan terbengkalai. Padahal lokasinya sangat stategis di pinggir jalan Pemuda di depan bekas stasiun kereta api.
"Nanti pedagang makanan khas Blora mulai satai, soto dan lontong hingga pedagang kerajinan tangan bisa berjualan di lahan eks terminal Blora," ujar Bupati Djoko Nugroho, ketika ditemui Minggu lalu.
Menurutnya lahan di eks terminal jangan dibiarkan lebih lama terbengkalai. Bupati menyatakan dengan adanya pusat perdagangan, dimungkinkan akan terjadi perputaran roda perekonomian warga dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat Blora.
"Pembeli akan semakin mudah menemukan pusat perdagangan khas Blora. Pedagangnya pun semakin semangat berjualan," katanya.
Selama ini pusat jajanan dan produk khas Blora hanya bisa dijumpai di beberapa lokasi.
Pusat makanan diantaranya di kawasan koplakan atau Plasa Mustika. Selebihnya berpencar di beberapa lokasi, seperti di jalan Gunung Lawu, DR Sutomo, jalan Ahmad Yani, Jepon dan lain sebagainya.
Sedang pusat produk khas seperti mebel kayu jati terdapat di Kelurahan Jepon di jalur Blora-Cepu.(Endah) klik Gambar===>baca model TABLOID