Pengembang perumahan PT Jatiagung
Didemo
INFOKU, PATI -
Bosan setiap hujan lebat rumah yang mereka huni di Blok J Kompleks Perumahan
Rondole Indah, Margorejo, Pati selalu kebanjiran.
Akibat
kejadian ini yang selalu berulang, puluhan
warga kebanyakan kaum ibu dan anak-anak, Sabtu (5/5) lalu sekitar pukul 08.30,
berdemo di kantor pengembang perumahan tersebut, PT Jatiagung.
Mereka
menuntut pengembang, karena jaminan kompleks perumahan tersebut tidak akan
kebanjiran ternyata hanya isapan jempol belaka.
Terbukti,
ujar salah seorang koordinator lapangan dalam demo tersebut, Swandono, tiap
kali terjadi hujan lebat di kawasan Lereng Muria, banjir bandang melanda
kawasan blok tersebut. Sampai saat ini pengembang belum melakukan upaya
mengatasi masalah itu.
Swandono
menilai, pengembang tidak bertanggung jawab, tidak mau kehilangan biaya untuk
membebaskan penghuni dari ancaman banjir bandang. Pengembang tidak peduli
terhadap para penghuni yang hanya berkemampuan membeli rumah tipe 21 secara
kredit.
Sampai
kapan pun, tandasnya, warga akan menuntut tanggung jawab pengembang untuk
segera melakukan upaya riil membebaskan warga Blok J dari ancaman banjir rutin.
’’Namun
yang pernah dijanjikan pengembang, sampai sekarang tidak ada realisasinya,’’
tegas Swandono.
Saat
menjawab tuntutan para pengguni Blok J, Direktur PT Jati Agung Suhari yang
tampil di atas kendaraan bak terbuka yang disedikan pendemo, setiap penjelasan
yang dia berikan mendapat sanggahan pendemo.
Termasuk
ketika dia mempersilakan warga kalau mau datang ke Kabupaten.
Hal
itu, tandas Suhari, justru kebetulan biar Bupati mengetahui duduk
permasalahannya.
Adapun
dalam upaya mengetasi masalah banjir, dalam beberapa kali pertemuan untuk mencari
penyelesaian masalah tersebut dengan Pemerintah Kabupaten, pihaknya selalu
menugasi karyawannya, Sutrisno.
’’Untuk
mengetahui apa yang harus kami lakukan, silakan mendengarkan penjelasan dari
Sutrisno,’’ ujar Suhari,
Tetapi,
tatkala Sutrisno naik ke atas kendaraan bak terbuka justru diteriaki pendemo
untuk turun.
Penjelasan
pengembang sudah bertemu dengan masyarakat dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pati
untuk keperluan normalisasi alur kali dari hulu, menurut penilaian warga
pendemo, hanya dalih ingin lepas dari tanggung jawab.
Merasa
tidak mendapat jawaban atas tuntutan yang mereka sampaikan serta janji
kesanggupan pengembang untuk membebaskan Blok J dari banjir, para warga pendemo
pun meninggalkan kantor PT Jati Agung di kompleks SPBU milik perusahaan itu
menuju ke kantor Pemerintah Kabupaten.
Perwakilan
mereka diterima oleh Penjabat Bupati Pati Indra Surya.
Pada kesempatan itu,
Penjabat
Bupati juga menghadirkan Kepala DPU Suharyono dan Asisten Bidang Ekonomi Sosial
dan Pembangunan Purwadi.
Pemerintah
Kabupaten bersama pengembang berjanji berupaya menangani banjir tersebut.
Juru
bicara warga, Suwandono, menegaskan, hal itu paling lambat harus sudah tuntas
September mendatang. ’’Jika tidak ada buktinya, warga akan berdemo lagi dengan
mengerahkan massa yang lebih besar,’’ tambahnya. (Imam)
Caption :
Gerudug : Perwakilan
Warga Kompleks Perumahan Rondole Indah, Margorejo, Pati saat geruduk kantor
pengembang perumahan PT Jatiagung Pati
Perlu Minta Dukungan
Kecamatan dan Desa
INFOKU, PATI-
Untuk mendukung kinerja badan penyelenggara pemungutan suara ulang (PSU) pilkada
di tingkat kecamatan dan desa, KPU Pati meminta dukungan pemerintah di level
tersebut. Dukungan yang diharapkan adalah personel sekretaris dan sekretariat.
“Kami
minta dukungan camat dan kepala desa (kades), terutama dalam pengusulan
sekretaris PPK dan PPS. Sebab, urusan kesekretariatan penting untuk mendukung
kinerja penyelenggara PSU di kecamatan dan desa,” ujar anggota KPU Much
Nasich,akhir bulan April lalu.
Menurutnya,
persiapan penetapan kembali PPK, PPS, dan KPPS hampir mendekati rampung. Semua
personel telah disiapkan, termasuk penggantian antarwaktu (PAW) bagi mereka
yang tidak bisa lagi menjalankan tugas karena meninggal dunia atau mengundurkan
diri lantaran pindah domisili.
Penggantian
personel itu telah dipersiapkan jauh-jauh hari sehingga penetapan kembali
penyelenggara di tingkat kecamatan, desa, dan TPS yang dijadwalkan dalam
waktu dekat segera terlaksana.
Sesuai
dengan tahapan dan jadwal KPU tentang pelaksanaan PSU, penetapan kembali
personel PPK dijadwalkan pada 25-30 April.
Penetapan
PPS diagendakan pada 1-6 Mei dan KPPS pada 17-27 Mei.
Berkait dengan sikap Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Se-Kabupaten Pati (Pasopati) yang enggan mendukung pelaksanaan PSU lantaran ketiadaan validasi data pemilih,
Berkait dengan sikap Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Se-Kabupaten Pati (Pasopati) yang enggan mendukung pelaksanaan PSU lantaran ketiadaan validasi data pemilih,
Menurutnya,
hal tersebut tidak perlu dilakukan. Sebab, PSU pilkada kali ini merupakan
pelaksanaan dari ketentuan yang ada, terutama amar putusan Mahkamah Konstitusi
(MK).
“Hasil koordinasi dan konumikasi kami dengan pihak
terkait tetap seperti (putusan MK) itu, termasuk petunjuk teknis dari KPU
pusat, juga tidak ada tahapan pemutakhiran data pemilih. Jadi, dalam hal ini
kami hanya pelaksana aturan,” tandasnya.(Imam)
klik gambar===>baca model TABLOID