APBD Perubahan 2012 Ditetapkan
Belanja
Langsung Naik Rp 26 Milyar
INFOKU, BLORA-
Akhirnya Selasa (2/10) RAPBD-Perubahan Kabupaten Blora 2012 akan ditetapkan
menjadi peraturan daerah (perda).
Sebelum penetapan DPRD Blora mengagendakan dua kali rapat
paripurna terkait persetujuan penetapan RAPB-P menjadi APBD-P tersebut.
Rapat paripurna pertama beragendakan
pemandangan umum fraksi terhadap nota keuangan RAPBD-Perubahan. Selanjutnya
pada pukul 14.00 digelar rapat paripurna kedua, yaitu beragendakan jawaban
bupati atas pemandangan umum fraksi.
Pembahasan RAPBD-Perubahan dilakukan
cepat oleh DPRD dan Pemkab Blora. Hal itu bukan tanpa alasan.
Selain batas waktu penetapan sesuai
ketentuan yang berlaku maksimal tiga bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran,
pembahasan cepat atau maraton dilakukan karena sebelumnya materi yang sama
telah dibahas.
Yakni dalam pembahasan Kebijakan
Umum Anggaran dan Prioritas Plapon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)
RAPBD-Perubahan.
Bupati Djoko Nugroho menyerahkan
draf RAPBD Perubahan kepada DPRD Blora dalam rapat paripurna DPRD, Senin
(1/10). Bupati menyatakan beberapa tahapan pembahasan RAPBD-P telah dilalui
dengan baik.
Dia menyebutkan RAPBD-P yang
diajukan ke DPRD melegakan bagi semua pihak dan merupakan hal yang
ditunggu-tunggu masyarakat Blora.
‘’Untuk itu besar harapan kami dalam waktu
yang tidak lama seluruh proses penyusunan hingga penetapan APBD-P bisa
dilakukan,’’ tandasnya sehari sebelum penetapan.
Dia menyebutkan dalam RAPBD-P tidak
ada defisit riil. Sebab belanja ataupun pembiayaan yang ada bisa ditutup dengan
anggaran yang tersedia.
Dalam RAPBD-P pendapatan
direncanakan sebesar Rp 1,077 triliun atau berubah dibanding pendapatan dalam
APBD 2012 sebesar Rp 1,057 triliun. Perubahan pendapatan itu berasal dari dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Adapun belanja daerah direncanakan
naik dari Rp 1,20 triliun (dalam APBD) menjadi Rp 1,22 triliun.
Kenaikan belanja tersebut antara
lain terjadi pada belanja langsung. Yakni dari Rp 448 milir menjadi Rp 474
miliar.
Sedangkan penerimaan pembiayaan
sebelumnya direncanakan Rp 166,8 miliar, naik menjadi Rp 167,3 miliar.
Pengeluaran pembiayaan direncanakan sekitar Rp 20 miliar.
‘’Dari perhitungan tersebut terlihat
struktur anggaran mengalami defisit sebesar Rp 147 miliar. Namun defisit itu
semuanya dapat ditutup dari pembiayaan netto sebesar Rp 147 miliar. Sehingga
secara riil pada RAPBD-P, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (silpa)
adalah nihil,’’ ujar Kokok panggilan akrab Bupati Blora ke 27 ini..(Endah/Agung)
Foto: Djoko Nugroho dan Kusnanto
lebih lengkap baca model TABLOID
klik GAMBAR
klik GAMBAR