Minggu, 08 Januari 2012

TOPIK UTAMA - infoku edisi 21

Topik
Minyak Bumi Modal Awal Blora Menuju Sejahtera
INFOKU, BLORA- Awal tahun kedua pemerintahan Bupati Djoko Nugroho dengan wakilnya H Abu Nafi mulai nampak memenuhi janjinya secara bertahap pada mayarakat Blora.
Seperti yang baru-baru ini yakni tahun ajaran baru, melalui keputusan Bupati menekan biaya pendidikan yang lebih rendah dibanding tahun lalu.
Bahkan pada tahun anggaran 2012 nantinya program sekolah Murah dan Terjangkau akan menjadi kenyataan. Yakni dianggarkanya Rp. 12 Milyar untuk biaya sekolah pendukung BOS.
Demikian juga dibidang Kesehatan, Bupati juga akan mengucurkan dananya bagi mayarakat miskin yang berobat secara gratis lebih besar di banding tahun sebelumnya.
Pertanyaan kita tentunya darimana anggaran yang boleh dikatakan jor-joran untuk mesejahterakan rakyat Blora ?
Ternyata Bupati Blora saat ini  Djoko Nugroho sangat tahu Potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di kabupaten Blora boleh dibilang sangatlah spektakuler untuk ukuran daerah di Pulau Jawa.
Baik mulai dari Hutan, Kandungan Batu Al;amnya hingga Sumber minyak Buminya.
Terlebih Sumber Minyak Bumi, sejak Indonesia jaman penjajahan hingga saat ini
Kabuten Blora dengan kecamatan Cepunya masih merupakan penyangga devisa minyak untuk Indonesia.
“Namun demikian sampai saat ini masyarakat Blora sendiri belum memperoleh kesejahteraan dari sumber minyak yang digali dari tanahnya sendiri, dan tahun inilah Saya akan maksimal mendapatkan DBH yang lebih besar,” kata Kokok panggilan akrab bupati Blora ini.
Untuk itu dia akan menagih DBH pemanfaatan minyak bumi yang dieksplorasi dari Blok Cepu sejak Agustus tahun lalu sampai sekarang belum diterima Pemkab Blora.
Saat ditanya berapa nilai yang menjadi hak kabupaten Blora terkait DBH tahun ini, bupati menjawab diplomatis puluhan Milyar.
“Informasi yang saya peroleh DBH yang diterima Pemkab Bojonegoro tahun 2013 estimasinya Rp. 1 Trilyun, Anda bisa hitung berapa yang seharusnya diterima Blora,” jawab Bupati.
Hasil dari inilah yang nantinya di akhir tahun ketiga pemerintahanya Djoko Nugroho dapat merealisasika janjinya Blora sejahtera. (Agung)


Komang G Irawadi Kepala DPPKAD
Dana Bagi Hasil Migas Tergantung Lifting
INFOKU, BLORA- Harapan Blora untuk mendapat dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (migas) lebih banyak tahun ini nampaknya sulit terealisasi.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Komang Gede Irawadi mengemukakan, tahun 2010 DBH minyak yang diterima Blora dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 1,93 miliar sedang tahun 2009,  DBH Rp 881,2 juta.
Sedang tahun ini 2011 adalah berkisar Rp. 1,5 Miliar atau jumlah yang turun dari yang diterimanya tahun lalu.
Hal ini karena DBH tahun ini Penganggaranya berdasarkan Permenkeu, bukan dari Pementaben sepperti tahun lalu.
“Namun Sekarang realisasinya tergantung lifting,” Kata Komang. (Agung)
 
Sejarah Minyak Blora Penyangga Indonesia
INFOKU, BLORA-Sebagai mana diketahui sejarah Perminyakan di Indonesia Berawal di Jaman Hindia Belanda sekitar tahun 1830 – 1890 oleh seorang Belanda bernama A Jana Zijlker. Pada tahun 1884 dia melakukan pengeboran Sumur Telaga Tiga-1 di lapangan minyak Telaga Said wilayah Deli Sumatera Utara.
Kemudian Zijlker mempelopori perusahaan minyak deengan nama The Royal Dutch Company yang menjadi Cikal bakal perusahaan raksasa Shell yang ada di dunia saat ini.
Sementara di di Jawa Tengah seorang Belanda yang bernama P Van Dijk memulai penelitian tentang rembesan sumur minyak pada tahun 1867 [ada sumur Ledok 1 dan di Bor pada tahun 1893 oleh Ir Adrian Stoop seorang insinyur muda yang juga bertugas mengebor air minum di Grondpellwesen.
Sehingga bisa dikatakan Ir Adrian Stoop adalah penemu pertama minyak bumi di Cepu dengan melakukan penmgeboran pertamanya di desa Ledok. Serta mernyimpulkan bahwa di panolan Cepu terdapat lading minyak berkwalitas tinggi dengan jumlah yang sangat besar.
Dari sinilah kemudian muncul konsesi minyak daerah lain yang ada di kabupaten Blora. Diantaranya Konsesi tambang minyak Jepon Semanggi, konsesi tambang minyak Nglobo , Banyubang, Trembes, Nglono dan Ngapus.
Dan sampai saat ini wujud nyata hasil minyak dari cepu masih bisa dirasakan, Bahkan Penemuan terbaru dari satelit bumi bebrapa waktu lalu, Blora dengan Blok Cepunya masih banyak Minyak Bumi yang belum bisa diproduksi.
Oleh Negara eksplorasi secara besar-besaran lisensinya sudah ditangan Exxon Mobil Ltd yang saat ini mulai produksi di Bojonegoro. Sementara untuk wilayah kabupaten Blora belum di eksplorasi.
Akan tetapi potensi minyak Cepu, dari Sumur minyak Tua juga sangatlah banyak dan sudah saatnya Pemkab melalui BUMD Blora Patra Energi (BPE) menagani secara Profesional sehingga dapat menjadi penyangga PAD dan secara tak langsung dapat mewujudkan masyarakat Blora Sejahtera, seperti yang pernah dituntutkan Konsorsium LSM Blora Blok Cepu beberapa waktu lalu.(Agung)
 klik Gambar===>baca model TABLOID