Jumat, 13 Januari 2012

CEPU infoku 22

Tugu Selamat Datang Kumuh
INFOKU, CEPU- Tugu selamat datang merupakan pembatas antara provensi  jawa-tengah dan Jawa Timur ini yang dipisahkan oleh sungai bengawan solo, terlihat sangat kumuh sekali di pagi hari. 
Karena ulah para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kurang memperhatikan kebersihan di depan gapura tugu selamat datang,
Sangat disayangkan sekali walaupun para PKL ini dagangannya ramai tiap malam, tetapi para PKL ikut merawat dan menjaga keindahan estetika  tata ruang kota,
Banyak setiap pagi penguna jalan ini yang  melewati jalan perbatasan dan melihat pemandangan wajah tugu selamat datang seperti layaknya pasar 
Sehingga tidak sedap dipandang,seperti, tenda-tenda, lapak tempat dagangan,sampah yang berserakan, yang belum dibersihkan dipagi hari sehingga menutup pemandangan tugu selamat datang. tindakan ini sangat mengurangi pandangan Estetika perwajahan pintu masuk dari kabupaten Bojonegoro ke kabupaten Blora tepatnya dikecamatan Cepu.
Memang tempat lokasi depan tugu selamat datang Ini sangat efektif digunakan sebagai  wahana jual beli, karena lokasi dekat dengan sungai bengawan solo dan dipinggiran kota Cepu dan merupakan perbatasan.
Sedangkan kota Cepu sendiri  pernah meraih juara kebersihan piala Adipura, tapi kini juara Adipura yang sejauh ini di dapat oleh Kota Cepu ataupun atas nama Blora tidak ada perhatian khusus. Ungkap Mustofa Bisri pimpinan Cabang  Muhammadiyah Cepu (PCM) saat dikonfirmasi Infoku di rumahnya (19/11).
Abah Bisri panggilan akrab dilingkungan masyarakat ini menambahkan,” tugu selamat datang ini yang mempunyai manfaat banyak dalam ruang lingkup tata kota dan perwajahan kota juga menjadi sarana yang menunjang.
Yakni khususnya sebagai kota pembatas ,terutama adalah tepian kiri jalan perbatasan tersebut apalagi terlihat kurang begitu nyaman, bahkan keindahannya pun tidak ada.
Kesadaran peran masyarakat sendiri dan istansi yang terkait hendaknya terpanggil untuk bersatu membenahi kekumuhan dikanan kiri jalan sekitar tugu selamat datang agar tidak dibiarkan kumuh dan semrawut, apalagi kebetulan musim hujan,
jadi kawatir sampah yang ada disitu kemana mana terseret air jadi bisa menyumbat akses selokan air.  
Adapun hal yang sangat penting kita perhatikan bersama yakni sebelum terlanjur oleh PKL yang nakal mendirikan bangunan ditepiaan jalan.
 Mari kita antisipasi bersama untuk melakukan pencegahan disiang hari, agar para PKL sendiri setiap habis Jualan pagi harinya bisa membersihkan tenda dan perabotannya dan sorenya digunakan lagi,
Mumpung belum ada bangunan fisik dilingkungan depan tugu, nantinya kalau PKL  sudah membangun permanen bangunanya,  tanah  Negara banyak digunakan dan mengurangi badan jalan sebelah kanan dan kirinya sehingga menjadi sempit. Tandasnya
Sementara bersamaan dengan itu, didatangi oleh wartawan Infoku  sekertaris LSM Sehati Cepu  Saiful Buchanan, 20/11  di rumahnya, Saiful menyayangkan memang dengan kondisi  pintu masuk  perwajahan koto Cepu harusnya terlihat bersih,  
PKL yang menempati tempat tersebut  tidak memperhatikan kesemrawut dan kekumuhan ruangan  tata kota agar terlihat indah tambah sebaliknya,  tidak ikut menjaga dan membersihkan lokasi tersebut.
Saiful menambahkan ,  wajar  saja mereka berjualan disitu karena kebutuhan ekonomi menjadi tuntutan utama, akan tetapi seharusnya ikut menjaga  dan harus memperhatikan  efektif itas kerja, yaitu kedisiplinan PKL terhadap tanggung  jawab tata kota agar tidak terlihat kumuh , justru ikut menjaga , bukannya setelah jualan harus dibiarkan. (Lukman)
 klik gambar===>baca model TABLOID