Jumat, 13 Januari 2012

PEMERINTAHAN infoku 22

Proyek Fisik di Blora Baru 70 Persen
INFOKU, BLORA- Dalam hitungan jari tahun anggaran 2011 akan berakhir. Akan tetapi, masih banyak proyek fisik di Blora yang belum rampung. Di lingkup Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, pengerjaan proyek fisik jalan dan jembatan yang sudah selesai baru mencapai 70 persen.
"Sesuai dengan kontrak, batas akhir penyelesaian sejumlah proyek fisik pada 22 Desember," ujar Kepala DPU Blora, Dewi Tedjowati, Jumat (16/12).
Dia menegaskan, tidak menolerir keterlambatan penyelesaian pengerjaan proyek. "Sejak awal kami berkomitmen untuk tidak memberikan persetujuan permohonan perpanjangan pengerjaan proyek. Sanksi denda langsung diterapkan," tandasnya.
Dewi menyebutkan, jika kontraktor pelaksanaan proyek kredibel, maka tidak akan terjadi keterlambatan pengerjaan proyek.
 Namun sebaliknya, jika kontraktor melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya tidak sungguh-sungguh maka kemungkinan keterlambatan menjadi lebih besar.
Apalagi, kata Dewi, dengan melihat kondisi seperti sekarang ini di mana hujan kerap turun, telatnya penyelesaian pengerjaan proyek bisa saja terjadi.
"Namun kami tidak akan menolerir. Jika terlambat, harus dikenai sanksi denda sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Adapun denda yang diterapkan adalah satu per mil per hari dari kekurangan proyek yang belum diselesaikan jika fisik proyek tersebut telah bisa dipakai.
Sebaliknya, jika fisik proyek belum bisa digunakan (misalnya jembatan baru dibangun pondasinya saja sehingga tidak bisa dilalui pengguna jalan) maka penghitungan dendanya adalah satu per mil per hari dari nilai kontrak.
"Ini kami masih pantau perkembangan terakhir di lapangan seperti apa," ujarnya.
( Agung/AM )

Gorong-Gorong Penghubung Kelurahan Ambrol
Warga Bangking Terancam Terisolir
INFOKU, BLORA- Nampaknya ditahun mendatang pemerintahan Bupati Djoko Nugroho harus lebih banyak mengalokasikan dananya untuk pembangunan infrastruktur jalan.
Lebih-lebih pada beberapa jalan di kelurahan kecamatan kota Blora, banyak jalan kelurahan yang rusak.
Seperti yang terjadi pada jalan penghubung antara kelurahan Kauman dan dukuh Bangking kelurahan Tambahrejo kecamatan kota Blora, saat ini keadaanya sudah rusak berat.
Bahkan dua gorong-gorong penghubung kedua daerah ini yang berdiameter 1 meter sudah hancur.
Hingga berita ini ditulis Minggu (18/12), jalan penghubung kedua kelurahan ini putus dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.
Akibat keadaan ini warga Bangking kelurahan Tambahrejo terancam terisolir, karena kendaraan roda 4 yang biasa mengangkut hasil pertanian dari sana, harius memutar terlebih dahulu sebelum ke desa tersebut.
“Biasanya kami mengambil hasil panen mereka dari jalan gatot Subroto langsung ke Bangking, Karena jembatan kecil (Gorong-gorong-red) rusak, terpaksa kami memutar dulu,” kata Encus sopir L 300 yang biasa kesana.
Karena keadaan inilah, membuat keprihatinan warga RW III kauman untuk swadaya memperbaikinya.
Dibawah tokoh masyarakat seperti  Mukiman,  Djoko Suwanto dan Sulandi masyarakat berusaha memperbaikinya.
Namun karena terkendala biaya, maka hanya dapat diselesaikan satu gorong-gorong saja, sedang satunya belum tersetuh sama sekali.
“Kami hanya mampu selesaikan satu gorong-gorong saja karena biaya swadaya kami habis. Sehingga jalan menuju Bangking tetap tidak bisa dilalui roda empat,” kata Mukiman yang juga purnawirawan Kodim Blora ini.
Untuk itulah dia berharap agar ditahun depan, jalan penghubung Kauman dan Bangking dianggarkan pada APBD. Mengingat gorong-gorong didekat Lapangan sepakbola rusak seharusnya sudah diganti dengan jembatan kecil, karena frekensi air yang lewat dibawahnya sangat deras.
“Hampir semua air yang mengalir dari Plotot kelurahan Tambahrejo menuju kebawah gorong-gorong ini,  hingga akhirnya ke sungai. Sudah layak bila gorong-gorong ini dibubah menjadi jembatn kecil ditahun depan,” tambah Sulandi.(Agung)
 klik gambar===>bacamodel TABLOID