Rabu, 29 Juni 2011

INFOKU 12 - CEPU RAYA


  Prihatin Peristiwa Darwanto
INFOKU, CEPU - Baru-baru ini tersiar kabar tentang peristiwa penggrebekan salah seorang pejabat Disdiknas Blora di Perumnas Blora. Darwanto, yang saat itu sedang bertandang di rumah stafnya mungkin sedang sial karena malam itu,


     Rabu (25/5) didatangi warga dan dituduh berselingkuh. Hal ini ternyata mendapat berbagai reaksi dari masyarakat Cepu,karena sebelum dinas di Blora, pria setengah baya itu bertahun-tahun berdinas di Kota Minyak.


     Salah seorang warga Cepu yang pernah satu institusi dengan Darwanto, Sintong JK mengaku kaget mendengar kabar penggrebekan mantan kepala sekolahnya itu.


     “Saya kaget dan setengah tidak percaya atas berita yang saya terima lewat sms malam itu, mbak, “ katanya saat bertemu Infoku.


     Menurut pengamatannya selama ini Darwanto baik-baik saja. Karir yang dirintisnyapun lancar dan dalam masyarakat dia cukup disegani, karena itu berita yang juga ditayangkan di eberapa suratkabar itu mengagetkan.


     Sintong yang beberapa waktu lalu juga pernah diberitakan negatif sehubungan dengan wanita namun ternyata itu hanya fitnah, merasa prihatin terhadap naas yang menimpa sejawatnya itu. “Memang tidak enak diberitakan miring, apalagi jika hal itu tak terbukti,” ujarnya.


     Jika memang berita tidak terbukti kebenarannya maka bisa dikategorikan fitnah, namun jika memang hal itu benar maka kewenangan berikutnya tergantung pada dinas. Masyarakat sendiri seharusnya lebih cerdas dalam menanggapi hal semacam ini, harus bisa membedakan mana yang berita sesungguhnya atau yang hanya fitnah.


     “Sebagai orang yang sama-sama bekerjadi lingkungan pendidikan, hal ini selanjutnya menunggu tindakan dari dinas saja, “ tambahnya. Dinas tentu mempunyai kebijakan tertentu perihal peristiwa yang menimpa Darwanto, tidak mungkin dinas hanya berdiam diri. (Agustina)



Pendidikan Dimata Camat Cepu

INFOKU, CEPU Camat Cepu, Purwadi Setiono, termasuk salah seorang yang sangat memperhatikan pendidikan diwilayahnya. Perkembangan perilaku para pelajar yang akhir-akhir ini cenderung kurang mengikuti tata karma sangat memprihatinkan bagi pria yang murah senyum ini.

            Ditemui Infoku beberapa waktu yang  lalu dikantornya, secara blak-blakan mantan Camat Sambong ini mengatakan para generasi muda saat ini kurang menerapkan budi pekerti yang luhur.

            “Budi pekerti seperti unggah-ungguh (tata krama), etika, sopan-santun, hormat kepada orang yang lebih tua, guru, saat ini sangat memprihatinkan. Mungkin karena penerapan nilai Pancasila mulai pudar sehingga hal yang sebenarnya penting ini dianggap sepele oleh para generasi muda.  Selain terpengaruh era kebebasan dan modernisasi, perkembangan ilmu dan teknologi turut menyumbang pada pudarnya budi pekerti, terutama bagi generasi muda yang kurang mendapat bimbingan dan perhatian orang tua.

            “Saat ini pemahaman khasanah budaya juga minim, karena itu peran guru, orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendampingi para generasi muda sehingga tidak semakin parah keadaannya. Rasa memiliki budaya juga harus ditanamkan sebagai proses pembelajaran apalagi perjuangan bagi generasi muda masih jauh,” ujarnya

            Secara akademik generasi muda nilai yang dicapai para pelajar saat ini memang bagus bahkan prestasinya lebih baik daripada generasi sebelumnya. Hal ini tak lepas dari peranan guru dan kerjasama yang baik antara siswa, guru dan komite sekolah. Namun yang masih kurang pendidikan budi pekerti karena budi pekert akan mempengaruhi perilakunya di masyarakat baik saat ini maupun ke depan.

            “Salah satu solusi yang bisa diambil adalah kembali kepada Pancasila dan UUD 45 sebagai kharakter building yang akan menyelamatkan generasi muda kita,” kata Purwadi diakhir perbincangan dengan Infoku. (Agustina)

 

Konsolidasi Ranting PDIP
INFOKU, CEPU- Silahkan pada kader ataupun structural dibawah PAC PDI P Cepu untuk menyampaikan gagasan, ide, usulan ataupun permasalahan yang ada di wilayahnya kepada kami, semua usulan akan kami sampaikan kepada stuktur diatas. Jika ada pertanyaan sehubungan dengan partai atau permasalahan yang ada akan kami jawab dan mari bersama-sama kita pecahkan, kata Irma Isdiana, SE, anggota DPRD Blora yang menjadi pengampu atau korwil di Kecamatan Cepu dan Sambong, Minggu (22/5)
            Pada kesempatan itu anggota Komisi B ini mempertemukan seluruh Ketua Ranting PDI P sekecamatan Cepu dengan pengurus PAC yang baru dilantik Januari lalu,  sekaligus beramah tamah dengan pengampu wilayah ini yang kebetulan dirinya sendiri. Acara silaturahni sekaligus konsolidasi ini rencananya akan diadakan secara berkesinambungan, sehingga tetap terjalin komunikasi antara wakil rakyat dan konstituennya.
            Acara yang dikemas dengan cara dialog ini memberi kesempatan kepada para ketua ranting untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di wilayah masing-masing. Jumlah ranting di Cepu sebanyak 17 ranting sehingga dibuka lima sesi dialog agar seluruh peserta mendapat kesempatan untuk menyampaikan permasalahannya. Berbagai hal yang terjadi menyangkut pertanian, kesehatan, polusi dan lain-lain. Kebetulan wilayah ranting mayoritas berada di daerah selatan Cepu yang kebanyakan petani sehingga pertanyaan berkisar masalah pertanian mendominasi.
            Salah seorang ketua ranting dari desa Gadon, Joni (42) mengeluhkan keadaan harga gabah yang turun saat panen namun malah pemerintah mengimpor beras. “Tolong disampaikan kepada pemerintah Mbak, petani sudah terpuruk karena hasil panen jelek, harga gabah turun tetapi kok pemerintah malah mengimpor beras. Apakah hal ini tidak memperparah keadaan ?” katanya.
            Masalah kesehatan gratis yang dicanangkan pemerintah juga menjadi pertanyaan, selain itu masalah polusi air dan udara disekitar peternakan ayam di wilayah Mulyorejo yang melebar hingga desa Kentong dan Cabean juga sangat mengganggu masyarakat di wilayah itu.
            Menanggapi semua permasalahan yang terjadi diwilayah ampuannya, Irma berjanji akan menyampaikan permasalahan yangterjadi kepada pihak yang berwenang menangani masalah itu. “Jika bisa kita selesaikan akan kita selesaikan tetapi bila tidak akan kita teruskan kepada yang lebih berwenang,” jawabnya.
            Sebagai orang yang terpilih mewakili masyarakat di wilayahnya Irma mengaku akan berusaha sekuat tenaga memperjuangkan mereka. “Insya Allah niat yang tulus akan mendapat kemudahan,” ujarnya kalem. (Agustina)
 klik gambar===> baca model TABLOID