Rabu, 02 Februari 2011

INFOKU edisi 5 - profil - SUNINGSIH AMd


 
Mengenal Suningsih AMd 
& Konsep Pertaniannya

INFOKU, BLORA- Melambungnya harga komoditi pangan saat ini rupanya tidak serta merta dinikmati oleh petani. Tak jarang, harga komoditi di tingkat petani hanya separuh dari harganya di tingkat konsumen. Inilah yang saat ini menjadi pemikiran Suningsih.
Hampir sebagian besar warga kecamatan Jepon dan Bogorejo tentunya nama Suningsih tak sing ditelinga mereka.
Wanita yang benar-benar lahir di lingkungan desa Kawengan kecamatan Jepon ini, sudah terbiasa dengan kehidupan para petani yang mengelilingi rumahnya.
Berbagai permasalahan yang muncul dan sangat dirasakan petani sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para petani.
Menurut Suningsih yang saat ini juga anggota DPRD Blora ini, kebanyakan Petani di Blora dipermainkan harga. Misalnya saat musim tanam, mereka terbentur permasahan ketersedianya pupuk urea pasaran.
“Seakan pupuk urea yang merupakan tumpuan utama para petani hilang diperedaran, itu rutin dialami para petani,” katanya.
Juga saat panen tiba, hasil pertanian mereka dipermainkan pasaran oleh para tengkulak, sehingga harga panen mereka Jatuh.  
Untuk itulah Dia mempunyai gagasan untuk membentuk lembaga yang dapat mengayomi komoditi pertanian di kabupaten Blora.
Tujuannya  dapat membantu petani agar bisa menjual produknya dengan harga yang lebih baik, serta menghambat laju dan tekanan para tengkulak disaat panen.
Fungsi lain dari lembaga yang diinginkan Suningsih adalah sebagai mediator untuk membeli hasil panen para petani Blora, dengan harga yang lebih baik.
“Termasuk menjadi mediator untuk membeli hasil pertanian para petani, di saat panen yang biasanya harga jatuh,” tegas Suningsih.
Disisi lain Dia juga berharap agar Koperasi Pertanian dihidupkan kembali berguna sebagai wadah untuk membantu kegiatan para petani, terutama dalam membantu proses produksi.
Dirinya sangat yakin bila ini dapat terwujud, maka akan dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat para petani, penduduk pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya.
Nampaknya gagasan dari Suningsih ini sejalan dengan Apa yang akan dilakukan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yakni  membentuk Badan Penyangga Komoditi Pertanian.
Ketua Pokja Penyangga Pangan HKTI Ismet Hasan Putro dalam keterangan pers-nya mengatakan gagasan mengenai badan penyangga komoditi pertanian ini berawal dari kenaikan harga komoditi seperti cabai yang sangat tinggi, tapi petani tidak bisa menikmati kenaikan harga ini.
Untuk itulah Suningsih berharap dukungan para petani Blora untuk dapat mewujudkan gagasanya yakni agar dapat membawa kesejahteraan para petani Blora yang lebih baik lagi. (Agung)