Alokasi Proyek Dipindah, Ketua Komisi C Protes
INFOKU KUNDURAN- Pemindahan suatu proyek yang telah tertera di APBD mendapat protes keras DPRD.
Masalahnya Proyek peningkatan jalan yang seharusnya dilaksanakan di Desa Buloh Kecamatan Kunduran, yakni antara Buloh-Dusun Kalimongo diduga dipindahkan ke Dusun Cuwekan-Dusun Grogolan (masih wilayah Desa Buloh).
Padahal dalam APBD telah jelas tercantum peningkatan jalan itu dari Buloh menuju Kalimongo. ‘’Ini jelas-jelas salah kalau proyek dilaksanakan di alamat palsu,’’ ujar Ketua Komisi C DPRD Blora, RM Hanindyo Andri Haskoro, Minggu lalu.
Andri, sapaan akrab Hanindyo Andri Haskoro menyatakan dirinya mendapatkan informasi dari salah seorang warga desa setempat, terkait pelaksanaan proyek tersebut. Untuk membuktikan kebenaran informasi itu pihaknya dalam waktu dekat ini akan turun ke lokasi.
Hanya dia menegaskan indikasi kesalahan proyek itu cukup kentara jelas.
‘’Dalam perda APBD disebut jelas (by name) jalan yang akan dibangun, seperti di Desa Buloh itu. Tapi kenapa tidak dilaksanakan di lokasi yang ditentukan,’’ katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, peningkatan jalan Buloh-Kalimongo dianggarkan sebesar Rp 183,7 juta. Volume jalan 1.324 meter kali 2,5 meter. Pelaksanaan proyek dijadwalkan 7 Oktober hingga 20 Desember.
Menurut rencana semula jalan makadam yang rusak itu diperbaiki menjadi lebih baik namun belum akan diaspal.
‘’Material pengerjaan proyek sudah didrop tapi bukan di lokasi sebenarnya sesuai yang tercantum APBD,’’ tandas Sutrisno, salah seorang anggota DPRD dari Kecamatan Kunduran.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Dewi Tedjowati dalam keterangan Persnya membantah jika ada pengalihan pengerjaan proyek peningkatan jalan di Desa Buloh. ‘’Tidak ada pengubahan jalan yang diperbaiki di Desa Buloh,’’ tegasnya.
Dia menjelaskan pengerjaan proyek di Dusun Cuwekan masih satu jalur Buloh-Kalimongo. ‘’Karena keterbatasan dana, tahun ini peningkatan jalan Buloh-Kalimongo belum semua akan dikerjakan. Yang dikerjakan dulu adalah di Dusun Cuwekan itu,’’ jelasnya.
Menurutnya panjang jalan Buloh-Kalimongo sekitar tiga kilometer lebih. Pembangunan kerusakan jalan di jalur tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. ‘’Nanti secara bertahap, mungkin tahun depan. Yang dikerjakan lebih dulu adalah sepanjang 1.324 meter itu,’’ tambah Dewi.
( Agung/AM )
Pedagang Kecil tahun 2012, Kemungkinan di Subsidi
INFOKU,BLORA- Di tahun 2012 jumlah UMKM yang akan dibina sebanyak 250 buah. Jumlah tersebut naik 100 buah dari jumlah UMKM yang diberdayakan tahun 2011 sebanyak 150 UMKM.
Ini akan menjadi perhatian Pemkab Blora khususnya pada sektor Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ternyata program pemberdayaan UMKM itu telah masuk dalam rencana kerja (renja) 2012 Pemkab Blora yang disusun berdasarkan renja yang dibuat setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM.
"Pemberdayaan UMKM ini memang menjadi salah satu fokus perhatian kami," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Blora, Gunadi, Minggu lalu
Hanya, berapa dana yang dianggarkan untuk pemberdayaan UMKM itu masih belum jelas. Sebab RAPBD Blora 2012 baru diajukan ke DPRD. Namun salah seorang anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Blora, Seno Margo Utomo, menghendaki dana untuk pemberdayaan UMKM dinaikkan.
Pasalnya selama ini anggaran pemberdayaan cukup rendah. Berdasarkan data yang dihimpun anggarannya sekitar Rp 100 juta lebih. Seno mungusulkan penambahan dana pemberdayaan UMKM itu diambilkan dari anggaran bantuan sosial (Bansos) maupun dana aspirasi Dewan.
Menurutnya selama ini anggaran bansos diperuntukkan untuk pembangunan rumah ibadah, guru agama dan bansos grup seni budaya. Sementara dana aspirasi Dewan sebagian diantaranya untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. "Setelah kami kaji apakah dimungkinan anggaran bansos bisa diperuntukkan pemberdayaan UMKM," tambah Seno.(Endah)
klik gambar===>baca model TABLOID