Minggu, 08 Mei 2011

INFOKU edisi 9 - CEPU dan Lintas Kecamatan


Benteng Merah Putih, yakin visi misi Bupati tercapai
INFOKU,CEPU- APBD tahun 2011 beberapa hari yang lalu baru saja disahkan, saat itulah titik awal dari Bupati Blora yang baru, Djoko Nugroho melaksanakan visi dan misinya. Sebelum itu Bupati masih meneruskan produk anggaran dari pemerintahan sebelumnya, yang tentu saja sudah tidak utuh lagi. Hal ini dikatakan Lulus Trilaksono, Humas LSM Bintang Merah Putih menjawab pertanyaan Infoku sehubungan dengan munculnya kritik terhadap kinerja Bupati selama 9 bulan ini.
                   “Memang kepemimpinan Pak Kokok sudah Sembilan bulan tetapi hal itu tidak bisa menjadi tolok ukur keberhasilan atau tidak berhasilnya Bupati yang baru dalam melaksanakan tugas mewujudkan visi misinya di Blora,” ujarnya sedikit membela. Alasannya ketika dilantik produk APBD yang lama sudah tidak utuh lagi dan ada penataan birokrasi di sana sini yang tujuannya agar pemerintahan yang akan datang lebih efisien sehingga visi misi yang dicanangkan bisa segera diwujudkan.
                   Tiga hal penting yang akan diwujudkan Bupati asal Cepu ini antara lain perbaikan infra struktur, pendidikan dan kesehatan. “Pada awal-awal pemerintahan jelas Pak Kokok akan giat memperbaiki dan membangun infra struktur yang sangat penting untuk dasar pembangunan selanjutnya,” katanya. Dalam kurun waktu satu tahun dan dengan APBD yang terbatas itu tidak mungkin hal itu dapat langsung tercapai. “Semua kan perlu tahapan, step by step. Kalau memang rakyat Blora ingin terjadi perubahan yang lebih baik ya marilah kita bersama mendukung, mengawal dan sebisa mungkin membantu semampu kita,” tambahnya.
                   Keadaan perekonomian masyarakat yang jatuh, kehidupan yang semakin sulit membuat warga ingin segera terjadi perubahan yang baik. Hal ini menyebabkan banyak keluhan mengapa tidak segera ada perubahan pada pemerintahan yang baru, tak heran muncul kritikan pedas. Namun kita juga harus yakin bahwa perubahan yang positif itu akan terwujud asalkan ada kerjasama yang baik antara masyarakat, dukungan birokrasi, LSM, legislative dan semua komponen yang ada dalam masyarakat.
                   “Kita harus tetap yakin, visi dan misi Bupati akan tercapai, mari bergandeng tangan dengan semangat merah putih menjadikan Blora kea rah yang lebih baik,” katanya optimis. “Saya ingat kata-kata Ketua DPRD Kusnanto, batok bolu isi madu yen kepingin Blora maju eksekutif-legislatif kudu bersatu,” tambahnya. Bahkan untuk menyakinkan pandangannya aktifis pemuda Cepu ini berfilsafat “sukodiro jayaningrat lebur dening pangastuti” artinya semua niat jahat pasti akan sirna dengan hati yang luhur dan suci. (Agustina)


Wanita Harus Mampu Melawan Tantangan Kehidupan
INFOKU, CEPU- Bulan April selalu diperingati oleh kaum wanita sebagai bulan penuh emansipasi, pada bulan ini setiap tanggal 21 April kaum wanita Indonesia mengenang RA Kartini, pahlawan wanita asal Jepara, yang telah mengangkat derajat kaumnya.  Sebelum masa Kartini, wanita dianggap sebagai isteri yang hanya mengabdikan diri kepada suami dan anaknya, yang tidak punya kesempatan mengembangkan diri. Namun setelah era Kartini menerjang adat itu, kaum wanita lebih leluasa bergerak, maju sejajar dengan kaum pria.
                   Sehubungan dengan peringatan Hari Kartini, Infoku sempat mewawancarai salah seorang anggota DPRD Blora, seorang wanita yang beruntung karena dapat duduk di legislative bersama kaum pria, untuk mewakili kaum wanita memperjuangkan haknya. Salah seorang dewan dari PDI Perjuangan ini, Irma Isdiana, SE yang saat ini duduk di Komisi B.
                   Menurut perempuan berkulit putih ini, wanita sekarang harus tahu hak-haknya selain telah melaksanakan kewajibannya. “Wanita memiliki hak yang sama untuk maju bersama kaum pria karena itu wanita harus memilki kepercayaan diri yang besar sehingga berani tampil karena syarat agar kita bisa maju  dalam berbagai aspek adalah wanita harus berani menampilkan potensinya,” katanya. Namun demikian kesuksesan bagi wanita bukan hanya yang ditampilkan di luar rumah saja, tetapi juga harus berhasil dalam mendidik anak dan cekatan dalam mengurus rumah tangga. “Artinya wanita juga jangan lupa kodratnya sebagai seorang ibu dan seorang isteri,” tambahnya.
                   Bila dicermati, beban yang dipikul wanita jaman sekarang lebih berat karena harus mampu berperan sebagai ibu rumah tangga, pendamping suami, pendidik anak, pengatur ekonomi bahkan banyak wanita yang mempunyai peran ganda sebagai single parent.
                   “Ada dua hal yang tak terpisahkan dari kaum wanita yakni harus punya sisi keras agar mampu melawan tantangan kehidupan yang keras tapi dia juga harus memiliki kelembutan hati nurani agar kehidupannya seimbang,” ujar ibu tiga anak ini. Tak dipungkiri wanita adalah makluk lemah namun dibalik kelemahannya sebenarnya tersimpankekuatan yang mampu menjadikan seseorang menjadi pemimpin bangsa. (Agustina)

 
Kenaikan Biaya Puskesmas Kurang Sosialisasi
INFOKU, BLORA- Diakibatkan kurangnya sosialisasi kedesa-desa tentang kenaikan biaya di Puskesmas membuat banyak masyarakat desa kaget karena uang yang dibawanya pas-pasan.
Seperti yang dialami Sunyoto Wakil ketua PAC PDIP Blora Sunyoto saat mengobatkan istrinya di Puskesmas desa Komolan kecamatan kota Blora.
“Saya kebetulan hanya bawa uang Rp. 50 ribu untuk menambal gigi istriku e …e ternyata biayanya menjadi Rp.65 ribu sudah termasuk karcisnya. Terpaksa saya pulang cari pinjaman,” katanya.
Menurut lelaki yang sebelumnya sebagai ketua Ranting PDIP Kamolan, pada januari lalu biaya untuk menambal gigi yang lobang hanya Rp.35 ribu, sedang karcisnya hanya Rp 3 ribu sehingga totalnya Rp 38 ribu.
Untuk itulah dia berharap agar Perda yang mengatur tentang biaya di Puskesmas ditinjau ulang. Hal ini berkaitan dengan janji Bupati saat kampanyenya bahwa kesehatan gratis bagi masyarakat.
Terpisah Asisten II Administrasi Pemkab Blora Pudiyatmo sebagai koordinator kegiatan yang berkaitan dengan ini, kepada Infoku mengatakan bahwa kesehatan gratis hanya diperuntukan bagi keluarga miskin.
“Mereka yang mempunyai kartu Jamkesda dan Jamkesnas yang dikategorikan miskin yang berhak mendapat pelayanan Gratis, sedang yang mampu harus membayar,” jelas Pudiyatmo.
Dia juga menambahkan pemilihan para penduduk yang mempunyai atau memegang kartu Jamkesda atau Jamkesnas, sudah melalui pemilihan yang melibatkan perangkat kelurahan/ desa.
“Sehingga keakuratan data bagi penduduk miskin secara umum dapat dipertanggung jawabkan,” tandas Pudiyatmo.(Agung)



Tidak Perlu Ke Kota Lagi
INFOKU, JIKEN- Satu langkah lebih maju berhasil dilakukan Pemkab Blora dalam melayani masyarakat didaerah pelosok.
Terhitung mulai 14 April 2011 lalu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Blora mulai memberlakukan pengurusan KTP, KK dan Akte secara online.
Artinya Disdukcapil melakukan jemput bola dalam melayani kepengurusan surat-surat tersebut langsung ke daerah terpencil.
Menurut Kadin Dukcapil Winoto program ini menindaklanjuti  peringatan Gubernur Jateng, H Bibit Waluyo, kepada Pemkab Blora untuk segera melakukan percepatan aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
Hingga tahun ini Blora merupakan salah satu kabupaten di Jateng yang belum menerapkan SIAK standar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dia juga menjelaskan saat itu, selain Blora, kabupaten dan kota lain di Jateng yang belum menerapkan program aplikasi SIAK adalah Jepara, Grobogan, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Kendal, Magelang, Kota Semarang dan Kota Tegal.
"Gubernur mengingatkan agar penerapan program aplikasi SIAK standar Kemendagri paling lambat Agustus 2011," ujar Kepala Kepala Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini.
Berdasarkan surat gubernur yang ditujukan kepada Bupati dan Walikota se-Jateng, disebutkan bahwa program Elekronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) akan diterapkan 2012. Penerapan E-KTP didahului dengan kegiatan pemutakhiran data kependudukan pada 2011. Blora telah menyelesaikan pemutakhiran data tersebut belum lama ini.
Dalam surat tersebut Gubernur juga memerintahkan data kependudukan yang telah selesai diverifikasi dan validasi agar disambungkan ke dalam database kependudukan guna pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
Sesuai surat tersebut, sebagai pra syarat penerapatn E-KTP, kabupaten dan kota di Jateng harus mengaplikasikan program SIAK standar Kemendagri. "Sampai saat ini Blora belum menerapkan SIAK. Karena itu gubernur minta dilakukan percepatan. Dan di desa Bleboh inilah merupakan awal Program SIAK di Blora," tegas Winoto.(Agung)