Terkait pelaksanaan Proyek DAK Disdik
Bupati terima Pengaduan Aliansi LSM
INFOKU, BLORA- Ternyata Bupati Blora dalam melaksanakan Misi dan Visinya yang diusung pada Pemilu Kada yang lalu, yakni Mewujudkan Pemerintahan yang bersih,tidak hanya omong kosong.
Terbukti saat mendapat masukan beberapa LSM yang tergabung dalam Aliansi LSM Perduli Pendidikan, langsung menanggapi serius.
Jumat (3/12) Bupati Djoko Nugroho dan wakil bupati H Abu Nafi menerima Aliansi LSM ini di ruang pertemuan setda Blora.
Pokok permasahan yang disampaikan para LSM tersebut berpangkal pada pelaksanaan lelang DAK yang diduga sarat KKN yang dilakukan oleh panitia lelang pengadaan barang tersebut.
Tejo Prabowo sebagai ketua aliansi ini menyatakan adanya indikasi terjadinya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) kental sekali dalam pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2010. ”Jika ini ini dibiarkan dapat menjadi presedent buruk bagi dunia pendidikan di Blora dan sangat mengganggu Mivi dan Visi Bupati kedepan,” katanya.
Untuk itulah para LSM menuntut diadakan pelaksanaan lelang ulang kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan Buku SD – SMP. Baik dari pengadaan Buku Pengayaan, Referensi dan Panduan Pendidik DAK bidang pendidikan di Kabupaten BloraTahun 2010.
Respon positif dan bijaksana ditunjukan Bupati Blora Djoko Nugroho. Dia menyatakan akan memperhatikan masukan yang disampaikan para LSM tersebut.
Bahkan kepada wartawan INFOKU ketika dimintai konfirmasinya menyatakan akan serius memperhatikan permasalahan DAK ini. (Agung) Klik Gambar ===> Baca model Tabloid
Lelang Pengadaan Bibit Jati di Bawa Ke Kejari
INFOKU, BLORA- Karena dirasa lelang pengadaan bibit jati dianggap kurang fair, Siswoto membawa persoalan ini ke kejari Blora.
Siswoto yang juga wakil direktur CV Alam Lestari menduga lelang pengadaan 38 bibit Jati banyak penyimpangan.
“Saya telah mengirim laporan ke kejaksaan agar ditindaklanjuti,” katanya Senin (6/10) lalu.
Untuk itulah dia berencana lagi mendatangi kejaksaan untuk memastikan apakah laporanya ditindaklanjuti.
“Tindakan yang saya lakukan agar dijadikan pelajaran bagi panitia lelang di dinas Kehutanan dan Perkebunan agar bekerja sesuai aturan yang ada,” jelas Siswoto.
Kekecewaanya semata-mata bukan menang dan kalahnya dalam lelang tersebut, namun lelang yang dilakukan kurang fair.
“Saya kecewa karena pihak pemenang memasukan tempat dia membeli bibit, namun perusahaan itu tidak dimasukannya dalam dokumen penawarannya,” jelasnya.(Agung) Proyek Bandara Ngloram Diserahkan ke Exxon
INFOKU, CEPU- Mungkin masyarakat banyak yang tidak tahu, Pemerintah Kabupaten Blora dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akhirnya menyerahkan pembangunan Lapangan Terbang Ngloram, Kecamatan Cepu, kepada perusahaan minyak Exxon Mobil.
Bupati Blora Djoko Nugroho, di Blora, di Cepu beberapa waktu lalu mengatakan, meski sebelumnya Pemkab Blora dan Pemprov Jateng sudah menyiapkan perizinan, setelah dilakukan perundingan dengan pejabat Exxon Mobil, disepakati bersama, bahwa Exxon Mobil yang akan membangun Lapangan Terbang Ngloram.
"Kesepakatan ini juga disaksikan oleh gubernur Jateng, sedangkan keberadaan Lapangan Terbang Ngloram, jika segera dibangun, akan sangat membantu meningkatkan perekonomian warga. Harapan kami, jika mulai tahun depan sudah dibangun maka pada pertengahan 2012 sudah bisa beroperasi," katanya.
Dikatakannya, Lapangan Terbang Ngloram memiliki panjang landasan 900 meter sehingga jika pesawat jenis Foker bisa mendarat, harus menambah panjang landasan 700 meter lagi. "Tinggal diperpanjang saja," tambahnya.
Menurut dia, jika hanya perluasan diyakini bisa berjalan dengan cepat, sebab tanah di sekitar lapangan terbang adalah milik Pusat Pendidikan Latihan (Pusdiklat) Migas yang berarti milik lembaga negara.
Dia menjelaskan pula, pada 2009 Pemkab Blora sudah menyiapkan insfrastruktur pendukung di sekitar lapangan terbang, di antaranya ruas jalan menuju Desa Mulyorejo Kecamatan Cepu sudah diperbaiki dengan dana Rp2,4 miliar.
Jalan dari Desa Ngloram menuju Desa Sidorejo sepanjang 5,8 kilometer, dan jalan Desa Ketuwan, Ngraho serta Kedungtuban sejauh sepanjang kilometer juga diperbaiki dengan anggaran Rp1,8 miliar yang bersumber dari APBD kabupaten dan Provinsi Jateng. (Agustina)