Blora Menuju Era Keterbukaan
BLORA, INFOKU- Perlahan namun pasti era keterbukaan dilingkungan kabupaten Blora mulai Nampak.
Seperti yang terjadi pada Rabu (1/2) lalu jumpa pers yang digelar dalam wujud Diskusi antara Wartawan dengan Bupati yang didampingi 5 kepala SKPD terkait tampak sangat terbuka.
Berbagai permasalahan yang ada di Pemkab Blora secara dibuka secara Blak-blakan oleh Bupati dan masing-masing kepala SKPD.
Pada Diskusi yang diselenggarakan diruang rapat Bupati Blora, para Jurnalis Blora diantaranya dari Suara Muria SM, Wawasan, Radar Bojonegoro JP Grup, Tabloid Infoku dan 3 wartawan lainnya, secara terbuka menanyakan permasahan yang ada di Blora.
Sedang 5 Kepala SKPD yakni Slamet Pamudji kaDindikpora, Dewi Tedjowati Ka DPU, SDutikno Slamet ka Dinas Pertanian, Komang G Irawadi ka DPPKAD dan dan Sam Gautama ka BAPPEDA, bergantian menjawab permasahan yang dimunculkan para Wartawan.
Menurut Bupati Blora Djoko Nugroho kegiatan seperti ini perlu diadakan dan dijadwalkan setiap tahunya.
Hal ini sebagai evaluasi kerja dan Solusi terhadap permasahan yang ada khususnya dilingkungan Pemkab Blora.
Nampak sekali Bupati Kokok (Panggilan Akrabnya) dengan serius memperhatikan apa yang dimunculkan para jurnalis dan jawaban masing-masing kepala SKPD menjadi topik bahasanya.
Dari 5 Ka SKPD yang sering mendapat kritikan para jurnalis adalah pekerjaan dilingkup DPU Blora.
Bahkan Bupati Blora ke 26 ini sering mengintruksikan Ka DPU Blora Dewi Tedjowati untuk lebih diperhatikan dalam pelaksaanaan proyek di tempatnya. (Agung)
Dewi Tedjowati Kepala DPU Blora
Bakal Cekal Kontraktor Nakal
INFOKU, BLORA - Pemkab Blora jengah terhadap para kontraktor yang tidak melaksanakan kewajibannya mengerjakan proyek fisik dengan baik.
Black list atau pencekalan terhadap mereka pun akan dilakukan. "Tak hanya penyebutan nama perusahaan, nama orangnya juga akan disebutkan," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Dewi Tedjowati.
Dewi menyebutkan pihaknya hingga kini masih melakukan inventarisasi dan evaluasi pengerjaan proyek-proyek fisik di instansi yang dipimpinya.
Dia menyebutkan sanksi terhadap kontraktor yang tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik cukup beragam.
Mulai dari denda hingga tak lagi diperkenankan terlibat lagi dalam pengerjaan proyek di masa-masa yang akan datang.
Upaya tersebut mendapat dukungan penuh Bupati Djoko Nugroho, yang menyatakan masyarakat sangat dirugikan akibat pengerjaan proyek yang kualitasnya tidak bagus.
"Kontraktor harus bertanggungjawab. Jika ada kerusakan di proyek yang dikerjakannya dan masih dalam masa pemeliharaan, kontraktor wajib memperbaikinya. Kalau tidak, tentu akan ada sanksinya," tandas bupati.(Agung/AM)
Slamet Pamudji Kepala Dindikpora Blora
Rp 36 Milyar DAK 2011 dialokasikan 2012
INFOKU, BLORA- Pada kesempatan diskusi ini Ka Dindikpora Slamet Pamudji memunculkan 951 ruang kelas yang mengalami rusak berat akan diperbaiki Pemkab Blora tahun ini.
Hanya saja Pemkab masih kekurangan dana untuk merealisasikan kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), menyatakan berdasarkan pendataan dan penghitungan yang telah dilakukan setidaknya ada 41 ruang kelas yang masih butuh dana untuk merehabnya.
Sebab dana yang sudah ada kemungkinan besar hanya mencukupi untuk merehab sebanyak 910 ruang kelas.
''Kekurangan dana itu akan kami upayakan ditutup dengan dana yang dianggarkan dalam APBD Blora,'' ujarnya, Rabu (1/2).
Slamet Pamuji menjelaskan 951 ruang kelas yang rusak parah itu terdiri dari 866 ruang kelas SD, 59 ruang kelas SMP, dan 26 ruang kelas SMA.
Adapun dana untuk merehab ruang kelas yang rusak itu antara lain dari dana alokasi khusus (DAK) 2011 sebesar Rp 36 miliar.
Namun dari jumlah tersebut hanya 65 % saja yang akan dipakai untuk membiayai rehab ruang kelas.
''Dari DAK 2011 diperkirakan cukup untuk merehab sebanyak 220 ruang kelas,'' kata Slamet Pamuji yang akrab dipanggil Mumuk.
Sedang DAK 2012 menurut Mumuk sebesar Rp 20 miliar dipakai untuk merehab sebanyak 215 ruang kelas.
Selain itu juga dana blok grand untuk rehab 374 ruang kelas dan dana bantuan Pemprov Jateng untuk rehab 100 ruang kelas.
''Sehingga diperkirakan masih ada sebanyak 41 ruang kelas yang dananya belum ada.
Namun Insya Allah dari APBD akan ada dana untuk rehab 41 ruang kelas tersebut,'' tandasnya.
“DAK 2012 dipakai untuk merehab ruang kelas bukan untuk membangun ruang kelas baru,” tandas Mumuk. (Agung)
Sutikno Slamet Kepala Dipertanbunnakikan Blora
Kurang Baik Namun Tidak Jelek
BLORA- Menurut Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dipertanbunnakikan) Blora, Sutikno Slamet. Kualitas pengerjaan sejumlah proyek jalan usaha tani dan jalan produksi dinilai tidak amat jelek.
Penilaian tersebut untuk menanggapi sejumlah persoalan yang dikemukakan masyarakat terkait pengerjaan kedua proyek tersebut.
"Memang kualitasnya kurang baik namun tidak amat jelek," katanya dihadapan peserta diskusi Pers dan Bupati.
Dia menjelaskan di tahun 2011 ada sembilan lokasi pengerjaan proyek jalan produksi dengan dana yang dianggarkan sebesar Rp 1,3 miliar dan 15 kegiatan jalan usaha pertanian dengan anggaran Rp 1,6 miliar.
Menurut Sutikno Slamet kedua jenis jalan itu rata-rata dikerjakan di pelosok desa.
Jalan produksi berguna sebagai akses bagi kendaraan pengangkut hasil pertanian warga ke jalan umum.
Karena itu jalan yang dibangun cukup luas, yakni mencapai lebar sekitar tiga meter. Sementara jalan usaha tani diperuntukkan bagi mobilitas sejumlah peralatan yang dibutuhkan petani saat menggarap sawah, misalnya handtractor.
Dengan lebar sekitar dua meter, kedua jenis jalan itu rata-rata membelah kawasan pertanian.
Sutikno Slamet mengemukakan untuk meningkatkan kualitas pengerjaan proyek di masa-masa yang akan datang pihaknya mengusulkan dilakukan pembekalan bagi para kontraktor dan konsultan.
Karena berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, para kontraktor dan konsultan itu tidak sepenuhnya paham jenis dan spesifikasi proyek jalan pertanian yang tengah digarap.
"Kami usulkan pembekalan terlebih dahulu. Pembekalan itu bisa dilakukan organisasi para kontraktor seperti Gapensi maupun oleh dinas dan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Tujuannya agar kualitas ke depan kualitasnya lebih bagus," kata Sutikno Slamet.(Agung)
Komang G Irawadi Kepala DPPKAD Blora
Sisa Anggaran Blora Rp 158 Miliar- Tertinggi di Indonesia ?
INFOKU, BLORA - Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD Blora 2011 cukup tinggi. Bahkan data yang didapat infoku jumlah Silpa kabupaten Blora merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Itu terjadi karena banyak proyek kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan maupun sudah dikerjakan namun belum dibayarkan hingga batas akhir anggaran 2011, 31 Desember.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD), Komang Gede Irawadi ketika mendapat pertanyaan dari Infoku pada diskusi yang digelar diruang rapat Bupati.
Silpa Blora 2011 mencapai Rp 158 miliar. "Angka itu masih silpa sementara," Jelas Komang..
Komang menyebutkan silpa sementara karena masih ada kewajiban yang harus dipenuhi Pemkab terkait pembayaran sejumlah proyek.
Namun pembayaran itu masih didata dan dikaji berapa angka pastinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Lebih lanjut Komang menjelaskan dari total belanja yang dianggarkan dalam APBD 2011 sebesar Rp 1,074 triliun, pihaknya telah menerbitkan surat perjanjian penggunaan dana (SP2D) yang nominalnya mencapai Rp 906 miliar atau 82 persen.
Sementara kegiatan yang sudah dilaksanakan dan SP2D-nya sudah ada namun belum dicairkan nominalnya mencapai Rp 5,2 miliar.
Selain itu ada juga surat perintah membayar (SPM) yang nominalnya mencapai Rp 14,9 miliar.
Terbanyak SPM tersebut untuk kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang mencapai Rp 10,6 miliar serta di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rp 4,2 miliar.
"Jadi hingga kini belum ada silpa riil, yang ada baru silpa sementara," tandas Komang.
Silpa riil nantinya akan dimasukan dalam APBD 2012 yang hingga kini masih dibahas Pemkab dan DPRD Blora.(Agung)
Klik gambar==>baca model TABLOID