China Jajaki Pendirian Pabrik Gula di Grobogan
INFOKU, GROBOGAN- Potensi pertanian di Kabupaten Grobogan mulai dilirik investor. Pusat Koperasi Petani Tebu Rakyat (PKPTR) Mitra Sejahtera Jawa Tengah akan menggandeng Guangxi Research Institute of Mechanical Industry (GRI) dari China untuk mendirikan pabrik gula (PG) di Grobogan.
Saat ini calon investor tersebut baru menjajaki dan mengawali langkah investasi tersebut dengan melakukan pendekatan kepada Pemkab setempat. Rencananya, lokasi pabrik akan didirikan di Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari.
”Selama Tiga bulan kami melakukan survey di tiga calon lokasi pabrik, yaitu Desa Ngarap-arap, Kecamatan Ngaringan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Kradenan, dan di Desa Sambirejo Kecamatan Wirosari.
Berdasarkan kritera dan pertimbangan teknis, lokasi yang ideal adalah di Desa Sambirejo,” kata Pengurus PKPTR Mitra Sejahtera Jateng, Ledung Warsidi, usai menyampaikan pemaparan di lantai II Gedung Setda Grobogan, Rabu (11/1).
Rapat dipimpin Asisten II Setda Dasuki, serta dihadiri pimpinan SKPD terkait dan sejumlah kepala desa.
Menurut Ledung, sistem kerja sama yang akan dilakukan PKPTR dengan GRI adalah masalah teknis lapangan.
Untuk masalah on farm (faktor tanaman tebu atau bahan baku) menjadi tanggung jawab PKPTR.
Sedangkan masalah off farm (faktor di dalam pabrik) adalah tanggungjawab GRI. ”GRI dari China mempunyai tanggung jawab yang sama, dan juga perlu mendapat dukungan dari Pemkab Grobogan.
Nilai investasi direncanakan sekitar Rp 710 miliar, dimana 85 persen modal dari GRI dan 15 persen dari PKPTR,” kata Ledung.
7.500 Hektare
7.500 Hektare
Pabrik yang akan menurut rencana akan dibangun memiliki kapasitas giling 4.000 TCD (ton tebu per hari).
Sebagai pemenuhan proses produksi tersebut, dibutuhkan luas areal tanaman tebu sekitar 7.500 hektare, dengan asumsi tebu yang dihasilkan mencapai 800 kuintal per hektare.
”Apabila produksi tebu mencapai 1.000 kuintal per hektare, lahan yang dibutuhkan cukup 6.400 hektare saja.”
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Grobogan H Zufron MM mengatakan, potensi areal pengembangan tanaman tebu di daerahnya ada sekitar 10.050 hektar yang tersebar di 14 kecamatan.
Saat ini dari areal tanam tebu di lahan marjinal Kabupaten Grobogan tersebut baru termanfaatkan sekitar Seribu hektar.
”Oleh petani hasil tebu dikirim ke beberapa PG di sekitar Kabupaten Grobogan seperti PG Rendeng, Pakis, Trangkil, Madukismo, dan Gondang Baru. Grobogan juga ditarget membantu menopang kebutuhan tebu PG Gendis Manis Blora seluas 500 hektare,” ungkapnya. (Budi)
Berbagai Proyek, Berdampak Positif pada Kota Semarang
INFOKU, SEMARANG- Kkota Semarang sebagai kota ke empat yang berhasil di bidang pro bisnis, sehingga masuk sebagai 10 besar di Indonesia, diharapkan akan memberi manfaat bagi kesejahteraan warganya.
Demikian Wali Kota Semarang Soemarmo HS merespon berbagai tanggapan atas keberhasilan kota yang dipimpinannya.
"Karena ini seiring dengan dikembangkannya berbagai proyek pembangunan yang sedang dan akan berlangsung," kata Wali Kota saat menghadiri acara selebrasi penerbangan pertama Air Asia rute Kuala Lumpur-Semarang di Hotel Gumaya Tower, Senin (6/2).
Berbagai proyek pembangunan yang dimaksud Soemarmo antara lain, pengembangan bandara Ahmad Yani, fly over Kalibanteng, pengembangan Tanjung Emas, dan rencana rel kereta api double track.
"Untuk double track ini pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp 9.6 triliun. Karena dari Jakarta sampai Surabaya semuanya akan ada dua rel," kata Soemarmo. Sosialiasi terkait dengan pembebasan tanah di sekitar pembagunan rel pun sudah dimulai oleh PT Kereta Api Indonesia.(Joko)
klik gambar====baca model TABLOID