Senin, 29 Agustus 2011
TOPIK UTAMA - Infoku edisi 15
TOPIK
Hentikan Tarikan Sumbangan Sekolah
“Pakai Hati untuk Tentukan Sumbangan Sekolah” Kokok
INFOKU, BLORA- Keadaan ekonomi Blora yang saat ini boleh dibilang berat dikalangan masyarakat ternyata membuat kegerahan Bupati Blora Djoko Nugroho (Kokok-red).
Hal ini terkait banyaknya berbagai tarikan atau sumbangan apapun namanya dilingkungan pendidikan kabupaten Blora kepada orang tua murid yang baru masuk sekolah.
Hal itu terlihat saat temu Bupati dan Insan Pers diruang VIP Pendopo rumah dinasnya Akhir bulan Juli lalu.
Bupati saat itu berharap agar segala macam bentuk yang mengatasnamakan sumbangan pendidikan harap dihentikan.
“Saya berharap segala macam sumbangan sekolah untuk sekolah dihentikan sementara terlebih dulu,” kata Kokok panggilan akrab Bupati Blora ini.
Alasan bupati yakni disamping perekonomian Blora dalam keadaan lesu, juga tarikan yang dilakukan sekolah belum sesuai Perbup yang telah dia tanda tangani beberapa waktu lalu.
Bahkan dia meminta para kepala sekolah dan komite menggunakan hati bila memutuskan segala sesuatu bentuk sumbangan.
Artinya jangan mengambil celah setiap aturan yang dibuatnya untuk menghalalkan segala sesuatu yang bias disiasati.
“Gunakan hati nurani untuk putuskan sesuatu sumbangan, jangan mengambil celah dalam mensiasati aturan yang saya buat,” tegas Bupati.
Bagaimana terkait visi dan misinya di bidang pendidikan, Bupati Blora ke 27 ini dengan tegas mengatakan secara bertahap dia akan memenuhinya.
“Secara bertahap awal tahun ajaran ini yang merupakan tahun pertama pemerintahan saya, akan ditekan biaya sekolah agar murah dan terjangkau,” jelasnya.
Saat ditanya berapa idealnya Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dia mengatakan idealnya untuk RSBI maksimal Rp. 1,5 juta sedang untuk sekolah non RSBI maksimal Rp. 500 ribu.
Disamping itu Dia juga sudah mengganggarkan kurang lebih Rp. 12 Milyar di tahun 2012 nantinya, guna pendidikan gratis ditiap jenjang pendidikan non RSBI, berdampingan dengan BOS yang selama ini didapat ditiap sekolah.
“Tahun 2012 nanti. sudah kita anggarkan khusus untuk subsidi biaya sekolah kurang lebih Rp. 12 Milyar, sehingga sekolah gratis di seluruh Blora dapat segera tercapai,” tandas Bupati Djoko Nugroho.
Terpisah beberapa Masyarakat menyambut baik apa yang saat ini diputuskan Bupati. Seperti Sutarno orang tua siswa yang anaknya sekolah di SMAN 1 Tunjungan sangat setuju apa yang tetapkan oleh Bupati.
“Kalau itu benar dilaksanakan pada tahun ajaran ini, berarti menambah keyakinan masyarakat bahwa ini merupakan langkah awal menuju memenuhi janjinya sekolah gratis,” kata Sutarno waga Blora kota ini. (Agung)
Topik Samping
Slamet Pamudji (Kadisdikpora Blora)
Segala Bentuk Sumbangan Sekolah Dihentikan
INFOKU, BLORA- memang merupakan tugas yang berat untuk merubah sistem, yang sudah mengakar kuat selama bertahun-tahun. Hal itu diungkapkan Slamet Pamudji Kadisdikpora terkait maraknya perbincangan sumbangan sekolah yang sangat meresahkan masyarakat.
“Untuk menindak-lanjuti instruksi Bupati maka saya harap sekolah untuk menghentikan sumbangan atau apapun namanya. Untuk ditata kembali sesuai mekanisme yang ada,” Kata Mumuk panggilan akrab kadisdikpora Blora ini.
Sebagai langkah selanjutnya, disdikpora akan membuat mekanisme penarikan sumbangan dan penggunaan anggaran dari sumbangan tersebut.
“Nantinya sekolah disamping membuat Laporan penerimaan sumbangan, juga wajib membuat LPD (Laporan Penggunaan Dana), kemudian diajukan ke Bupati melalui Disdikpora,” jelasnya.
Lanjut Mumuk, setelah direkomendasi Bupati maka sekolah baru bias mengadakan rapat pleno komite sekolah yang dihadiri orang tua murid.
“Pada acara inilah pak Bupati minta supaya dirinya diundang untuk hadir pada rapat komite ini,” tambah Mumuk.(Agung)
H Sarmadi (Kepala Sekolah SMPN 6 Blora)
Kepala Sekolah Introspeksi dulu
INFOKU, BLORA- Mungkin SMPN 6 Blora satu-satunya sekolah yang belum menarik Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI-Uang Gedung istilah lama-red), dari ratusan sekolah yang ada di Blora.
Bahkan uang seragam siswa yang sudah dipakai siswa hampir satu bulan ini, baru sekitar 60 persen yang sudah dibayar.
“Saya belum berpikir kearah uang sumbangan karena sudah diatur oleh perbup yang lalu, disamping itu instrospeksi diri terhadap dinamika kehidupan masyarakat Blora,” kata H Sarmadi Kepala SMPN 6 Blora Kamis (4/8) diruang kerjanya.
Ketika ditanya kisaran uang sumbangan yang akan diajukan ke disdikpora, Sarmadi belum bisa menjawab.
“Sampai saat ini memang kami belum mengajukan anggaran ke dinas, karena masih menunggu Jutlak dan Juknis yang masih digarap disdikpora untuk diajukan ke Bupati,” tegas Sarmadi.(Agung)
klik gambar===>baca model TABLOID
Politik Hukum - Infoku edisi 15
Terlalu Dini Tagih Janji Bupati
INFOKU, BLORA- Beberapa elemen Masyarakat yang mulai mengih janji Visi dan Misi Bupati dinilai terlalu Dini oleh LSM Wong Cilik.
Ateng Sutarno direktur LSM Wong cilik ini bahkan menilai beberapa elemen masyarakat tersebut belum paham dan tidak mengikuti debat Calon Bupati tahun lalu.
“Terlalu dini mereka menagih janji Bupati, mungkin mereka tidak paham atau tidak tahu bahwa janji bupati akan ditepati dalam waktu 3 tahun, seperti terlontar pada debat Cabup lalu,” katanya.
Menurut mantan guru SMPN 5 Blora ini Visi dan Misi Bupati menjadi tanggung jawab semua Stekholder di Blora. Termasuk juga seluruh masyarakat Blora ikut mendukung terpenuhinya janji yang di janjikan Bupati.
“Jadi jangan jadikan Visi dan Misi sebagai boomerang untuk menyerang atau mencari kesalahan bupati ditahun pertama pemerintahanya,” tegas Ateng.
Ateng juga menandaskan Bagaiman infrastruktur Blora, bias mulus, Pendidikan Gratis, Kesehatan Gratis, ekonomi desa bisa maju adalah merupakan tanggung jawab bersama.
“Kesemuanya itu bila tidak didukung bersama, saya yakin bupati akan sia-sia bila mengucurkan dana APBD-nya,” tandas Ateng.
Sebagai contoh lanjut Ateng, banyaknya warga Blora yang berbelanja diluar kota karena tidak adanya pusat perbelanjaan Megah di Blora, ada investor yang akan menanamkan investasinya di Blora justru malah di ganggu, karena takut usahanya tersaingi.
“Jadi mari kita bantu Bupati untuk memenuhi visi dan misinya sesuai tupoksi kita masing-masing, anggaplah Bupati sebagai Leader yang sepenuhnya di Blora sehingga masyarakat Blora Sejahtera dapat tercapai,” tambah Ateng Sutarno. (Agung)
klik gambar===.baca model TABLOID
PEMERINTAHAN - INFOKU edisi 15
Antisipasi Kerawanan Lalin Pasang CCTV
INFOKU, BLORA- Gebrakan Baru satlantas Blora dibawah kepemimpinan AKP Amlis Chaniago, disamping ingin membuktikan pengurusan BPKB tercepat di Jawa Tengah, juga April lalu ternyata telah mengadakan pemasangan CCTV di lingkungan kerjanya.
Menurut Kasatlantas ini, pemasangan Kamera tersembunyi (CCTV) untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
Kamera tersembunyi tersebut ditempatkan di ruang tunggu pendaftaran dan ruang ujian teori (AVIS) serta di ruas jalan Pemuda Blora.
Adapun tujuan pemasangan kamera tersembunyi / CCTV pada ruang teori SIM adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap anggota/petugas pelayanan, dengan harapan semakin hari semakin baik.
“Sedangkan pemasangan kamera tersembunyi/CCTV pada ruas jalan Pemuda Blora Kami maksud untuk mengetahui secara langsung situasi dan kondisi Lalu lintas di jalan Pemuda yang salah satu ruas jalan KTL,” kata Amlis.
Kasatlantas Blora ini enambahkan, dengan pemasangan CCTV juga sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan Polres Blora yang berusaha menyesuaikan teknologi yang berkenbang sekarang ini.(Agung)
klik gambar===>baca model TABLOID
Minggu, 28 Agustus 2011
MASJID BAITUNNUR BLORA - INFOKU edisi 15
Mengenal Masjid Baitunnur Blora
INFOKU, BLORA- Masyarakat kabupaten Blora tentunya tak asing lagi dengan Masjid Baitunnur.
Masjid yang merupakan Masjid Agung ini, letaknyapun tepat ditengah kota Blora, yakni di Alun-alun barat kota Blora. Atau dengan kata lain letaknya sangat stretegis karena ada di jantung kota Blora.
Menurut H Haris Tugiman (68), Mantan Pengurus Tamir Masjid Baitunnur, yang juga mantan anggota DPRD Blora purna tahun 1999, Berdirinya masjid tertua ini tak lepas dari masa kepemimpinan Mataram.
“Waktu jaman pemerintahan Sultan Agung (kerajaan Mataram) antara tahun 1613-1645, mengutus Pangeran Pojok untuk ke Tuban. Dari Perjalanan Pangeran Pojok inilah, awal berdirinya Masjid Baitunnur yakni tahun 1642,” jelasnya.
Lanjutnya Masjid Baitunur ini dulunya dikenal dengan nama masjid Doro Ndekem (Merpati duduk-red).
Mengapa disebut demikian ? Karena saat berdirinya masjid ini, letak tanahnya lebih rendah dibanding Alun-alun kota tersebut, sehingga tampak seperti burung merpati yang sedang duduk (Ndekem-bahasa jawa-red)
Sebagaimana kebiasaan dijaman dahulu, Alun-alun adalah sebagai tempat yang strategis suatu pemerintahan. Sehingga kegiatan apapun selalu dipusatkan disitu.
Dengan pertimbangan itulah maka Pangeran pojok yang saat itu merupakan salah satu panglima perang, memutuskan membangun diseputar alun-alun.
“Saat ini masjid yang berluas kurang lebih 2 ribu meter persegi ini, sudah masuk cagar Budaya dan merupakan aset sejarah Nasional, bersama 5 mesjid tertua di Jawa Tengah,” ungkap Haris.
Oleh sebab itulah keaslian di dalam Masjid ini sampai saat ini masih terjaga. Seperti ruang atas masjid yang letaknya dibawah kubah utama, dan yang dahulu sebagai tempat penyimpanan kitab dan pusaka serta bersemedi masih tetap terpelihara rapi.
Namun dalam perkembangan jaman Masjid Baitunnur ini, mengalami perubahan yang cukup banyak.
Diantaranya yang sangat tampak tambahan tempat ibadah depan dan tempat Wudhu yang boleh dibilang ada dibawah tanah, dalam arti disebelah timur lebih bawah dari ruang Masjid utama.
“Dan inilah yang boleh dibilang daya tarik tersendiri saat ini bagi para pendatang luar Blora yang ingin melakukan shalat,” tandasnya.
Untuk itulah Haris Tugiman yang juga mantan kepala sekolah SMEA Blora ini berharap, agar para remaja tetap memanfaatkan Masjid ini sebagai pusat kegiatan keagamaan Islam di kabupaten Blora ini. (Agung)
klik gambar===>baca model TABLOID
ANEKA - INFOKU edisi 15
Mengais Rejeki Di Bulan Ramadhan
INFOKU, CEPU – Tradisi awal bulan Ramadhan, yang sudah bertahun tahun ternyata masih tetap ada di cepu.
Puluhan pedagang musiman di Cepu kembali menjamur. Pedagang dadakan ini menempati lokasi di taman serba guna Tuk Buntung.
Pada tahun lalu mereka menempati sepanjang jalan Rongglawe, depan Kecamatan Cepu.
Beberapa pedagang yang ditemui INFOKU mengatakan, menu-menu yang ia jual khusus untuk berbuka puasa. Ada es kopyor, kolak, hingga sayur dan lauk pauk.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Dengan meja berukuran lebar 1 meter dan panjang 2 meter ini, setiap memasuki bulan puasa saya jualan di sekitar disepanjang jalan Ronggolawe.
“Tapi sekarang dialihkan di Taman serba guna Tuk buntung ini," katanya diamini 3 pedagang lainnya Rabu (3/8).
Mereka rata-rata mengaku, makanan yang dijualnya semuanya masakan sendiri. Hanya ada beberapa jenis makanan saja merupakan titipan tetangga.
"Ada yang nitip ikan, sayur. Ya saya gak keberatan. Kan sama-sama cari rejeki," ujarnya sambil tersenyum.
Harganyapun bervariasi mulai Rp 1.000 hingga Rp 6.000. Sehingga dengan harga tersebut masyarakat mulai bawah dan atas bias menjangkaunya.
Seperti Sayur ada yang Rp 1500, ada yang Rp 2000 sedang Lauk seperti sambal ayam sama lalapan Rp 6000. kolak Rp 1000.(Agustina)klik gambar===>baca model TABLOID
Langganan:
Postingan (Atom)