Rabu, 08 Desember 2010

INFOKU edisi 2 - C E P U


 Klik Gambar untuk baca model Tabloid

EGG ROLL WALUH Cepu berjaya di Jakarta

INFOKU, CEPU- Camat Cepu, Purwadi Setiono boleh berbangga hati, karena produk unggulannya yang berbahan dasar waluh kembali mendapat penghargaan di Jakarta. Bahkan Ketua KWT (Kelompok Wanita Tani) Budi Rahayu, Sukilah (53) mendapat ucapan selamat langsung dari Presiden SBY di istana Negara, Jumat (3/12) lalu.
        Perjalanan produk unggulan Cepu yang berbahan dasar waluh sebenarnya dimulai ketika Camat Cepu Purwadi Setiono mengadakan lomba membuat makanan dengan bahan waluh tahun yang lalu. Ternyata produk yang dihasilkan banyak jenisnya salah satunya egg roll waluh yang kemudian terus diikutkan diberbagai lomba dan selalu mendapat penghargaan.


Ketua PKK Kab Blora Umi Kulsum saat mempraktekan membuat Egg Roll Waluh di Ngroto, Kec Cepu (Foto Agustina)

 Pada tanggal 16 Oktober 2010 yang lalu ketika tim penilai dari Kementrian Pertanian Pusat mengadakan penilaian di desa Ngroto sempat memberi lampu hijau. Ketua Tim Penilai Pusat, Ratna Kusumdewi (35) kepada Infoku mengatakan, Egg Roll Waluh mempunyai nilai plus karena sedah beredar dipasaran dan diterima masyarakat.
        “Lomba Ketahanan Pangan tingkat nasional bertujuan mencari bahan pangan pengganti beras. Bahan waluh ini dapat dikembangkan lagi menjadi pasta atau mie akan semakin memperkaya dan meningkatkan pangan dalam negeri,” tambah Ratna.
        Ternyata isyarat dari tim penilai itu terbukti, produk Egg Roll Waluh dari Cepu mendapat penghargaan langsung dari Presiden SBY. Selain penghargaan itu sebelumnya Egg Roll Waluh mendapat penghargaan pada Hari Pangan (25/11) di Cilacap dan mendapat uang pengembangan 5 juta rupiah dari Gubernur Jateng.
        “Di Jepara kami mendapat penghargaan dan uang sebesar 10 juta dari pusat. Di Jakarta tanggal 3 yang lalu selain mendapat piagam, trophy juga mendapat uang pengembangan 6,8 juta,” kata Sukilah. Dari PT Pusri KWT Budi Rahayu mendapat bantuan pupuk 1 ton yang diwujudkan dalam bentuk uang. “Kami belum tahu berapa besarnya karena bantuan itu belum kami terima,” tambahnya.
        Dia berharap produk makanan unggulan dari Cepu ini akan semakin berkembang dan pemasarannya sampai tingkat nasional, sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Cepu yang memproduksinya. (Agustina)
 



Surat Kaleng sebar fitnah

INFOKU, CEPU-Suasana desa Jipang Kecamatan Cepu baru-baru ini sempat memanas karena muncul sebuah surat kaleng yang isinya mengandung fitnah.
Surat yang tidak bertanggal dan tanpa nama pengirim itu berisi dugaan penyelewengan dan kecurangan dalam pembagian raskin oleh sebagian perangkat desa dan para RT setempat. Surat kaleng yang ditujukan kepada Gubernur Jateng, DPRD II Blora, Bupati Blora dan Camat Cepu itu ternyata ditindak lanjuti oleh pihak Kejari Blora dengan menurunkan petugasnya ke desa itu.
        Petugas Kejari, Tarnik Purnomo yang dihubungi Infoku membenarkan bahwa pihaknya telah turun ke Jipang untuk mencari data untuk mengumpulkan bahan keterangan di tingkat desa.
        “Kami datang ke desa Jipang untuk mengumpulkan bahan keterangan sebagai langkah awal tindakan selanjutnya, bila ditemukan tindak pidana maka akan kami proses tetapi bila tidak ditemukan tindak pidana ya tidak kami proses,” katanya via telepon, Jumat (3/12).
        Surat Kaleng yang mengatasnamakan masyarakat desa Jipang itu menyoal pembagian beras raskin antar lain beras tidak hanya dibagikan kepada rakyat miskin saja tetapi juga kepada pihak yang dianggap tidak berhak. Harga beras seharusnya 1600 rupiah dijual 2200 rupiah perkilo sehingga panitia dianggap untung 600 rupiah perkilo dan keuntungan tersebut tidak masuk kas desa tetapi masuk kantong para panitia, sebagian perangkat desa dan RT. Pihak yang dianggap terlibat antara lain tiga orang perangkat desa yakni Hariyono (Kamituwo I), Sukirin (Petengan/ Pembantu Kaur Kesos), Sumani (Kaur Kesos) dan semua Ketua RT desa Jipang. Poin terakhir surat kaleng itu mengatakan ada sebagian warga miskin tidak menerima dan dikatakan stok raskin habis padahal masih ada.
        Pihak desa Jipang yang merasa dicemarkan dengan adanya surat tak bertanggungjawab itu membuat surat tanggapan yang ditujukan kepada Kecamatan Cepu. Surat tanggapan yang ditanda tangani Sekretaris Desa Suryadi atas nama kepala desa ini menerangkan bahwa raskin yang diterima desa Jipang sebanyak 3.285 kg dibagikan untuk 219 KK sesuai BLT. Pembagiannya setiap 2 sak (30 kg) untuk lima KK, tiap KK membayar 10.000 ribu rupiah sehingga perhitungannya 6 x 1600 = 9.600 rupiah, dibulatkan menjadi 10.000 sehingga selisih 400 rupiah untuk tas kresek, sewa kendaraan dan biaya bongkar muat. Khusus bulan Oktober raskin didanai dengan uang hasil lelang bengkok kades, karena gratis semua KK mendapat termasuk PNS, perangkat dan pensiunan selanjutnya kembali seperti semula.
        Poin ke enam berisi sanggahan terhadap Kamituwo I Hariyono tidak terlibat karena tidak termasuk panitia dan tidak mengurusi pembagian raskin, hanya Sumani (Kaur Kesos) koordinator keuangan dan Sukirin (Petengan) sebagai pelaksana teknis lapangan dan semua Ketua RT kecuali RT 07/02 tidak ikut karena pemukiman pensiunan AURI. Semua KK miskin dapat raskin kecuali yang merantau/ KK tidak aktif.
        Masalah surat yang tidak dapat dipertanggung jawabkan ini sebenarnya sederhana, namun karena situasi desa Jipang dalam masa transisi akibat kepala desanya diberhentikan Bupati, maka dikhawatirkan masalah ini dipolitisir oleh pihak tertentu. Meskipun demikian perangkat desa Jipang berharap desanya tetap kondusif dan masalah ini segera terselesaikan. (Agustina)


Butuh Dana, Sirup Waluh Merangkak

INFOKU, CEPU- Jika produk Egg Roll mendapat bantuan dan penghargaan di mana-mana, nasib sebaliknya dialami produk sirup waluh yang juga merupakan oleh-oleh khas Kota Cepu. Produk yang dihasilkan KWT (Kelompok Wanita Tani) Bina Warga Balun ini selain menghasilkan sirup waluh juga memproduksi sirup rosella dan Kecap Cap Sere.
        Menurut Ketua KWT Bina Warga, Hj Sri Hartati (55) atau yang lebih dikenal dengan Bu Alwi, produknya sudah dipasarkan di toko swalayan Bravo dan Hotel Grand Mega Tambakromo.
        “Sirup waluh yang kami buat tanpa bahan pengawet, mengandung vitamin A, karbohidrat, menyehatkan mata, mencegah hepatitis B dan menambah stamina, pendek kata minuman ini baik untuk kesehatan karena bahan-bahannya dari waluh, gula dan rempah-rempah yang banyak khasiatnya,” terangnya.
        Usaha KWT Bina Warga yang mendapat dukungan lngsung dari Camat Cepu, Purwadi Setiono, dan Lurah Balun Nunik ini modalnya masih swadaya sehingga produksinya terbatas.
        “Terus terang mbak, kami kesulitan modal karena dana yang kami miliki kecil. Sebenarnya kami sudah berupaya mengajukan tambahan modal ke bank tetapi harus menggunakan jaminan, kami juga sudah mengajukan bantuan lewat Bu Iffah (anggota dewan Blora) tetapi sampai saat ini belum ada khabar,” ujarnya.
        Dengan modal seadanya, sirup waluh tetap diproduksinya, dengan sedikit kendala yakni masa berlaku yang hanya dua bulan. “Kami memberi batas waktu kadaluarsa dua bulan untuk sirup waluh karena tanpa pengawet, untuk sirup rosella sama tetapi untuk kecap cap sere (dari kedelai hitam) masa kadaluarsanya enam bulan,” terang Bu Alwi.
        Semangat Ketua KWT ini patut diacungi jempol, dengan modal swadaya namun mampu eksis, apalagi jika ada suntikan modal dari luar. “Jika modalnya tambah saya yakin usaha ini akan maju dengan pesat apalagi kami dibantu pemasarannya,” katanya. Jika usaha ini dijalankan dengan tekun, disertai menejemen yang baik akan dapat meningkatkan taraf ekonomi.
        “Bagi masyarakat yang ingin menikmati hasil produksi KWT Bina Warga Balun berupa sirup waluh, rosella dan kecap cap sere dapat membeli di Bravo, di Hotel Grand Mega Tambakromo atau langsung ke pusat pembuatannya di Balun Pinggiran Lr V/12 Cepu, tlp 0296 422952,” ujarnya berpromosi. (Agustina)