Gedung satu Milyar di Bangun
INFOKU, CEPU- Bupati Blora Djoko Nugroho (Kokok) membuka lokakarya pemasaran dan peletakan batu pertama pembangunan gedung pusat pelatihan Program PLP-BK, di Ngroto Kecamatan Cepu, Selasa (26/7). Program yang anggarannya mencapa 1 M ini direncanakan menjadi salah satu proyek percontohan yang prestisius di Blora.
Camat Cepu, Purwadi Setiono mengatakan, program ini merupakan program pengentasan kemiskinan, Neighbourhood. “Jatuhnya dana 1 Milyar di Kelurahan Ngroto ini merupakan suatu keberuntungan karena seharusnya jatuh di Wonorejo Cepu. Saya harap Ngroto benar-benar memanfaatkan hal ini sehingga hasil dari pembangunannya bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya,” ujarnya.
Menurut konsultan menejemen PLB-BK (Program Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas) dari Semarang, program ini merupakan reward DPU dalam hal ini Dirjen Cipta Karya. Semua desa/kelurahan mempunyai hak yang sama untuk berkompetisi mendapatkan program ini. Kelurahan Ngroto terpilih antara lain karena lembaganya kompak, transparansi dan tertib pembukuannya dan data-data keuangannya secara terbuka ditempelkan di tempat-tempat yang ditentukan sehingga seluruh warga masyarakat dapat melihatnya.
Bupati Blora mendukung program ini karena tujuannya baik, untuk mengentaskan kemiskinan rakyat. “Asalkan tujuannya baik dan dilaksanakan sesuai rencana saya yakin gedung pelatihan yang akan dibangun ini akan membawa manfaat untuk rakyat,” katanya. Ngroto harus bias menjadi Kelurahan contoh bagi desa/kelurahan lain, tambahnya. Jika dengan bantuan ini Ngroto lebih maju, Bupati asal Cepu ini berjanji akan menambahi lagi bantuannya.
Sementara itu Lurah Ngroto yang terus mendampingi pelaksanaan program yang ditangani BKM ini mengaku salut atas kerja panitia pelaksana karena progam ini termasuk besar. Jika masyarakat Ngroto mampu melaksanakannya maka dibutuhkan kerja keras dan tanggung jawab besar. (Agustina)
BimbinganTehnis untuk PKK
INFOKU, CEPU- Rakernas VII PKK bertujuan menyeragamkan kinerja dan menginventarisir kegiatan yang diprogramkan dan pelaksanaannya sampai tingkat terbawah, hal ini dikatakan Siswi Yuniarnik Purwadi, Ketua Tim Penggerak PKK Cepu, dalam rangka bimbingan teknis hasil Rakernas VII PKK dan hasil Rakerda se jawa Tengah tahun 2011, di pendopo Kecamatan Cepu ( 25/7).
Sementara itu Camat Cepu, Purwadi Setiono yang memberikan sambutan pada acara itu secara berseloroh mengatakan bahwa kegiatan PKK dapat mengurangi kegiatan wanita yang kurang bermanfaat misalnya petan (mencari kutu). “Ibu-ibu dapat memperoleh banyak pengetahuan dan ketrampilan dari PKK karena PKK dengan 10 Program pokoknya sangat menyentuh kehidupan berkeluarga. Ibu-ibu daripada petan atau ngrasani (membicarakan keburukan orang lain) lebih baik ikut kumpulan ini, bias nambah pengetahuan dan ketrampilan yang berguna,” ujarnya.
Bangsa Indonesia telah memasuki era globalisasi dan demokrasi yang maju serta desentralisasi yang luas karena otonomi daerah, tujuannya untuk mendekatkan dan meningkatkan pelayanan agar tercapai kesejahteraan masyarakat.
Namun berbagai permasalahan selalu timbul pada berbagai aspek kehidupan, seperti masalah moral, ingin menang sendiri, kurangnya budaya malu, etika, keretakan rumah tangga, ekonomi rakyat, pendidikan, ketahanan pangan, kesehatan, lingkungan, perdagangan perempuan dan anak dan sebagainya. Semua permasalahan ini menjadi prioritas penanganan dan penanggulangan yang akan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditanggani PKK.
Hal ini sesuai dengan visi dan misi Gerakan PKK yang tertuang dalam 10 Program Pokoknya yakni pengamalan Pancasila, peningkatan pendidikan dan ketrampilan, pangan, kesehatan, perumahan serta tata laksana rumah tangga yang sehat hingga perencanaan yang sehat dalam segala aspek. (Agustina)
klik gambar===> baca Model TABLOID