TOPIK
Hentikan Tarikan Sumbangan Sekolah
“Pakai Hati untuk Tentukan Sumbangan Sekolah” Kokok
INFOKU, BLORA- Keadaan ekonomi Blora yang saat ini boleh dibilang berat dikalangan masyarakat ternyata membuat kegerahan Bupati Blora Djoko Nugroho (Kokok-red).
Hal ini terkait banyaknya berbagai tarikan atau sumbangan apapun namanya dilingkungan pendidikan kabupaten Blora kepada orang tua murid yang baru masuk sekolah.
Hal itu terlihat saat temu Bupati dan Insan Pers diruang VIP Pendopo rumah dinasnya Akhir bulan Juli lalu.
Bupati saat itu berharap agar segala macam bentuk yang mengatasnamakan sumbangan pendidikan harap dihentikan.
“Saya berharap segala macam sumbangan sekolah untuk sekolah dihentikan sementara terlebih dulu,” kata Kokok panggilan akrab Bupati Blora ini.
Alasan bupati yakni disamping perekonomian Blora dalam keadaan lesu, juga tarikan yang dilakukan sekolah belum sesuai Perbup yang telah dia tanda tangani beberapa waktu lalu.
Bahkan dia meminta para kepala sekolah dan komite menggunakan hati bila memutuskan segala sesuatu bentuk sumbangan.
Artinya jangan mengambil celah setiap aturan yang dibuatnya untuk menghalalkan segala sesuatu yang bias disiasati.
“Gunakan hati nurani untuk putuskan sesuatu sumbangan, jangan mengambil celah dalam mensiasati aturan yang saya buat,” tegas Bupati.
Bagaimana terkait visi dan misinya di bidang pendidikan, Bupati Blora ke 27 ini dengan tegas mengatakan secara bertahap dia akan memenuhinya.
“Secara bertahap awal tahun ajaran ini yang merupakan tahun pertama pemerintahan saya, akan ditekan biaya sekolah agar murah dan terjangkau,” jelasnya.
Saat ditanya berapa idealnya Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dia mengatakan idealnya untuk RSBI maksimal Rp. 1,5 juta sedang untuk sekolah non RSBI maksimal Rp. 500 ribu.
Disamping itu Dia juga sudah mengganggarkan kurang lebih Rp. 12 Milyar di tahun 2012 nantinya, guna pendidikan gratis ditiap jenjang pendidikan non RSBI, berdampingan dengan BOS yang selama ini didapat ditiap sekolah.
“Tahun 2012 nanti. sudah kita anggarkan khusus untuk subsidi biaya sekolah kurang lebih Rp. 12 Milyar, sehingga sekolah gratis di seluruh Blora dapat segera tercapai,” tandas Bupati Djoko Nugroho.
Terpisah beberapa Masyarakat menyambut baik apa yang saat ini diputuskan Bupati. Seperti Sutarno orang tua siswa yang anaknya sekolah di SMAN 1 Tunjungan sangat setuju apa yang tetapkan oleh Bupati.
“Kalau itu benar dilaksanakan pada tahun ajaran ini, berarti menambah keyakinan masyarakat bahwa ini merupakan langkah awal menuju memenuhi janjinya sekolah gratis,” kata Sutarno waga Blora kota ini. (Agung)
Topik Samping
Slamet Pamudji (Kadisdikpora Blora)
Segala Bentuk Sumbangan Sekolah Dihentikan
INFOKU, BLORA- memang merupakan tugas yang berat untuk merubah sistem, yang sudah mengakar kuat selama bertahun-tahun. Hal itu diungkapkan Slamet Pamudji Kadisdikpora terkait maraknya perbincangan sumbangan sekolah yang sangat meresahkan masyarakat.
“Untuk menindak-lanjuti instruksi Bupati maka saya harap sekolah untuk menghentikan sumbangan atau apapun namanya. Untuk ditata kembali sesuai mekanisme yang ada,” Kata Mumuk panggilan akrab kadisdikpora Blora ini.
Sebagai langkah selanjutnya, disdikpora akan membuat mekanisme penarikan sumbangan dan penggunaan anggaran dari sumbangan tersebut.
“Nantinya sekolah disamping membuat Laporan penerimaan sumbangan, juga wajib membuat LPD (Laporan Penggunaan Dana), kemudian diajukan ke Bupati melalui Disdikpora,” jelasnya.
Lanjut Mumuk, setelah direkomendasi Bupati maka sekolah baru bias mengadakan rapat pleno komite sekolah yang dihadiri orang tua murid.
“Pada acara inilah pak Bupati minta supaya dirinya diundang untuk hadir pada rapat komite ini,” tambah Mumuk.(Agung)
H Sarmadi (Kepala Sekolah SMPN 6 Blora)
Kepala Sekolah Introspeksi dulu
INFOKU, BLORA- Mungkin SMPN 6 Blora satu-satunya sekolah yang belum menarik Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI-Uang Gedung istilah lama-red), dari ratusan sekolah yang ada di Blora.
Bahkan uang seragam siswa yang sudah dipakai siswa hampir satu bulan ini, baru sekitar 60 persen yang sudah dibayar.
“Saya belum berpikir kearah uang sumbangan karena sudah diatur oleh perbup yang lalu, disamping itu instrospeksi diri terhadap dinamika kehidupan masyarakat Blora,” kata H Sarmadi Kepala SMPN 6 Blora Kamis (4/8) diruang kerjanya.
Ketika ditanya kisaran uang sumbangan yang akan diajukan ke disdikpora, Sarmadi belum bisa menjawab.
“Sampai saat ini memang kami belum mengajukan anggaran ke dinas, karena masih menunggu Jutlak dan Juknis yang masih digarap disdikpora untuk diajukan ke Bupati,” tegas Sarmadi.(Agung)
klik gambar===>baca model TABLOID