Pedagang pertanyakan kekuatan Los Darurat
INFOKU, REMBANG – Para pedagang korban kebakaran dua los Pasar Pamotan menghawatirkan kekuatan konstruksi bangunan los pasar darurat yang mulai dibangun sepekan terakhir.
Juremi (42), pedagang Pasar Pamotan, salah seorang korban kebakaran mengungkapkan, kekhawatiran tersebut memang santer terdengar belakangan ini.
Bangunan pasar darurat yang dibangun dari rangka kayu sepanjang 24 meter dengan lebar 9,3 meter itu tanpa disangga kayu di bagian tengahnya. Dikhawatirkan jika ada angin kencang atau hujan lebat, bangunan tersebut rawan ambruk.
Dia juga mengungkapkan, pedagang hanya bisa pasrah dan tak berani memprotes lantaran ingin segera memiliki tempat berdagang menjelang Lebaran mendatang. Sebagai solusi, pihaknya kemungkinan besar akan menambahi kayu penyangga khusus di tempat berdagang.
''Saya merencanakan untuk menambahi sendiri tiang penyangga. Hanya, kemungkinan besar tak semua pedagang mampu membeli kayu untuk penyanga serupa,'' tuturnya, Senin (1/8).
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindakop dan UMKM) Rembang Waluyo lewat Kepala Bidang Bina Pasar Waras menandaskan, pedagang tak perlu mengkhawatirkan konstruksi bangunan los karena memang belum jadi sepenuhnya.
Selain menggunakan kayu berukuran besar, konstruksi atap juga akan diperkuat kuda-kuda tambahan pada setiap jarak enam meter. (Arti)
23 Pasangan Terjaring Operasi
INFOKU, PATI – Terhitung selama dua hari berturut-turut, mulai Jumat (29/7) lalu hingga Sabtu (30/7), jajaran aparat berwenang di Pati melancarkan operasi penyakit masyarakat (pekat).
Tak kurang 23 pasangan selingkuh di hotel terjaring operasi itu secara terpisah, di salah satu hotel di Tayu yang terletak di pinggir jalan raya Tayu-Dukuhseti dan satu hotel dalam Kota Pati.
Di hotel dalam kota, operasi pekat dilakukan Sabtu kemarin oleh gabungan Satpol PP dan TNI, berhasil menjaring delapan pasangan selingkuh.
Sebanyak 15 pasangan selingkuh pada pukul 10.00 itu terjaring, karena tengah berada di dalam kamar hotel, di pinggir jalan raya Tayu-Dukuhseti. Tepatnya, di Desa Luwang,
Kecamatan Tayu, Pati, dan satu di antara pasangan selingkuh itu ternyata seorang mahasiswa sebuah sekolah tinggi di Kudus.
Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani, mengatakan terungkapnya pasangan mahasiswa satu kampus asal Tayu dan Rembang yang tengah berduaan di dalam kamar hotel itu, membuat pihaknya benar-benar prihatin.
Karena itu, kata dia, setelah didata identitas masing-masing, mereka juga diberi pengarahan dan baru dipulangkan sore hari.
Hal sama juga dikemukakan Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Ketertiban Kantor Satpol PP kabupaten Pati, Joko Santoso.
Berkait upaya menciptakan ketertiban di Pati menjelang Puasa Ramadan, maka operasi pekat akan digelar secara terus menerus. (Amir) klik gambar===>baca model TABLOID