Senin, 07 Maret 2011

INFOKU edisi 6 - PENDIDIKAN


Ser­ti­fi­ka­si Guru Dicabut 
setelah terlibat Perjudian dan tidak Disiplin
INFOKU, GROBOGAN-   Per­ha­ti­an se­rius ditunjukan  Ko­mi­si D DPRD Gro­bo­gan setelah mendapat  in­for­ma­si ada­nya se­o­rang gu­ru lo­los ser­ti­fi­ka­si ken­da­ti yang ber­sang­kut­an per­nah di­hu­kum ka­re­na ter­li­bat per­ju­di­an dan ti­dak di­sip­lin da­lam men­ja­lan­kan tu­gas.
“In­for­ma­si da­ri ma­sya­ra­kat, bah­wa ada gu­ru per­nah di­hu­kum ka­re­na ber­ju­di dan ti­dak di­sip­lin da­lam meng­ajar di SMAN 1 Pur­wo­da­di ber­na­ma Te­guh, lo­los ser­ti­fi­ka­si. Di si­si lain ada gu­ru ber­ke­la­ku­an ba­ik jus­tru ti­dak lo­los ser­ti­fi­ka­si ha­nya ka­re­na sa­kit,” je­las Ke­tua Ko­mi­si D H Mukh­li­sin da­lam ra­pat de­ngar pen­da­pat yang di­ha­di­ri Ke­pa­la SMAN 1 Pur­wo­da­di Mu­ho­no, Ka­bid Pe­ning­kat­an Mu­tu Pen­di­dik dan Te­na­ga Ke­pen­di­dik­an (PMPTK) Di­nas Pen­di­dik­an, Bam­bang Mar­go­no dan Ka­si PMPTK Su­ra­di, Ju­mat (11/2).
Di­tam­bah­kan ang­go­ta Ko­mi­si D,  Ret­no Wi­dyas­tu­ti, yang ber­sang­kut­an (Te­guh-red) ti­ga ta­hun la­lu per­nah di­hu­kum ti­ga bu­lan ka­re­na ka­sus per­ju­di­an ke­mu­di­an di­skors di­pin­dah ke Di­nas Pa­ri­wi­sa­ta se­hing­ga ti­dak meng­ajar di SMAN1 Pur­wo­da­di.
“Ke­na­pa yang ber­sang­kut­an kok bi­sa lo­los, se­men­ta­ra gu­ru yang ba­ik dan lo­yal ti­dak lo­los? Apa ka­re­na mem­ba­yar ke ke­pa­la se­ko­lah dan Di­nas. Ini ti­dak bi­sa di­bi­ar­kan ka­re­na akan me­nim­bul­kan ke­cem­bu­ru­an gu­ru lain. Di­nas Pen­di­dik­an ha­rus meng­usul­kan ke Lem­ba­ga Pe­ngem­bang­an Te­na­ga Ke­pen­di­dik­an (LPTK) agar ser­ti­fi­ka­si­nya di­ca­but,” ujar Ret­no.
Me­nang­ga­pi hal itu, Ka­bid PMPTK Bam­bang Mar­go­no me­nga­ta­kan Te­guh Tri­ha­ryo­no Spd lu­lus ser­ti­fi­ka­si ta­hun 2010 dan ma­sih pem­ber­kas­an, ji­ka ada fak­ta se­per­ti ini bi­sa di­usul­kan di­ca­but ser­ti­fi­ka­si­nya.
“Se­ge­ra di­tin­da­klan­ju­ti usul­an pen­ca­but­an ter­se­but. Ha­ri ini ju­ga sa­ya akan la­por ke LPTK Ra­yon 13 UNS. Ji­ka su­dah ada su­rat da­ri Kep­sek SMAN 1 ma­ka be­sok (10/2) lang­sung di­buat su­rat usul­an pen­ca­but­an,” te­gas­nya.
Se­men­ta­ra Ke­pa­la SMAN 1 Pur­wo­da­di, Mu­ho­no dalam keteranganya mengatakan  pro­ses ser­ti­fi­ka­si Te­guh ter­ja­di se­be­lum di­ri­nya men­ja­bat. Na­mun yang je­las se­ba­gai gu­ru Ba­ha­sa Ja­wa, Te­guh ku­rang di­sip­lin. Se­per­ti ter­lam­bat da­tang dan ke­ti­ka ger­bang se­ko­lah di­tu­tup ma­lah me­mi­lih pu­lang.(Budi)
klik Gambar===> baca model TABLOID
 

Peningkatan kinerja guru tersertifikasi hanya 5%
INFOKU, SOLO-
Peningkatan kinerja guru tersertifikasi dengan mekanisme portofolio hanya sekitar 5%. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tahun 2010.
Sementara peningkatan kinerja guru tersertifikasi melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), mencapai 70%.
Hal itu disampaikan Ketua Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 13 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang juga Pembantu Dekan I FKIP UNS, Prof Dr rer nat Sajidan MSi, saat ditemui wartawan di ruang Dekan FKIP UNS, Kamis (10/2).
Penelitian tersebut, katanya, mengambil sampel 15.000 guru di seluruh Indonesia. Aspek yang dinilai adalah empat kompetensi guru yang seharusnya dimiliki guru tersertifikasi. Yaitu kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Barangkali, kata Sajidan, hasil penelitian itu yang menjadi dasar pemerintah mengambil kebijakan untuk mengurangi sertifikasi guru melalui portofolio.
Pada 2010, sertifikasi guru yang ditangani rayon 13 UNS, semuanya melalui proses portofolio terlebih dahulu. Jika tidak lulus portofolio, baru mengikuti PLPG. Saat itu jumlah kuota total sebanyak 7.767 orang.
“Tapi tahun ini kuota portofolio hanya 86 orang. Sisanya sekitar 8.800 guru akan mengikuti sertifikasi melalui PLPG selama sembilan hari dan 480 orang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG),” jelasnya.
Jumlah itu, terangnya, mencakup sertifikasi guru di sembilan kabupaten yang ditangani UNS. Yaitu Solo, Sragen, Boyolali, Grobogan, Blora, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga.
Guru berprestasi
Sertifikasi guru melalui portofolio, ungkapnya, hanya diberikan kepada guru berprestasi. Yaitu guru yang memiliki prestasi akademik di sekolah seperti menjadi juara guru berprestasi, guru yang memiliki banyak karya akademik seperti buku dan tulisan lain. Mereka juga harus mengikuti uji kompetensi awal.
“Siapa guru yang berhak mengikuti sertifikasi melalui portofolio, PLPG ataupun PPG, ditentukan Dinas di masing-masing daerah,” katanya.
Sajidan juga menguraikan rayon 13 UNS memperoleh peringkat I, dari 46 rayon penyelenggara sertifikasi guru tahun 2010 tingkat nasional. Soal sertifikasi guru di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag), Sajidan mengaku hingga kini belum ada informasi lebih mendalam. (Devi-kontributor kampus)