Nyolong Kotak Amal ditangkap Warga
INFOKU, CEPU- Bocah umur 12 tahun ditangkap warga karena ketahuan nyolong uang di kotak amal Masjid Al Mutaqin Fi Sabilillah, yang terletak di Dukuh Ngasahan, Ngraho Kecamatan Kedungtuban, Minggu (16/1).
Tersangka Lukas Herlando Wibowo beralamat di Jalan Melati no 32 Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Bocah ini nekad memecahkan kotak amal di masjid itu dan mengambil uang 55 ribu rupiah yang ada di dalamnya.
Untunglah aksi bocah ini diketahui saksi Tamsiran (58), karena saksi merasa curiga melihat gelagat tersangka yang mencurigakan saat keluar dari masjid.
Saat itu Tamsiran baru saja selesai ngarit (menyabit rumput) di sekitar masjid, dia berusaha menanyai bocah itu tetapi bocah itu malah lari, karena itu ia mengejar hingga tertangkap.
Warga yang geram mengetahui hal itu, segera menyerahkan maling itu ke Polsek Kedungtuban.Menurut pengakuan warga sudah berkali-kali mereka kehilangan.
Sementara itu tersangka ketika ditanya mengaku nekad mengambil uang dari kotak amal itu karena lapar. “Uang itu akan saya belikan makanan karena saya lapar,” katanya.
Pihak Polsek Kedungtuban, AKP I Kompiang Suratha melalui Aiptu Sunardi membenarkan di wilayahnya telah terjadi pencurian kotak amal oleh Lukas. Akibat perbuatan nekadnya itu Lukas terancam pasal 363 KUHP yang ancaman hukumannya di atas lima tahun. (Agustina) klik gambar ==> Baca model TABLOID
Empat orang jatuh dari kereta Antaboga
INFOKU, CEPU- Naas menimpa empat orang penumpang kereta barang Antaboga jurusan Surabaya-Jakarta, karena tidak mau memberikan uang mereka terjatuh di Kapuan Kecamatan Cepu, Minggu (16/1) sekitar pukul 17.30 WIB. Keempat korban langsung dilarikan ke RSUD Cepu.
Keempat korban itu antara lain Septian (14), swasta, Islam beralamat di Jalan Abimanyu 2/25 Poncol, Semarang, mengalami luka robek pada kepala samping kiri.
Edi Kentus (15), swasta, Islam, beralamat di Puri Anjasmoro, Semarang, mengalami luka robek pada kepala bagian atas/dahi, tangan kiri patah dan robek pada pipi sebelah kanan. Edi Saputro (15), swasta, Islam beralamat di Jalan Abimanyu 2/15 Semarang, mengalami luka robek pada kepala atas dan patah pada kaki sebelah kiri.
Korban terparah Ilham alias Ismail (15), swasta, Islam beralamat di Tanah Mas Semarang, mengalami luka robek pada kepala belakang sehingga jaringan otaknya keluar, Ilham meninggal pada pukul 23.00 WIB.
Kereta Barang Antaboga dengan nomor loko cc20109 yang dimasinisi Mugiyono ini mungkin tak menduga kalau empat orang penumpangnya jatuh ketika sampai di desa Kapuan.
Menurut pengakuan salah seorang korban, mereka berempat dalam perjalanan dari Surabaya menuju Semarang. Di stasiun Bojonegoro, naik seorang penumpang yang dandanannya seperti anak punk.
Dalam perjalanan penumpang yang baru ini berusaha memalak keempat anak Semarang itu sehingga sempat terjadi perkelahian dan salah seorang ditusuk, tiga orang yang lain dipaksa berjajar kemudian satu persatu mereka ditendang keluar kereta
Keempat korban berjatuhan sebelum kereta sampai di stasiun Kapuan. Hingga berita ini ditulis pelaku kejam ini masih belum tertangkap.
Kejadian yang menimpa keempat korban ini oleh warga sekitar TKP langsung dikaitkan dengan kejadian sebulan sebelumnya dimana empat orang pelajar tersambar kereta (16/12) di jembatan kereta api diatas bengawan Solo (Infoku eds 3).
Menurut orang itu, biasanya jika ada kecelakaan kereta api di sekitar Cepu maka kejadiannya akan terulang lagi dengan korban yang jumlahnya hampir sama atau sama dengan kecelakaan pertama. Korban pada bulan Desember lalu empat orang, sebulan kemudian ternyata korban kereta api jumlahnya sama yakni empat orang. (Agustina) Tak Layak Huni, Rumah janda Dibedah
INFOKU, CEPU- Janda Lasiyem (82) warga RT 05/01 Jipang dan Wardi (40) warga RT 06/02 Judan Kecamatan Cepu mungkin tak pernah bermimpi bisa membangun rumahnya yang sangat memprihatinkan. Untunglah pemerintah dengan program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) memilih kedua warga desa Jipang itu untuk membedah pondok reyotnya sehingga layak untuk dihuni, Minggu (16/1).
PNPM yang ditangani BKM Karya Manunggal bekerjasama dengan pemerintah desa Jipang memilih rumah mereka setelah mengadakan seleksi. Diantara rumah warga yang paling memprihatinkan keadaannya terpilihlah rumah Lasiyem dan Wardi.
Janda tua ini tinggal bersama cucunya yang mempunyai penyakit ayan dan terbelakang mental. Keadaan ekonomi Lasiyem pun sangat memprihatinkan sehingga tak mungkin dia bisa membangun rumahnya yang sudah hampir roboh.
Sedangkan keadaan Wardi yang mempunyai lima orang anak (seorang sudah meninggal) tak jauh beda. Sebagai buruh nyekrop pasir, ekonominya kembang kempis sehingga mustahil dia bisa membangun rumahnya.
Setelah panitia memilih rumah kedua orang ini, PNPM mengucurkan dana masing-masing 5 juta untuk merenovasi gubuk reyot mereka. Menurut salah seorang panitia sebenarnya dana itu tidak mencukupi tetapi karena dikerjakan secara bergotong-royong oleh masyarakat sekitarnya maka dana itu dapat dicukup-cukupkan.
“Tenaganya gratis mbak, konsumsi dan sebagian kayu yang kurang mendapat bantuan dari desa, sehingga bedah rumah ini dapat terlaksana, “ kata Yono (39) salah seorang panitia.
Masyarakat yang menyaksikan terlaksananya program bantuan ini merasa sangat terharu karena salah seorang dari mereka yang hidup dalam kemiskinan bisa menikmati tempat tinggal yang layak. Lasiyem sendiri tak hentinya mengucapkan syukur karena membangun rumah baginya seperti mimpi saja. Dengan program bedah rumah ini dia tidak takut lagi sewaktu-waktu rumahnya roboh.
Pihak panitia sendiri merasa puas karena program ini sangat membantu warganya dalam meningkatkan dan mengangkat taraf hidup masyarakat khususnya dari golongan pra sejahtera. (Agustina)